• XB 05 •

26 6 2
                                    


udah bab 05 nih, gimana tanggapan kalian? cerita ini ngebosenin gasi?

happy reading yaa 🌷

🥖🥖🥖



Alsa turun dari motor Xavier ketika mereka sampai di depan rumah Alsa. Perempuan itu sedikit membenarkan rok nya,

"Makasih, maaf ngerepotin." ucap Alsa kepada Xavier yang sedang memarkirkan motornya ke arah jalan pulang.

"Santai, gue duluan" kata Xavier yang di angguki oleh Alsa, lelaki itu akhirnya menghilang bersama motornya itu.

Alsa melangkahkan kaki ke dalam rumahnya yang sepi, atau lebih tepatnya memang selalu sepi.

Perempuan itu melepaskan sepatunya kemudian meletakkannya ke rak sepatu yang berada di samping pintu. Ketika sampai di ruang tamu, Alsa mendapati adik perempuannya sedang asik menonton tv sendirian, dengan cemilan di tangannya.

"Adek kamu kemana?" tanya Alsa kepada Syila—adik perempuannya, Syila hanya melirik Alsa sekilas tanpa minat kemudian memfokuskan kembali matanya ke arah tv.

"Gue tanya, Bayu kemana?" kali ini Alsa menyebutkan nama adik laki-laki paling kecilnya itu.

"Gatau."

"Kok gatau? lo udah ambil di bu Mira apa belum?" tanya Alsa, karena memang ketika mereka bersekolah Bayu—adik laki-lakinya yang baru berusia 4 tahun itu sering ibunya titipkan ke tetangga samping rumahnya itu, karena sang ibu juga harus pergi bekerja.

"Ck, apa susahnya lo cek aja? bawel banget" timpal Syila lalu perempuan yang masih berstatus pelajar SMP itu beranjak pergi ke dalam kamarnya.

"Gue baru pulang sekolah Syil, lo kan udah di amanahin sama mamah, kalo pulang sekolah langsung jemput adek." Alsa menghembuskan nafasnya kesal, selalu saja seperti ini.

"Gue cape, lo aja sana yang jemput!" adik perempuannya itu malah menyuruhnya balik.

"Dikira gue gak cape!" sentak Alsa tapi tak ayal ia meletakan tas sekolahnya di ruang tamu, dan pergi keluar untuk menjemput Bayu.

Setelah menjemput Bayu dari tetangganya, Alsa membawa tasnya tadi dan langsung pergi ke dalam kamar,  mengganti bajunya seragamnya dengan kaus pendek.

Waktu baru menunjukkan pukul 15.47 WIB, buru-buru Alsa keluar dari kamarnya menuju dapur untuk memasak nasi dan lauk pauknya, untuk makan malam nanti.

Ia mulai mencuci berasnya dan memasaknya di rice cooker, kemudian Alsa beralih ke bahan-bahan makanan yang akan ia masak kali ini, cukup sederhana hanya sayur sop dan tempe goreng untuk menu malam ini.

"Syila!"

"Syil!" Alsa memanggil adiknya, tetapi tidak menerima jawaban.

"Ck, tu anak susah banget di panggil juga" gerutu Alsa sambil berjalan ke arah dalam rumah untuk menemui Syila yang ada di kamar.

"Syil, tolong beliin garam ke warung depan bentar!" kata Alsa ketika sudah sampai di kamar Syila, terlihat adiknya itu sedang memainkan handphonenya.

"Males, lo aja."

"Gue lagi masak, gak bisa di tinggal Syil"

Xavier's Bakery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang