Lomba memanah

22 24 52
                                    

Pada saat semester genap, di ponpes mengadakan lomba memanah dan berhadiah uang tunai.

Lomba tersebut diadakan oleh Asean games, Amora terus berlatih memanah. Meskipun dirinya sudah jago sekali dalam hal memanah, setidaknya Amora berusaha untuk menjadi sang juara.

Latihan memanah berada di tengah lapangan yang begitu sangat terik sekali, membuat Amora merasa kehausan dan kelaparan karena belum makan siang dan juga belum minum.

Ustadzah yang sedang mengawasi, melihat kondisi Amora yang sudah sangat pucat sekali. Membuat ustadzah menghampiri Mora untuk beristirahat sejenak, agar dia fit kembali.

"Nak Amora, istirahat dulu yuk nak. Kasihan wajah kamu sudah pucat nak," ustadzah menepuk pundak Amora.

"Haa? Baik ustadzah, Amora akan istirahat dulu." Sahutnya. 

Bella dan Shofie memberikan makanan dan minuman kepada amora, mereka berdua mengawasi Amora dari jauhh.

"Amora, ini makanannya. Kamu tidak apa - apa?" Tanya Bella.

"Terimakasih banyak Bella dan Shofie, aku tidak apa - apa tenang aja kalian berdua." Ujar Amora.

Pada saat Amora ingin berdiri dan menuju ke kamar mandi, seketika dirinya merasa sangat pusing dan kepalanya putar - putar.

Pada saat di setengah perjalanan menuju ke toilet, Amora tiba - tiba jatuh pingsan membuat kedua sahabatnya pun panik langsung memanggil ustad dan ustadzah untuk mengangkat Amora menuju ke UKS.

Di dalam ruang UKS, ada kedua sahabatnya itu dan ustadzah untuk menyadarkan Amora dengan menggunakan minyak kayu putih.

Perlahan-lahan mata Amora sedikit demi sedikit mulai terbuka, perlahan namun pasti. Mencerna apa yang baru saja terjadi kepada dirinya, kenapa dirinya berada di ruang UKS dan di dalam ruang UKS banyak orang.

"Amora kamu sudah sadar?" Tanya uminya.

Tanpa ada jawaban dari Amora, padahal Amora jelas - jelas sudah terbangun dari pingsannya.

"Aku ada dimana ini?" Amora membuka obrolan tersebut.

"Kamu ada di ruang UKS nak, tadi kamu pingsan pada saat menuju ke kamar mandi." Sahutnya.

Azka yang berada di luar menuju ke dalam kamarnya bersama Sabiru, mendadak berhenti seketika melihat kearah kiri ruang UKS.

"Ada apa Azka? Kau melihat apa?" Tanya Sabiru.

"Siapa pulak yang ada di ruang UKS?" Tanya Azka.

"Tidak tahu, kau ingin masuk dan mengetahuinya?" Sabiru mengajak Azka untuk menjenguk apa yang sedang terjadi.

"Noo, tidak usah. Lagian disitu banyak perempuan," sahutnya.

Akhirnya mereka berdua pun masuk ke dalam kamarnya, teman - teman yang lainnya sudah meminta maaf karena sudah menjauhi Azka hanya gara - gara fitnahan dari si Bayu Gatra.

Azka diam - diam membawa sebuah handphone yang dia taruh di bawah bantal, pengawasan di tempat laki-laki tidak seketat milik asrama perempuan.

Dirinya WhatsApp Amora, soalnya beberapa hari ini dia tidak aktif WhatsApp.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Luka (Karenamu Aku Berubah) Where stories live. Discover now