Chapter 47: SEPERTI BIASA

18 3 4
                                    

Assalamu'alaikum semua, apa kabar nih, yah mau ending nih, sedih banget sih bakal kangen banget biasanya nulis cerita ini mau udahan aja.

Intinya kalau itu happy ending, ataupun sad ending jangan nyalain author yah hhahaha canda.

Plak!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus yola, kini yola sedang dimarahi oleh Gavin karena kesalahan anaknya yang di perbuat sama orang lain.

"Papah nggak pernah ngajarin kamu untuk berbuat seenaknya kayak gitu sama orang lain, karena kesalahan kamu perusahaan milik papah saham nya diambil kembali!" cecar Gavin menatap yola dengan tajam.

Elmira mengusap punggung milik suaminya guna untuk memenangkan.

"Udah pah kasihan yola" ujar elmira dengan lembut.

"Belain terus anak kamu, salah kayak gitu dibelain! " gertak gavin.

"Aku udah minta maaf pah sama dia" sahut yola pada gavin.

"Tapi apa kamu udah minta maaf bisa ngembaliin semua ini?" tanya gavin membuat yola menggeleng.

Gavin Reghenta Cameron pengusaha terkaya nomer tiga dibawah perusahaan bithoza yang kini sudah dikelola dengan baik, sebenarnya Gavin sudah lama bekerja sama dengan darza karena kesalahan yola jadi sahamnya diambil balik dengan darza.

Bisa aja Gavin membuat perusahaan naik lagi tapi tidak mudah bagi Gavin harus menunggu cukup lama untuk semua itu.

"Masuk sana!" suruh gavin pada yola.

Walaupun Gavin sudah memarahi anaknya tetapi Gavin tetap memliki rasa perduli dengan yola.

***

"Papah ngapain ngambil saham kembali di perusahaan milik om Gavin?" tanya zela pada darza.

Darza menghela nafasnya "karena itu kesalahan anaknya sama kamu"

"Udah lama juga, lagi pula zela udah maafin yola kok pah, nggak perlu segitunya sama aku" ucap zela.

Darza tersenyum mendengar apa yang diucapkan oleh sang anak "papah pikirkan nanti soal itu" ujar darza beranjak dari situ dan berjalan kearah ruang kerjanya.

***

Zela membuka matanya untuk mensuaikan cahaya yang masuk dimata nya.

"Jam berapa sih?" gumam yola sembari membuka matanya saat melihat jam diatas nakas matanya langsung membola.

"Mamah kok nggak bangunin aku" kesal zela segera menuju kamar mandi untuk bersiap berangkat kesekolah.

Tak membutuhkan waktu lama zela langsung turun menuruni anak tangga sedikit demi sedikit.

"Mamah kok nggak bangunin aku?" tanya zela.

BROKEN BROTHERS (TAHAP REVISI) Where stories live. Discover now