4

24.6K 2K 84
                                    

"anda ingin langsung pulang kemansion Tuan muda Mario"tanya sang supir kepada Tuannya

Pemuda itu saat ini sudah sampai di Indonesia dan saat ini sedang berada diperjalanan pulang

"rumah sakit"balas Mario

"Baik Tuan"sahut supirnya lalu melaju kearah rumah sakit

.

.

Setibanya dirumah sakit pun Mario langsung menuju keruangan si bayi berada

"S-selamat datang Tuan muda Mario"ucap bodyguard yang berjaga didepan ruangan si bayi

Bodyguard itu terkejut karena kedatangan Tuan mudanya yang tiba-tiba bahkan pemuda ini sudah lama tidak pulang kemansion, untuk berkumpul bersama keluarganya pun Mario tidak pernah ada waktu

"siapa"

"didalam"sambungnya

Bodyguard itu yang awalnya tidak paham maksud perkataan awal tuan mudanya pun bingung tapi akhirnya bodyguard itu mengerti maksud ucapan Tuan muda Mario nya

"Didalam saat ini hanya ada Tuan muda kecil saja Tuan Mario, Tuan Jonathan sudah pergi bekerja dan untuk nyonya Tiffany beliau sedang membeli makanan dikantin rumah sakit ini"jelas bodyguard itu membuat Mario tersenyum smirk

Sedangkan bodyguard tersebut yang melihat seringai an Mario pun menatap horor Tuan mudanya

Mario pun langsung masuk begitu saja untuk melihat adik barunya

"hm kecil"gumam Mario menatap lekat si bayi yang tertidur pulas

kenapa tubuh adik barunya ini kecil sekali? apa si bayi tidak diberi makan oleh Papa dan mamanya? apa mereka sudah jatuh miskin hingga memberi makan bayi kecil ini saja mereka tidak mampu, pikir Mario

"Mario apa yang kamu lakukan disini"tanya Tiffany menatap datar pemuda tersebut

Tiffany yang sudah membeli makanan pun langsung kembali keruangan si bayi tapi belum dirinya memasuki ruangan si bungsu, salah satu bodyguard memberitahunya jika ada Tuan muda Mario nya didalam ruangan si bayi

"menemuinya"balas Mario tanpa menatap Tiffany karena dirinya terlalu fokus menatap si bayi

"Pulanglah Mario lalu istirahat dahulu kamu baru sampai bukan"ucap Tiffany lega karena pemuda itu tidak melakukan hal yang tidak-tidak kepada si bayi

"tidak"tolak Mario karna saat ini dirinya ingin tetap bersama si bayi

Entahlah kenapa dirinya merasa nyaman berada didekat si bayi, yang pasti Mario ingin terus-menerus berada disisi chanie

Tiffany yang sudah menebak jika Mario akan menolak pun hanya menghela nafas berat saja karena sifat keras kepala yang dimiliki pemuda tersebut

"Baiklah, jika lelah istirahatlah di sofa itu Mario"ujar Tiffany yang diangguki pelan oleh sang Putra

"apa kamu sudah makan? ingin makan bersama mama"tanya Tiffany karena mengingat bahwa putranya itu pasti langsung menuju kerumah sakit tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu

"apa boleh"balas Mario menatap Tiffany

Jika boleh jujur sebenarnya dirinya rindu diperhatikan oleh Tiffany yang merupakan mamanya

"tentu saja sayang kemari"ujar Tiffany tersenyum tipis menatap sang putra

Mario yang merindukan perhatian kecil dari Tiffany pun mengangguk sebagai jawaban dan sebenarnya dirinya juga sedikit lapar

"ingin disuapi juga"tanya Tiffany berniat mengisengi sang Putra

"jika tidak merepotkan"sahut Mario tersenyum tipis menatap Tiffany

"Mama tidak merasa direpotkan Mario karena mama suka jika direpotkan oleh Putra-putra mama"balas Tiffany tersenyum teduh lalu menyuapi Mario yang diterima dengan baik oleh sang empu

Tiffany pun makan dengan tenang sambil menyuapi sang Putra dan sembari menanyakan bagaimana kondisi Mario saat tinggal jauh dari mereka dan tentu saja jawaban sang Putra "baik-baik saja"

.

