Hari pertama Azka masuk pondok

38 29 17
                                    

"Sesungguhnya Allah tidak melihat pada tubuh dan wajahmu, tetapi Allah melihat pada hatimu dan amalmu."
~Azkara Dewara

Sebelum membaca cerita ini, alangkah baiknya kita bersholawat dulu. Sholawat nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

"Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad."

Artinya: Ya Allah berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.

Azka setelah melakukan pendaftaran dan pembagian kamarnya, kini Azka sudah mulai mengikuti pelajaran dari setiap ustadz dengan metode pelajaran yang berbeda-beda.

"Hari ini aku awal pembelajaran dan akan dikenalkan sama teman - teman di kelas. Aku grogi dan takut berjumpa dengan orang lain," batin Azka.

Jam pertama, mata pelajarannya adalah membaca kitab-kitab. Awalnya Azka masih malu-malu dan tidak berani untuk masuk ke dalam kelas, namun ustadz memanggil Azka untuk masuk ke dalam ruang kelasnya.

"Nak Azka, sini masuklah. Jangan malu - malu," ustadz Syam memanggil Azka.

Akhirnya Azka pun masuk ke dalam ruangan, untuk perkenalan dan mengikuti pelajaran.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, salam kenal semuanya. Nama aku Azkara Dewara biasa dipanggil Azka, aku anak pertama dari dua bersaudara dan punya satu orang adek. Salam kenal semuanya," Azka memulai memperkenalkan dirinya.

"Wa'alaikumsalam, salam kenal juga Azka. Tenang kami akan menerima kamu disini dengan setulus hati kami," ucap teman - teman.

Teman Azka yang baru saja menjawab salam dari Azka sebut saja namanya Sabiru biasa dipanggil biru, orangnya baik, ramah sama semua orang dan disukai sama semua orang.

"Baik Azka, sekarang kamu duduk di samping Sabiru. Tenang saja Sabiru orangnya baik hati, tidak sombong dan humble sama semua orang." Ustadz Syam mempersilakan Azka untuk duduk.

***

Beberapa menit kemudian, jam istirahat pertama pun berbunyi. Sabiru dan juga Azka menunaikan sholat Dhuha terlebih dahulu kemudian ke kantin untuk membeli sebuah makanan, dengan pakaian berwarna putih.

Disisi lain, Amora beserta kedua sahabatnya itu juga melakukan sholat Dhuha terlebih dahulu.

"Haa? Jadi ini beneran Azka?" Batin Amora.

***

Setelah sholat Dhuha Azka dan Amora sempat berpapasan, Amora yang menyadari bahwa Azka melihat dirinya sontak bertanya kepadanya.

"Mohon maaf, kamu Azkara Dewara anaknya pak Amir kah?" Tanya Amora secara spontan.

"Iyaa aku Azkara Dewara," sahut Azka.

Amora beserta kedua sahabatnya pun menuju ke kantin juga untuk membeli makanan.

Istirahat pun sudah selesai, kini mereka kembali ke dalam kelas untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.

Akhir - akhir ini, ayu jarang keluar dari kamar untuk aktifitasnya. Di ponpes ada sebuah kamar kosong yang gelap dan tidak berpenghuni, seakan - akan menjadi sarang hantu.

Konon katanya, ruangan itu dulunya adalah tempat untuk melakukan sesuatu antara perempuan dan laki - laki. (Tidak bisa disebutkan yah kegiatan apaan itu)

Pernah suatu kejadian, ada murid lama yang pernah pondok. Mereka berdua bertemu di luar area pondok, pada saat semua orang tertidur pulas. Mereka bertemu mereka saling mencintai satu sama lain, sebenarnya mereka tidak mau melakukan hal yang tercela akan tetapi bujuk rayuan syaitan yang membuat mereka berdua melakukan hal yang begitu amat menjijikan.

Luka (Karenamu Aku Berubah) Where stories live. Discover now