Bab 16: Waras

159 16 2
                                    

"Arghhh!!!!.." jeritan Ace semakin kuat. Beberapa kali Ace memukul kepalanya dengan kuat dengan harapan apa yang dilihat sebentar tadi hanya la mimpi ngeri. Saat ini Ace betul-betul lemah, tiada lagi tenaga yang masih tersisa menolong dirinya untuk berdiri.

Air mata kian mengalir dan membasahi wajah Ace. Pandangan penumpang lain tidak dihiraukannya. Betapa berkecainya jiwa Ace ketika ini.

Pandangan Karl, Ray dan Hayder sangat sayu tatkala melihat bertapa lemahnya Ace ketika ini. Sekuat mana perempuan itu, jika dia kehilangan orang yang dia sayang, dia akan menjadi sangat lemah.

Hayder tak betah melihat betapa hancurnya Ace yang berada di hadapannya sekarang. Dia sendiri tidak sangka Jef akan pergi secepat ini. Dibunuh dengan kejam tidak pernah dicapai dek akalnya.

Niatnya ingin menenangkan Ace tetapi apakan daya, Ace terlalu sedih atas pemergian Jef. Dia juga berharap rakan-rakan Ace masih selamat. Walaupun hatinya kuat mengatakan mereka mungkin sudah tidak bernyawa.

Jeritan suara Ace menyebabkan penumpang di dalam kereta api itu memandang sayu ke arah Ace.

Dadanya dipukul beberapa kali sehingga tiada lagi rasa sakit yang terasa. Hatinya cukup hancur setelah melihat anggota badan Jef dikerat sebegitu rupa.

"KENAPA!!!."

Ppang!! Tangan Ace sendiri yang menampar pipi kirinya. Air mata mengalir tanpa henti. Karl dan Ray kecewa melihat tindakan Ace itu.

"Kenapa mesti aku yang hadap semua ni..."

Papp!! Lagi sekali Ace menaikkan tangannya ke pipinya. Sungguh kuat sehingga meninggalkan kesan merah di pipinya itu.

"KENAPA!!!...."

Tidak sempat Ace menampar pipinya, ada tangan lain yang menahan dirinya. Jeda seketika Ace saat matanya bertembung dengan sepasang mata lelaki itu. Air matanya mengalir.

"Sudah Ace...sudah" perlahan tapi cukup tegas kata-kata dari Hayder.

Wajah Hayder ketika ini sangat kecewa dengan tindakkan Ace yang menyakiti dirinya sendiri. Genggaman tangan masih tidak dilepaskan dari tangan Ace.

"Jef akan kecewa dengan kau jika kau berkelakuan seperti ini. Berhenti menyakiti diri sendiri " Hayder tiada pilihan lain selain menyebut nama Jef ketika ingin memujuk Ace.

Sedikit sebanyak dapat memberhentikan Ace dari menyakiti diri sendiri.

Air matanya dikesat kasar lalu memandang wajah Jef yang tenang itu. Mayat Jef.

" Jef... " panggil Ace dengan sangat perlahan namun dapat didengar oleh Hayder yang berdiri dihadapan Ace.

Menggeletar tangan Ace saat tangannya ingin menyentuh pipi Jef yang sudah kebiruan.

"Kau tipu aku....

"kau tinggalkan aku bersendirian saat aku betul-betul perlukan kau... "

Ralit mata Ace memandang wajah Jef. Keadaan wajah Jef menggambarkan Jef sangat tersiksa saat dia masih hidup. Air matanya tumpah.

'Rindunya aku pada kau Jef' ujar hatinya.

"Sanggup kau biarkan aku hadap semua ni sendiri..."

"Sanggup kau pergi tanpa mendengar isi hati aku.."

Hayder yang mendengar isi hati Ace terus wajahnya berpaling ke arah Ace. Dia baru tahu yang Ace ada menaruh perasaan pada Jef.

Ray dan Karl hanya mampu berdiam diri mendengar luahan isi hati Ace pada mayat Jef. Mereka sudah lama tahu yang Jef menaruh hati pada Ace. Pemerhatian mereka tidak salah selama ini.

The Poison Blood: ACE  Where stories live. Discover now