.

.

Tiffany dan Mario yang sudah selesai mengisi perutnya pun memilih untuk melakukan kesibukan masing-masing seperti sekarang Tiffany yang sedang membuat beberapa desain batik untuk pakaian dan untuk Mario pemuda itu sedang membaca berkas-berkas yang dikirimkan oleh sekretarisnya

"eung"lenguh chanie perlahan membuka matanya

"maa"lirih si bayi tidak melihat keberadaan Tiffany disampingnya

Karena biasanya wanita itu akan berada disampingnya jika dirinya terbangun

"Mama disini sayang"ujar Tiffany mendekat kearah sibayi

"baby ingin susu"gumam Tiffany mengelus surai si bayi

Chanie yang mendengar kata susu pun mengangguk pelan

"cuu"gumam chanie menunjuk botol susu yang berada diatas meja

"Mama buatkan dulu yah sayang, baby tunggu disini bersama Abang dulu ya"ucap Tiffany meninggal si bayi bersama Mario yang hanya diam seperti patung saja

Chanie yang belum menyadari keberadaan Mario disampingnya pun hanya diam saja memperhatikan Tiffany yang sedang membuatkannya susu

"Bayi"panggil Mario yang membuat chanie langsung sadar akan keberadaan nya

Mario yang sudah tidak bisa menunggu si bayi menyadari kehadirannya pun akhirnya memberanikan diri memanggil si bayi

"e-eung"chanie yang takut karena pertama kali melihat Mario pun memundurkan tubuhnya

"jangan takut"ujar Mario lembut tapi tidak dengan wajahnya yang tetap datar

"hiks"

Mario yang melihat si bayi menangis pun menjadi bingung, bagaimana cara membuat bayi berhenti menangis karna dirinya tidak tahu menahu tentang bayi

"mau ini"ucap Mario memberikan blackcard nya kepada si bayi berniat menghentikan tangis si bayi

Bukannya berhenti menangis si bayi semakin sesegukan menatap takut Mario yang terlihat bingung

"ini saja bagaimana"ujar Mario lagi tapi kali ini yang ditawarkannya kepada si bayi adalah sebuah permen yang entah dari mana dirinya mendapatkannya

Chanie yang tergiur dengan tawaran Mario pun menghentikan tangisannya

"ini"Mario yang melihat tangis si kecil berhenti pun membukakan bungkus permen itu lalu diberikannya kepada si bayi

Mario pun akhirnya bernafas dengan lega karena berhasil membuat seorang bayi yang menangis berhenti hanya dengan sebuah permen, jika membujuk bayi semudah ini maka Mario akan membeli pabrik permen untuk membujuk si bayi jika menangis lagi

Tanpa keduanya sadari sejak tadi Tiffany memperhatikan interaksi antara keduanya bahkan Tiffany tertawa geli saat melihat Mario yang menawarkan kartu hitamnya kepada si bayi agar berhenti menangis, tapi si bayi menolaknya karena tidak tau untuk apa kartu hitam tersebut

"Sejak kapan dia disini"ucap Jonathan yang mengejutkan Tiffany

"Mas!!! Sejak kapan kamu disini"ucap Tiffany menatap kesal suaminya yang tiba-tiba sudah berada dibelakangnya

"sejak kamu senyum-senyum sendiri"balas Jonathan dengan wajah datarnya

"Dasar menyebalkan"gerutu Tiffany meninggalkan Jonathan begitu saja dan menghampiri Mario yang sedang memangku si bayi

Kini si bayi sudah tidak takut lagi kepada Mario hanya karena sebuah permen

"apa salahku"tanya Jonathan kepada dirinya sendiri

Hah sudahlah dirinya sudah biasa seperti ini, tidak ingin terlalu memikirkan salahnya pun Jonathan memilih bergabung bersama Istri serta Putranya

13-01-2024

ChanieWhere stories live. Discover now