7

22.6K 1.8K 39
                                    

"kami pulang"

Jonathan dan Tiffany pun terlihat memasuki mansion dengan berdampingan

Keadaan mansion saat mereka masuk terlihat sangat sepi, bukankah saat mereka pergi ketiga Putranya sedang berada di ruang tamu tapi kemana mereka sekarang lebih tepatnya kemana bungsu kesayangan mereka

"dimana bayiku"tanya Tiffany kepada bodyguard yang berdiri di dekat mereka

"Tuan muda kecil dibawa Tuan muda mario ke kamarnya nyonya"balas bodyguard itu

Tiffany pun segera melangkah menuju kamar sang putra untuk melihat si bayi dirinya sudah sangat merindukan si kecil dan tatapan polosnya

Untuk Jonathan, pria ini tentu saja mengekori sang istri yang menuju ke kamar sang putra

Sesampainya didepan kamar mario Tiffany pun membuka pintu kamar sang putra dengan perlahan

Pemandangan yang pertama kali di lihat oleh sepasang suami istri itu adalah dimana ketiga putranya yang tertidur pulas

si kecil yang berada di antara kedua kakak tampannya pun terlihat sangat imut dan menggemaskan

"mas lihatlah, lucu bukan"gemas Tiffany tanpa sadar mencengkram tangan Jonathan sangat kuat terlampau bahagia dan senang melihat interaksi Putra-putranya

"Bayiku lebih lucu dari mereka berdua"
ujar Jonathan jujur

"aku tau soal itu tapi lihatlah bayi kita tenggelam di antara mereka berdua bukankah sangat menggemaskan"ujar Tiffany menatap ketiga putranya dengan senyuman yang sulit di artikan

Jonathan lebih memilih diam saja dari pada merespon perkataan sang istri
dirinya akui perkataan Tiffany memang benar, si bungsu terlihat sangat lucu di antara kedua putra datarnya

"pa ma ada apa"ucap mario yang terusik dengan suara Tiffany berakhir lah dirinya yang terbangun

"maaf mario mama mengganggu acara tidurmu"

"mama hanya ingin mengecek keadaan kalian apa baik-baik saja saat mama dan papa pergi tadi"jelas Tiffany lagi yang diangguki paham oleh mario

"tidak apa-apa ma, lagian mario sudah tidak mengantuk lagi"jelas mario agar tiffany tidak merasa bersalah karena telah membangunkannya

"apa urusan kalian berjalan dengan baik"tanya mario

"Sudah boy, terima kasih sudah menjaga adik kalian"balas Jonathan

"Sudah tugas mario menjaga adik kecil"

.

.

.

.

Besok paginya Jonathan, Mario dan juga Zion pun sudah kembali beraktivitas seperti semula yaitu pergi ke kantor untuk Tiffany perempuan ini mulai sekarang memutuskan untuk menjaga si kecil saja di mansion, untuk masalah butiknya Tiffany akan pergi ke sana jika butiknya sedang bermasalah saja atau jika ada keperluan yang penting mau tidak mau dirinya akan turun tangan mengurusnya

"Jangan nakal dan tetap di dekat mama mengerti sayang"peringat Jonathan mengecup kedua belah pipi si kecil

si kecil pun mengangguk pelan dan menuruti perkataan Papanya untuk tidak menjadi bayi yang nakal

"adik kecil ingin menitip apa saat kakak pulang nanti?"tanya Zion menatap si kecil yang terlihat bingung

"eung beluang"cicit si kecil tapi masih bisa didengar oleh mereka

"Beruang? Baby ingin beruang"tanya Zion lagi memastikan perkataan si kecil

"eum beluang besal"balas chanie mengangguk pelan

"maksud baby boneka beruang yang besar hm"tanya mario yang diangguki semangat oleh si kecil

"neka beluang taa ioo"

Dugaan mario benar rupanya yang dimaksud si kecil adalah boneka beruang bukan beruang yang asli

Jika pun si kecil ingin yang asli mario tentu saja akan membelikannya

"selain beruang ingin apa lagi bayi"kini giliran mario yang bertanya kepada si kecil

"unga matahali"

Setelah bertanya banyak hal apa yang diinginkan si bayi ketiga Pria itu pun di usir oleh Tiffany agar segera pergi bekerja dan dirinya bisa menghabiskan banyak waktu bersama si kecil

"mama ingin membuat kue, baby ingin membantu mama tidak hm"tanya Tiffany menatap si kecil

"au tu maa"balas si kecil merentangkan tangannya meminta digendong

"Baiklah ayo kita bikin kue untuk papa dan kakak"ujar Tiffany menggendong si kecil dan beranjak ke dapur

.

.

"senang ya sayang bermain tepungnya"
Kekeh Tiffany menatap si kecil yang asik menghamburkan tepung ke mana mana

"maa maa iat pung naa hehee"tawa si kecil renyah saat tepung itu mengenai wajahnya

Tiffany tersenyum teduh menatap si kecil yang terlihat bahagia hanya karna hal kecil, bahkan dapur saat ini sangat berantakan karena ulah si kecil tapi Tiffany tidak bisa memarahi si kecil karena melihat tawa si kecil dan senyum manisnya yang terus merekah membuat Tiffany ikut merasa senang karena kini si kecil sudah mulai ceria dan berbicara walaupun gumaman si kecil bisa di bilang belum jelas, mereka bahagia melihat perubahan si kecil saat bersama mereka

"ehh"kaget Tiffany karena si kecil memegang kedua sisi wajahnya

Dan wajahnya saat ini sudah terkena tepung karena ulah si kecil

"maa pa amun"tanya si kecil tanpa sadar memiringkan kepalanya dan menatap polos Tiffany

"aduh sayang jangan lucu-lucu dong mama jadi pengen makan kamu jadinya"ujar Tiffany menatap gemas si kecil

"lucunyaa"gumam Tiffany menekan nekan pipi bulat si si kecil

"tantik naa"kekeh si kecil mengikuti cara bicara Tiffany

Tiffany yang terlampau gemas pun membawa tubuh si kecil ke dekapan nya tidak memperdulikan tubuh si kecil yang penuh tepung

"sayang berjanji kepada mama agar selalu menjadi bayi kecil mama bahkan jika ada kehidupan selanjutnya tetaplah menjadi bayi mama"ucap Tiffany mengecup sayang wajah si kecil

"Cani ji mamaa"balas si kecil memeluk erat leher Tiffany

03-02-2024

ChanieWhere stories live. Discover now