• XB 06 •

27 7 2
                                    

tau gasi??
ngga?
sama dong hehehe

happy reading 🌷

🥖🥖🥖

Matahari mulai memancarkan cahayanya, terlihat dari balik gorden putih transparan milik Xavier. Sepertinya lelaki itu lupa untuk menutup dengan gorden keduanya yang tidak tembus pandang.

Xavier menggeliat pelan karena merasa terganggu, ia mengucek matanya ketika kesadarannya mulai penuh,

"Aishhh kesiangan!!" Xavier seketika melotot saat jam weker di nakasnya menunjukkan sudah hampir pukul tujuh pagi.

Dia buru-buru mandi kilat dan memakai seragam Pramukanya mengingat hari ini adalah hari Jumat. Dan sudah menjadi aturan sekolah memakai seragam itu. Ia sedikit menyemprotkan parfum ke pergelangan tangan dan tengkuknya, serta memakai jam tangan hitamnya.

Derap langkah kakinya sangat cepat menuruni tangga, ia menghampiri sang bunda yang sedang bergulat dengan peralatan masaknya, "Bunda kok gak bangunin Xavier sih!" gerutunya kesal.

"Lahh kirain udah bangun, biasanya juga mandiri, bangun sendiri." ucap Clarisa santai sambil mengoleskan selai kacang ke selembar roti tawar.

"Ck, Xavier telat inii!!"

"Santai aja sayang, gak bakal telat percaya sama bunda. Nih sarapan dulu, bunda udah kasih selai rotinya"

"Masukin wadah bekal aja, Xavier makan nanti di sekolah takut gak keburu!" kata Xavier sambil menciumi tangan dan pipi bundanya itu.

"Yaudah bentar, itu rambutnya rapihin dulu Vier, berantakan gitu!" titah Clarisa ketika melihat rambut anak kesayangannya itu masih sedikit urakan.

"Iya bunda" Xavier berkaca di lemari kaca di ruang penghubung dapur dan ruang tamu, ia menyisir surai rambutnya itu menggunakan jari tangannya, "Udah ganteng tanpa sisir juga!" ucapnya pede.

Ia kemudian meraih sepatu hitam miliknya yang berada di rak, dan memakainya.

"Nih sayang rotinya, sama itu bunda juga udah tambahin susu kotak dua di minum ya!" bundanya datang dari arah dapur dan memasukan bekal Xavier ke dalam tas.

"Iya makasih bun, Vier berangkat dulu ya!"

"Iya hati-hati sayang, sekolah yang rajin!"

🥖🥖🥖

"Mah Syila di suruh bawa bekal hari ini" gadis dengan seragam SMP itu mengadu ke ibunya yang berada di ruang tamu sudah lengkap pula dengan seragam kerjanya.

"Oh iya? kenapa gak bilang dari kemarin dek mamah gak sempet masak, bekel roti aja ya? itu ambil di wadah!" titah ibunya itu sambil memakai sepatu.

"Kok roti sih? Syila gak mau ah!"

"Adanya itu sayang, bersyukur orang lain kalo mau roti harus beli dulu itu."

"Gak usah, Syila gak jadi bekel aja."

"Nurut dek!" suara Alsa terdengar saat perempuan itu baru keluar dari kamarnya.

"Ck, gue gak suka roti kak!" ucap anak kelas tujuh itu.

"Yaudah goreng telur aja, nasinya udah mateng juga!" kata Alsa sambil menjinjing wadah roti tadi, membawanya keluar ke atas motor yang sering mamahya pakai.

Xavier's Bakery Where stories live. Discover now