Chapter 43 :Diculik!

14 3 4
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
.

Zela masih tidak sadarkan diri sampai di penyekapan dia disitu, ia diikat dan sampai mulutnya di lakban.

Tak lama kemudian zela sadar dari obat bius dan ia membuka matanya dengan perlahan menatap sekitarnya.

"Udah sadar lo?" tanya orang itu menghadap ke belakang sampai-sampai zela tidak lihat begitu jelas.

"Lepasin lakban di mulutnya dia" suruh dia membuat orang bawahannya mengangguk.

"Hah, hah, hah" zela mengatur nafasnya saat lakban di mulutnya telah lepas.

"Pengecut lo! nggak berani nunjukin muka lo!" ucap zela yang terus berusaha melepaskan ikatan ditangannya.

"Walaupun gue tahu sih" batin zela.

Tiba-tiba orang yang menculik zela membuka topengnya dan berbalik badan menghadap zela.

Zela terkekeh melihat itu semua "udah gue duga dari dulu" ujar zela

"Bagus deh lo udah tahu siapa dibalik semua ini" kata arzo.

Kalian tahu yang dimaksud 'arzo' itu siapa abangnya zela yang pertama. Pasti kalian nggak menyangka bahwa ini semua ulahnya bang arzo.

"Bang arzo kalau mau bunuh gue jangan setengah-setengah, sekarang aja"

"Kalau sekarang nggak asik dong, mending kita main-main dulu gimana?" tanya arzo seraya melangkah mendekat pada zela.

Zela mengedikkan bahunya.

Dimana-mana kalau diculik pasti takut, dan berteriak minta tolong kalau ini beda lagi malah nantang yang nyulik, hadeh zela emang nggak ada takut takutnya yah.

SRET!

Arzo menggoreskan pisau dipipi kanan zela dan itu membuat zela tak berteriak atau merintih sakit.

"Bos kok dia nggak teriak atau nangis sih?" tanya feno yang menatap bingung di depannya.

"Dia udah berlatih untuk menjadi perempuan yang kuat" jawab arzo sambil mencengkram dagunya zela.

"Lo mending enyah dari kehidupan gue! Enek gue lihatnya!" tukas arzo.

BUGH!

Ia langsung menendang dada bidang milik arzo, yah zela sedari tadi berusaha melepaskan ikatan tapi itu dan akhirnya bisa lepas semua.

"Maaf tapi gue nggak bermaksud nendang lo" ucap zela tengah beranjak dari duduknya.

"TANGKAP DIA!" perintah arzo.

Kali ini zela dikepung oleh anak-anak buahnya arzo bayangkan aja satu lawan sepuluh dan ada lagi di luar gedung.

"Lo kabur, gue narik pelatuk ini"ujar arzo yang siap dengan pistol miliknya.

Ia tersenyum smirk melihat itu "silakan aja kalau bisa" tantang zela.

Dengan gesit zela mampu menghindar dari lawannya dan sesekali memukul dan menangkis semua lawannya.

BROKEN BROTHERS (TAHAP REVISI) Where stories live. Discover now