P r o l o g

1.5K 122 17
                                    


"Hei, lagi apa?"

Yang ditanya menoleh. Menutup buku yang tengah dibacanya. Kemudian bergeser untuk memberi ruang yang lebih luas agar orang itu bisa duduk di sampingnya.

"Masih baca buku yang sama?" Perempuan itu mengernyitkan kening samar tampak keheranan begitu melihat judul bukunya. "Isinya seberat itu kah sampai dua minggu berlalu lo masih baca buku itu?"

"Ada bagian yang mau gue baca ulang terus." Yang ditanya menjawab.

Perempuan itu manggut-manggut kecil. Membaca judul buku yang dibaca sang laki-laki sekilas. Tidak bertanya lebih lanjut.

"Eh, omong-omong nanti datang kan ke birthday party-nya Nicole?" Sang perempuan kembali bertanya.

"Nggak tahu. Gimana nanti aja."

Perempuan itu menatap lelaki di sampingnya lamat-lamat. "Pasti nggak bakal datang," simpulnya. Menatap lurus ke depan. "Lo pasti sadar, ya Nicole suka sama lo? Itu sebabnya setiap gue ajak kumpul yang ada dianya lo selalu menolak gabung."

Laki-laki itu hanya diam tidak memberi respons.

"Udah delapan tahun dan lo masih selalu menghindar setiap ada cewek yang terang-terangan tertarik sama lo." Perempuan itu menjeda ucapannya sejenak, sebelum bilang, "gue yakin lo bukan homo. Kalau begitu... apa ada seseorang yang masih lo cintai sampai sekarang?"

Diamnya sang lelaki, perempuan itu artikan iya.

"As expected."

"Lo ingat nggak awal mula kenapa kita bisa deket?" Perempuan itu kembali bersuara setelah hening sempat tercipta. "Dulu gue tanya apa yang membawa lo datang ke sini," sambungnya tanpa menunggu respons orang di sampingnya. "Untuk kabur. Lo jawab itu. Gue kaget karena alasan kita sama."

Ada jeda sejenak sebelum dia melanjutkan, "lo udah tahu gue kabur dari siapa, karena apa. Tapi gue nggak tahu alasan lo kabur. Udah delapan tahun, Gav. Apa sekarang gue boleh tahu alasan lo kabur?"

Laki-laki itu, Gavin, belum memberi respons apa pun. Sampai ketika perempuan di sampingnya hendak kembali membuka mulut, dia tiba-tiba bilang.

"Gue mau pulang."

Sang perempuan terdiam.

"Lo tanya alasan gue kabur? Gue kabur dari orang yang gue cintai, Stel. Sekarang gue rasa udah cukup... kaburnya. Gue mau kembali."

Di antara jeda itu, perempuan yang dipanggil Stel itu sekali lagi membaca tulisan di cover buku yang tengah Gavin genggam erat.

7 Days Before Death. Karya Belie.

***

Gorden yang seharian kemarin menutup jendela itu dia sibak. Membiarkan cahaya matahari menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Belvin membuka pintu balkon. Menyimpan laptopnya di meja bundar yang ada di sana.

Dia berdiri di dekat pagar pembatas. Menyelipkan rokok di bibir, menyulut ujungnya dengan korek gas. Dia mengisap rokoknya dalam-dalam, membiarkan asapnya menyusup ke paru-paru, sebelum mengembuskannya ke udara yang lenyap terbawa semilir angin.

Pandangannya lurus ke depan. Tidak ada jenis emosi apa pun dalam sorot matanya.

Sesaat kemudian, Belvin beranjak duduk di kursi. Membuka laptop, mengecek surel yang masuk dari editornya, Sekar.

From: sekarles@gmail.com
To: beliejo@gmail.com

Hai, Bel. Apa kabar hari ini?

Mau memberi laporan nih, se per hari kemarin masih banyak DM yang masuk minta stok novel kamu ditambah. Masih banyak yang belum kebagian (ofc, 1000 eksemplar sangat kurang sementara penggemar novel kamu itu sangat banyak).

Gimana nih apa kamu masih belum berubah pikiran? Seandainya berubah pikiran, kabari aku secepatnya ya, Bel. Kami berharap sih kamu berubah pikiran. Atau kita ketemu aja? Supaya lebih enak ngobrolnya. Kabarin ya kalau kamu bisa.

Have a nice day, Bel!

Belvin tidak memikirkan jawaban untuk surel itu. Dia membuka surel lainnya dari orang yang sama.

Omong-omong, Bel, banyak yang bertanya-tanya terkait inisial nama yang kamu tulis di special thanks itu.

Who is G?

[]

a.n:
haloo semuanyaaa. gavbel comeback, nih. apa kalian senang? gimana nih kesan pertama kalian untuk prolognya?

tapi, aku cuma mau publish prolognya aja dulu untuk part 1-nya kemungkinan baru bisa di publish pertengahan januari nanti. terimakasih ya yang mau menunggu. sampai jumpa lagi!

Dimana Ujungnya?Where stories live. Discover now