amarah dan sakit hati

7 2 0
                                    

Esok kembali tiba. Ketulusan hati mbok darmin mampu membuat sea bertahan dengan keadaan nya.
Sea kecil sudah beranjak dewasa.serta lebih bisa mengikhlaskan semua masalah yang menimpanya.
Bertahun-tahun keadaan rumah yang sea tinggali tetap sama,Tidak ada yang berbeda sedikit pun. Bahkan sena tetap tidak menganggap sea di rumah itu.
"Bunda.. Sea sudah besar sekarang! Mengapa bunda tidak menemui sea? Tapi sea akan menunggu dan mencari bunda! Tunggu ya bunda...
Seperti biasa disela sela waktu luang sea memanfaatkannya untuk menuliskan sastra.
" Hah. kau masih berharap bunda mu itu datang? "Celetuk sena yang diam diam masuk dan membaca tulisan sea.
" Ayah? Iya ayah sea masih sangat yakin dan berharap!
"cih.sudah lah jangan terlalu berharap dan menghayal! Bunda mu itu tidak akan pernah memasuki rumah ini lagi! "
"Tidak ayah. Sea tetap yakin! "
"Ah dasar! Jika dia memang sayang dengan mu kenapa dia tidak datang menemui mu?Coba kau pakai logika mu!
" Itu karena ayah..
"apa kau bilang? "
"Karena ayah yang tidak memberikan bunda kesempatan untuk datang! Mengapa ayah begitu benci dengan bunda? Mengapa semua seperti ini ayah?  Bukan kah ayah dulu mencintai bunda? Mengapa semua berubah ayah?"
"semua ini karena bunda yang sangat kau banggakan itu!semua hancur karenanya! Rasa sakit hati yang saya alami apa kau tau dari siapa? Dari orang itu! Tidak ada lagi rasa itu untuk nya!"
"Itukah alasan ayah memisahkan ku dengan bunda? Mengapa ayah mengambil hak asuh sea dari bunda dengan mati matian tetapi ayah sendiri tidak mau menerima sea?
Mengapa ayah juga membenci sea? Sea hanya ingin kasih sayang ayah !
"harus berapa kali saya bilang? Kau hanya tameng reputasi keluarga ini! tidak lebih! Dengar kan itu baik baik!
Sena yang sudah muak berjalan kearah pintu, namun tangan sea mencegah nya.
"apa lagi? Sedari tadi saya sudah membaca tulisan pertanyaan mu yang tidak penting itu! Percuma berdebat! semua sudah jelas salah bunda mu itu!
"Ayah sea mohon izinkan bunda kembali ke rumah ini ayah! "
" Tidak akan pernah! Tapi kau boleh terus mencarinya sampai kau sendiri menyerah pada akhirnya hah!!"
Sena melepas genggaman tangan sea  dan bergegas pergi.
Sea menundukkan pandangannya mencegah air matanya jatuh.
" ayah salah! Sea yakin ayah salah! Hati ayah telah terselimuti amarah! Sea yakin dan akan tetap mencari bunda. Sea akan buktikan ke ayah bunda tidak seburuk yang dipikirkan ayah." Sea membatin di dalam hati
Tidak ada rasa perubahan pada tekat sea, Dia akan tetap mencari! Meski waktu yang ia inginkan untuk bertemu itu tidak tahu kapan akan menjadi nyata.

Eloww 😘
Stay tune
Stay healthy and happy 😁

Sastra Terakhir (End) Where stories live. Discover now