Pertama kalinya zela bahagia dengan keluarganya dan untuk beberapa hari orang tuanya akan pergi, tiba-tiba kejadian yang tak terduga menimpa zela.
Setelah kepergian orang tuanya zela memutuskan untuk tinggal sendiri dari situ mulai perpecah belah a...
Hay hay gimana chapture kemarin, kalau ada typo tandain aja
Yah udah mau berangkat aja nih sekolahnya semangat buat kalian.
Terimakasih yang udah nemenin aku sampai satu tahun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Marahmu akan selalu ada dibenakku" _L_
Warget itu singkatan dari warung getvio Karena aku nggak mau sama dengan yang lain, kalau lain kan pasti kebanyakan warjok, warkop, warung belakang sekolah dll.
Derub motor yang ada di getvio memenuhi ruangan itu, karena anak-anak dari vergo sudah datang sebagian.
"Hai bro baru datang aja" sapa renzo tak lupa bersalaman ala laki.
"Udah lama kan, kita nggak kesini" sahut ferdi yang sedang menyesap rokoknya.
Sejak pacaran dengan leta entah kenapa akhir-akhir ini ferza jadi gelisah sendiri.
Anak-anak yang lain melihat itu hanya mampu diam, dan baru kali ini ferza membolos.
"Napa tuh pak bos? " tanya zidan kepada ferdi.
Ferdi menatap kearah zidan "tanya sono sendiri"
"Eh bang alex nggak kesini? " tanya jefan adkel mereka tetapi ikut bergabung dengan mereka.
"Kan tahu alex itu bucinnya sama buku" jawab verda
Tawa mereka mengundang semua.
"Anjir jangan keras-keras, nanti tiba-tiba datang" kata Erza
"Kalau mau ngomongin gue, depan gue sini! " ucap alex yang baru saja datang.
"Eh nggak bang ampun, tuh bang verda yang bilang" ucap jefan dengan wajah ketakutan.
Tetapi alex hanya tampang acuh dan hanya berjalan kearah ferza dan duduk disampingnya.
"Ferza" ucap alex sambil menyenggol lengan ferza.
Ferza menoleh dengan menaikan satu alisnya, dan alex membalas dengan dagunya.
"Itulah fungsi sahabat langsung peka satu sama lain"
"Beri jalan" ucap ferza dengan lantang.
Leta yang sudah berada di depan ferza hanya mampu menunduk, dan memegang rok bawah dengan kencang.
"Kenapa kesini, hm? " tanya ferza dengan nada dingin.
