• XB 14 •

19 5 2
                                    

"Vier! kemarin malam kenapa nggak bales chat gue? padahal gue mau ngasih tau soal tugas kelompok biologi. Kita di suruh nanam sayur gitu, sambil di analisis pertumbuhannya, nah menurut lo kita nanam apa ya yang bagus?"

Nana terus mengekori Xavier, ketika Xavier mempercepat jalannya maka Nana juga mempercepat jalannya juga supaya tidak tertinggal.

"Vier, hari ini lo dispen lagi nggak? emang gak bisa ya gak dispen sehari aja? kayak sayang aja gitu lo ketinggalan pelajaran banyak."

Nana berdecak kesal ketika Xavier tidak menimpali ucapannya tadi, perempuan itu membenarkan letak tas yang di gendongnya dan kembali mengejar Xavier yang lumayan berada di depannya. "Vier! lo dengerin gue ngomong gak sih?!"

Xavier menghentikan langkahnya, ia menoleh kasar ke arah Nana yang sekarang sudah berada di sampingnya lagi, "Kenapa sih Na?" tanya Xavier dengan nada yang sedikit menggertak.

"Lo denger gue ngomong gak sih, Vier? kita bareng lho dari gerbang, tapi kehadiran gue seakan gak ada di mata lo." Nana menjawab dengan sirat mata yang memancarkan sedikit kesedihan.

"Denger."

"Terus kenap—"

"Soal diskusi kelompok, nanti di kelas bareng yang lain." Xavier memotong perkataan Nana dan berlalu pergi ke dalam kelas. Kali ini Nana tidak mengejarnya lagi.

Nana menatap ujung sepatunya sebelum sapaan dari seseorang menginterupsinya, "Gak ke dalam, Na?"

Nana mendongkakan kepalanya, "Ini mau." ucapnya kepada Alsa yang di angguki oleh sang mpu.

"Al!"

Alsa yang baru saja melepas sepatu hitamnya dan berniat masuk kedalam kelas mengurungkannya, "Kenapa?"

"Kenapa Xavier susah banget buat di deketin ya?"

Alsa terkekeh pelan mendengar ucapan teman sekelasnya itu, "Lo masih ngejar-ngejar dia?"

"Gue suka sama dia Al, lo katanya mau bantuin gue supaya deket sama dia!"

Alsa melirik sekejap ke dalam kelas, "Gue harus bantuin kayak gimana?" tanya Alsa bingung sendiri.

"Ya apa kek! atau..." Nana menggantungkan ucapannya sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuk di atas dagunya, "Xavier suka apa sih Na?"

"Xavier suka apa?" beo Alsa.

Nana mengangguk antusias, "IYA! apa yang di sukain sama Xavier gitu, siapa tau bisa gue kasih?"

Alsa tampak berfikir sejenak, "Gue kurang tau sih, tapi Xavier suka aneka roti-rotian. Cuman itu yang gue tau."

"Oke, thanks beb! nanti besok gue mau bawain dia roti" kata Nana dengan senyumannya yang merekah. "Yuk masuk kelas!" ajaknya sambil menggandeng tangan Alsa untuk masuk ke dalam kelas mereka.

🥖🥖🥖

"Baik anak-anak, sebelum ibu tutup pelajaran hari ini, apa ada yang ingin bertanya?"

"Tidak buk!"

Bu Ningsih hanya tersenyum, "Sudah ibu duga! berarti ibu anggap kalian semua faham ya, minggu besok ibu adain tes!"

"Yah kok gitu buk?" celetuk Haris tidak terima.

"Lho memangnya kenapa? kan kalian semua sudah pada faham dan ini buat nilai praktek kalian juga."

"Justru itu buk, kan udah faham kenapa malah di tes lagi coba?" kata Haris, "Ya gak Yass?" sambungnya sambil menggeplak Yassa yang duduk di depannya.

Xavier's Bakery Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora