Bingung, sedih, kecewa, semuanya campur aduk. Tapi rasa kebingungan lebih dominan ia rasakan saat ini.
Siapa yang tidak kebingungan ketika semua kejadian yang di luar dugaan dan fikirannya kini terjadi di depan mata. Itu yang Alsa rasakan sekarang, otaknya belum bisa mencerna dan memahami semua fakta yang ada di hadapannya.Gadis dengan jaket hitam dan celana denim itu hanya terdiam ketika perempuan seumuran dengannya berbicara. Bibirnya terkatup rapat, matanya menatap tepat ke lawan bicara yang tak lain dan tak bukan temannya sendiri.
"Kaget?"
"Yap! lo gak salah, apa yang lo terka itu benar, gue adek tiri lo, Alsa."
🥖🥖🥖
Nana
|| Xavier
|| Gue tau di mana Alsadimana ? sherlock langsung ||
|| Santai dong, buru-buru amat. Tenang dia aman kok, ga lecet sedikitpun
ga usah basa basi na, kasi tau gue sekarang juga! ||
kenapa lo bisa tau kalo gue lagi nyari alsa?? |||| Huftt.. beruntung banget alsa di khawatirin sama lo vier
Xavier membanting handphone ke atas kasur kesal, "Kalo bukan cewe pengen banget gue tonjok!"gerutunya. Tapi tak ayal Xavier meraih kembali handphonenya itu.
Hatinya berdesir ketika akhirnya ada pesan balasan dari Alsa. Biarkan lah chat dari Nana tak ia balas, Xavier terlanjur muak dengan kelakuannya.
Buru-buru dengan gerakan kilat Xavier membuka room chat dirinya dengan Alsa.
Alsa
|| vier, boleh minta tologn jemput?
|| maaf ngerepotinsaaa, darimana aja sih ||
kamu dimana sekarang? |||| janhan nanya dulu
|| [ sherlock ]okay, kamu tenang dulu ya saa ||
aku langsung berangkat, tunggu sebentar ya ||Dari ketikan yang Alsa kirimkan saja Xavier tahu bahwa ada yang tidak beres. Lelaki itu langsung menyambar jaket putihnya dan mengambil kunci motor, jaga-jaga supaya jika terjadi macet ia masih bisa lebih cepat sampai ke tempat Alsa berada sekarang.
Setelah perjalanan yang cukup jauh, akhirnya motor Xavier berhenti di depan gerbang rumah yang tidak asing untuknya. Xavier semakin kebingungan, ia langsung menekan telpon untuk memangg Alsa.
"Halo Sa? kamu ga salah sherlock kan? kenapa menuju ke rumah Nana?" Xavier memberik deretan pertanyaan ketika telponnya sudah tersambung.
"Iya, kamu udah di depan?"
Xavier spontan menganggukkan kepalanya walau Alsa tidak dapat melihatnya, "Aku udah di depan, aku ke dalem jangan?"
"Gak usah Vier, aku juga udah di luar, sebentar aku ada di toko seberang."
Xavier melihat sekeliling, dan ternyata memang di seberang terdapat toko dan Xavier melihat siluet tubuh yang ia kenali betul.
DU LIEST GERADE
Xavier's Bakery
JugendliteraturBerawal dari mempunyai kesukaan yang sama, Alsa dan Xavier menjadi saling tertaut dan masuk kedalam kehidupannya masing-masing. Hingga akhirnya mereka mempunyai wishlist untuk membuat toko roti milik bersama. Tetapi sebaik dan seberusaha apapun kit...