kenyataan yang terlambat

6 2 0
                                    

Sea merenung di kamar melihat secercah sastra yang ia tulis. Secara tidak langsung sastra itu mengantarkannya ke dua hal,Yaitu rasa sakit dan benci sang ayah ke bundanya, serta kenyataan pahit bahwa sea tidak pernah di anggap ada, dia tinggal di rumah itu hanya formalitas untuk menjaga kehormatan keluarganya.
"Sea.. Apa aku boleh masuk?"tanya antara yang sudah di depan pintu.
Sea mengangguk pelan.
" Kenapa kau murung?
"Tidak apa aku baik baik saja
" bohong! Sekarang kita bukanlah anak kecil lagi yang harus saling membohongi! Kau tidak perlu menyembunyikan semua rasa sakit mu!
" Biarkan aku sendiri yang merasakannya! Tidak perlu aku membagi rasa sakit ini ke orang lain!"
"Bertahun-tahun lamanya kita tinggal bersama sea, tapi mungkin dulu kecil aku tidak mengerti. Tapi sekarang aku benar-benar mengerti sea! "
" Tentang ? "
"Tentang mu. Aku baru paham sea, jika om dan tante membencimu. "
Antara terlarut, seketika menunduk pilu dan menangis. "
"Hey kenapa kau menangis? "
"Aku rasa tidak seharusnya aku disini sea! kasih sayang om dan tante yang diberikan kepada ku seharusnya kamu yang dapat,Bukan aku! Aku disini hanya menumpang kenapa diistimewakan? Sedangkan kamu menderita sea. Aku baru tau ketika aku berdiri di sini dan mendengarkan om sendiri yang mengatakan kebencian itu. "
"kau tidak seharusnya mengatakan itu! Kita adalah keluarga! Tidak ada kata menumpang! Semua ini sudah jalan ku antara, aku harus bisa melewati semua ini. "
"Maafkan aku telat mengerti semua ini! Seharusnya aku pergi dari rumah ini karena aku merasa menghalangi mu sea! "
"Tolong jangan pergi dari rumah ini!
Sejak kau di rumah ini ayah dan ibu bahagia.rumah ini menjadi lebih berwarna bagi mereka. Kau tau apa yang aku benci? Aku tidak benci jika posisiku tidak seperti mu, justru aku bahagia jika ayah dan ibu bahagia dengan kehadiran mu. Yang aku benci adalah diriku yang tidak bisa menjadi yang ayah dan ibu inginkan! Ayah dan ibu menginginkan diriku seperti mu tapi aku tidak bisa! Aku senang jika kau bisa memberikan apa yang tidak bisa aku berikan. "
Reflek antara memeluk sea erat
"sudahlah,aku yakin kau menahan rasa sakit mu sendirian! Sekarang kau boleh menangis di pelukanku! aku tidak akan melarang mu sea!"
Satu dua air mata jatuh membasahi baju antara. Sekuat apapun sea menahan diri tapi dia juga manusia biasa yang bisa lapuk.

Good Night 😭😭🙌
Thanks 100 Reading ❤😁

Sastra Terakhir (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang