9

21.6K 1.7K 47
                                    

"e-eung hiks mamaa"tangis si kecil membuat keluarganya panik

"sayang ada apa nak"khawatir Tiffany menghampiri si kecil yang berada di pangkuan Nicholas

"hiks huaaa"bukannya berhenti menangis si kecil semakin terisak

dengan menangis si bungsu membuat orang dewasa disana khawatir tapi tidak dengan Jonathan yang paham alasan kenapa sang putra menangis adalah karena Kakaknya

"ayah ingin tau sesuatu yang dilakukan oleh Putra sulung ayah ini kepada bayiku"ujar Jonathan menatap Jeff yang terlihat tidak peduli

"hm?"balas Nicholas hanya dengan deheman saja

"Jeff melukai putraku ayah, dia melukai tangan bayiku hingga meninggalkan ruam yang membiru"adu Jonathan tidak menyebut nama Jeff dengan sebutan Kakak di depannya

"apa ucapan Jonathan benar Jeff"tanya Nicholas menatap tajam Jeff yang memasang wajah tak berdosa

"hmm"gumam Jeff santai sembari menatap Chanie yang masih takut kepadanya

Apa wajahnya menyeramkan? Sampai sampai si bayi takut padanya, padahal wajahnya ini sangatlah tampan sehingga janda manapun selalu berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan dirinya yang tampan dan tajir

Beberapa saat setelah Nicholas selesai memarahi Jeff yang melukai Cucu kesayangannya, kini mereka terlihat sedang berbincang-bincang tentang masalah perkantoran hanya Pria Byanthara saja sedangkan para wanitanya sedang membuat cookies bersama si bungsu

"omaa ana kies Cani naa"gumam si kecil menatap Liliana yang tengah menata cookies yang tadi dibuatnya bersama Tiffany dan juga si kecil

"Sebentar sayang Oma tata dulu ya"balas Liliana menatap si kecil yang terlihat tidak sabar mencicipi cookies buatannya

Bukan membuat tapi lebih tepatnya si bayi hanya membantu mengacau saja seperti menghamburkan tepung di lantai bahkan lantai saja dibuat penuh tepung oleh si bayi

"mamaa ana kies Cani?"gumam Chanie menatap polos Tiffany

"sebentar sayang cookiesnya masih panas, takutnya nanti melukai putra kecil mama ini"kekeh Tiffany menatap si kecil yang sudah tidak sabaran

"amaa Cani au kies naa eung"cicit si kecil sedih harus menunggu untuk mencicipi cookiesnya lagi

"Bagaimana kalau baby mandi dulu hm lihat wajahnya sudah penuh tepung begini"ujar Tiffany menatap si kecil yang menunduk dengan bibir mungilnya yang sedikit maju seperti bebek

"andi amaa Cici na Cani?"tanya si kecil mendongak menatap Tiffany

Cici adalah bebek mainan yang dibelikan oleh Jonathan

"hmm Cici sudah menunggu baby untuk mandi bersama, jadi baby ingin mandi atau menunggu cookiesnya saja"tanya Tiffany melihat si kecil yang terlihat bingung

"mama kasihan dengan Cici yang sudah menunggu baby dari tadi"ujar Tiffany sedih membuat si kecil juga ikutan sedih karena membuat Cicinya menunggu

"eung kacihan Cici unggu Cani, mamaa Cani au andi ama Cicii"gumam si kecil merentangkan tangannya meminta digendong oleh sang mama

Tiffany pun tersenyum menatap si kecil yang sangat merasa bersalah karena telah membuat Cici menunggu dirinya

Padahal mainan tersebut tidak akan masalah jika dibiarkan menunggu puluhan tahun pun, tapi karena sifat si kecil yang sangat-sangat polos membuat Tiffany seperti seorang ibu yang sangat jahat karena membohongi sosok mungil dengan pemikiran yang masih polos dan suci

Tiffany jadi tidak rela jika si bayi cepat cepat besar, bisakah bungsunya ini sampai kapan pun berumur 3 tahun saja? uhh jika bisa dirinya ingin hal itu terjadi kepada si kecil, bukan karena dia tidak ingin si bayi tumbuh dewasa hanya saja dia tidak rela bayi sepolos si bungsu cepat dewasa dan berakhir seperti Putra sulungnya itu

memikirkannya membuat Tiffany menjadi pusing dan sangat tidak rela dari pada memikirkan hal tersebut lebih baik dirinya memandikan chanie yang saat ini sudah berada digendongan kepalanya saja

