• XB 11 •

17 5 0
                                    

Part ini khusus buat Xavier dan Alsa.

enjoy 🌷

🥖🥖🥖

Xavier memasangkan jam tangan berwarna hitam ke pergelangan tangan miliknya. Lelaki itu menyisir surai rambutnya ke belakang menggunakan jari tangannya, kemudian menyemprotkan parfum ke dada dan belakang telinganya. Setelah merasa penampilan rapih, ia langsung menyambar kunci motor yang ada di dalam meja.

Kaki jenjangnya melangkah santai di setiap tangga rumah penghubung antara lantai dua dan lantai bawah. Terlihat Clarisa yang sedang duduk di sofa depan televisi dengan setoples keripik di tangannya.

Xavier menghampiri bundanya itu, "Bun, Xavier mau berangkat ya!" ucapnya sambil mencium pipi kanan bundanya singkat.

Clarisa menatap anak satu-satunya itu, "Rajin amat baru jam sembilan juga." ledeknya, "Mana wangi bener ini anak bujang!"

Xavier menunjukkan deretan giginya tersenyum, "Kan lumayan jauh bunda, lagian grand openingnya sampe jam dua belas doang, takut gak keburu."

"Iyadeh, hati-hati ya, kamu bawa anak gadis itu!"

Xavier mengangguk, "Siap bunda, kalo gitu Vier pamit ya, bye bundaku tersayang!" Xavier melambaikan tangannya dan berjalan ke arah luar rumahnya.

Setelah memanaskan motor kesayangannya, Xavier merogoh handphone di tas kecil yang ia bawa untuk mengirim Alsa pesan jikalau dirinya sudah siap dan akan menjemputnya sekarang.

🥖🥖🥖

"Mau kemana kak?"

Alsa menoleh ke arah Syila yang bertanya barusan. "Ada urusan, lo jagain Bayu ya!" jawab Alsa sambil memakai sepatunya.

"Enak banget lo nyuruh gue jadi baby sitter."

Alsa menghela napasnya malas, "Dia adek lo!"

"Adek lo juga!" timpal Syila sewot.

"Adek beda ayah! lo yang se ibu dan se ayah sama Bayu gak pantes ngomong kayak tadi, Bayu adek kandung lo." ucap Alsa yang sedetik kemudian ia sesali ucapannya.

Harusnya dia tidak mengatakan itu, karena walau berbeda ayah mereka berdua tetap adiknya. Ternyata dirinya lupa berkaca, malah dirinya yang lebih tidak pantas mengucapkan kalimat seperti itu tadi.

"Nanti balik gue beliin makanan, jaga rumah sama Bayu, jangan keluar." pesan Alsa sebelum benar-benar pergi keluar rumah tanpa mau tahu jawaban dari sang adik.

Karena Xavier sudah mengirimkannya pesan jika lelaki itu sudah di depan rumah.
Dan benar saja, laki-laki dengan setelan baju putih dan celana bahan berwarna hitam itu sudah terlihat di depan pagar rumahnya.

Alsa langsung menghampiri Xavier dan membuka pagar rumah yang hanya sebatas dadanya itu. "Sorry lama."

Xavier menggeleng, ia memberikan helm satunya kepada Alsa ketika perempuan itu sudah keluar dan berada di hadapannya. "Baru dateng kok."

Alsa hanya mengangguk dan buru-buru menaiki motor milik Xavier itu ketika helm sudah ia pakai.

"Mau langsung aja atau apa dulu?" tanya Xavier membuka percakapan.

Alsa yang sedang membenarkan letak duduknya menoleh, "Gue ngikut aja."

Xavier mendengus kecil di balik helm full face nya itu, "Udah makan?"

Xavier's Bakery Where stories live. Discover now