kisah bunda 2

14 2 0
                                    

Soalnya ketika di rumah ini masih ada ibu kandung aden,bibi sudah bekerja disini.
"Lalu gimana sih bik ibu sea itu. "
" yang pasti ibu Aden adalah ibu yang kuat persis seperti Aden. Baik hati, Mandiri, dan tidak pernah mengeluh atas masalah yang selalu menimpanya."
" Oh begitu bi.terus dulu ayah sayang tidak sama ibu?"
"Sayang kok den. Cuma mungkin sudah takdir cinta mereka seperti ini den. "
"Kalau ayah dulu sayang sama ibu kenapa ayah nggak sayang sama sea juga? "
" Mungkin tidak begitu den, pokoknya aden berdoa saja terus ya. "
"Apa sea harus besar dulu terus bahagiain ayah biar ayah sayang sama sea ya bik. "
"mungkin den. Pokoknya aden harus jadi anak kuat, pintar, dan baik hati persis seperti doa ibu sea ketika sea belum lahir. "
"wah ibu bilang gitu bik? "
" Iya den. Dulu ibu aden kasih nama aden den sea supaya aden jadi anak yang pemaaf dan sabar seluas sea atau lautan.
"Oh gitu ya bik. Semoga saat sudah besar nanti sea bisa ketemu ibu ya bik. "
" Aamiin den. Nah ini kan sudah malam,aden tidur ya sekarang. "
"Ya bik. "
"Terima kasih ya den sudah berjuang hari ini. " ucap mbok darmin sambil menatap pilu sea yang mulai tertidur.
~•~•~•~•~•~•~
Next morning
Tak terasa hari baru telah tiba.jam telah menunjukkan pukul 05.00 pagi Namun tidak biasanya sea belum bangun,karena biasanya setiap subuh sea sudah lebih dulu bangun. Seperti yang sena katakan tadi malam bahwa hari ini akan kedatangan tamu, sena menjadi geram karena sea tak kunjung bangun.
" Hey sea bagun! Sudah jam berapa ini. Sebentar lagi sepupumu akan datang! Cepat siapkan semua keperluan sepupumu!
"Tapi ayah. sea sedang tidak enak badan. Badan sea lemes banget yah. "
" Alah.Kamu jadi anak bisanya ngeles mulu! Alasan mulu! Cepat siapkan atau tidak ada jatah makan untuk mu sampai siang! Camkan baik-baik! "
" tapi tuan, den sea lagi sakit. biar bibi saja. " Bela mbok darmin.
"Mbok darmin nggak usah ikut ikutan! Biar dia yang selesaikan. Anak sepertinya jangan dibiarkan males malesan dan di manja! Mau jadi apa kamu seperti itu! "
" Baik ayah sea akan kerjakan sekarang!
"Tapi den..
" Sea nggak pada kok bik. Kan kata bibi sea harus jadi anak yang kuat!"
" Cepat kerjaan! Jangan hanya ngomong aja!"
"Baik yah. "

Sastra Terakhir (End) Where stories live. Discover now