Skip dikamar mandi

"mamaa ihat Cici na"gumam si kecil menunjuk bebek tersebut yang tertutup busa

"iya sayang Cicinya seperti baby yah"balas Tiffany tersenyum tipis

"eung pelti Cani nuh ucaa"cicit si kecil menatap bebek yang tidak terlihat karena tertutup busa

"mandinya sudah yah nanti baby sakit, baby mau sakit lalu disuntik?"tanya Tiffany menatap si kecil yang langsung murung

Si bayi masih ingin bermain bersama Cici, bebek kesayangannya

"api Cani au ain ama Cici mamaa"ujar si kecil menatap sedih Tiffany

"Bermain bersama Cici besok lagi yah sayang, Chanie putra mama anak baik dan penurut bukan begitu?"ujar Tiffany

"Cani aik nda akal, Cani nulut"balas si kecil dengan suara paraunya

mata indahnya terlihat berkaca-kaca menatap Tiffany yang langsung mengangkat tubuh si kecil dari dalam air

"iya Chanie anak mama yang baik dan juga penurut tidak nakal"balas Tiffany mengusap punggung sempit si bayi yang bergetar

"e-eung hiks Cani aik n-ndaa akal mamaa"runtuh sudah pertahanan si bayi agar tidak menangis

tapi tidak lagi mulai sekarang si bayi sangat mudah menangis semenjak menjadi bungsu keluarga Byanthara

"ada apa Tiffany"tanya Jonathan menatap si bungsu yang menangis digendongan Istrinya

Pria ini memutuskan untuk menyusul istri serta bayi kecilnya setelah dirasa tidak ada lagi pembicaraan dengan ayah serta kakaknya

"kamu pasti tau jawabannya mas"balas Tiffany menatap Jonathan

"hiks c-cani nda akal mamaa Cani nulut hiks"racau si kecil merasa takut jika Tiffany marah dan berakhir membuangnya kembali

"Sayang hei kenapa menangis hm"ujar Jonathan mengambil alih tubuh si bayi

"C-cani nulut paa u-ugh hiks"gumam si kecil sesegukan

"Iya bayi Papa anak yang penurut dan tidak nakal, jadi chanie harus jadi anak baik menurut ucapan Papa Mama Opa Oma Daddy dan juga Kakak hm"ucap Jonathan mengecup kedua mata si kecil yang terus menerus mengeluarkan air mata

"cani n-nulut'gumam si kecil bersandar pada bahu sang papa

"m-mama cani nulut"ujar si kecil menatap sayu Tiffany

Sepertinya bayinya mengantuk padahal belum lama si kecil tidur, mungkin efek si bayi yang membantu di dapur membuat cookies dan letih menangis

"Iya sayang Chanie putra mama yang penurut dan juga baik"balas Tiffany mengecup pipi si kecil

Jonathan dan Tiffany pun keluar dari kamar mandi tersebut dengan si bayi yang berada di gendongan Jonathan

"cucu"lirih si kecil hampir tidak kedengaran

tapi suami istri ini masih bisa mendengar ucapan si kecil yang terdengar seperti bisikan

"sebentar sayang"balas Tiffany tengah memasangkan baju yang hangat kepada si kecil yang dibantu oleh Jonathan

"eung c-cucu"gumam si kecil menatap Tiffany dengan mata yang hampir tertutup

"biar aku saja yang memasangnya"ucap Jonathan menatap Tiffany agar dirinya saja yang memasangkan kaos kaki si bungsu dan dirinya bisa menyusui si balita

melihat si bayi yang sudah hampir terpejam pun Tiffany mengiyakan ucapan Jonathan membiarkan suaminya ini yang memasang kaos kaki untuk si bayi dan dirinya pun berbaring menyamping disamping si kecil lalu membuka beberapa kancing bajunya untuk menyusui si bayi

"kamu lihat tadi bagaimana bayi kita ini menjelaskan dirinya anak yang baik dan juga penurut?"tanya Tiffany antusias menatap Jonathan

"aku melihatnya, bukankah bayi kita menggemaskan tadi"balas Jonathan menatap si kecil yang sudah tertidur pulas

Tapi tidak dengan mulut kecilnya yang masih aktif menyedot sumber nutrisinya

"sangat menggemaskan mas, aku jadi tidak rela jika dia nanti tumbuh dewasa"ujar Tiffany

"aku juga tapi sampai kapanpun dia akan selalu menjadi bayi kita yang polos dan juga lugu Tiffany"balas Jonathan

14-02-2024

ChanieWhere stories live. Discover now