8| TERTAWAN HATI

35 5 1
                                    

Sudah terlalu lama aku memandam rasa ini.
Sudah terlalu lama aku mencintai.
Maka, izinkan diri yang hina ini.
Untuk jadi bagian terakhir dalam hidupmu, cintaku.

— THE PERFECT SECRET —

***

SHABIYA tertarik dengan eskul teater. Karena itu, dia sudah berdiskusi dengan Airin dan teman-temannya. Mereka semua mendukung Shabiya. Karena itu, sepulang sekolah dia akan mendaftar terlebih dahulu. Dia di antar Asya dan Airin. Karena insiden beberapa waktu lalu, Asya semakin protective kepada Shabiya. Jika dia latihan, maka Asya akan mengalah pulang naik taksi agar sopir menjemput Shabiya saja. Shabiya berterima kasih karena Asya sangat peduli padanya.

Gedung teater rupanya begitu luas. Banyak anak-anak yang tengah bersiap-siap untuk latihan. Ada banyak properti yang Shabiya lihat tertata rapi. Tempatnya pun bersih meski banyak orang berlalu-lalang.

“Itu Kak Petra, Ketua eskulnya. Yuk, kesana!” ajak Airin.

“Aku nunggu di depan ya. Shabiya, semangat!” ujar Asya, memilih menunggu di depan gedung saja.

Airin menggandeng tangan Shabiya menuju tempat Petra. Perempuan dengan rambut pendek sebahu itu nampak sedang membaca sebuah naskah.

“Sore, Kak Petra!” sapa Airin, riang seperti biasa.

“Airin, halo. Ngapain disini?”

Airin pernah bilang kalau latihan teater hanya dilakukan pada hari sabtu, di hari anak sekolah libur. Namun, rupanya mereka yang sedang latihan untuk persiapan pentas seni. Mereka latihan dari jauh-jauh hari karena akan menayangkan drama kolosal yang panjang.

Airin tidak ikut berpartisipasi karena kebanyakan di ambil dari kelas 3. Sebagai pertunjukkan pentas seni terakhir sebelum mereka lulus.

“Ah, ini aku nemenin temen aku mau daftar.”

“Baru mau daftar?”

“Soalnya anak baru, Kak.”

“Oh ya? Nama kamu siapa?” tanya Petra.

“Shabiya, Kak.”

Petra mengangguk, “yuk sini, isi formulir pendaftaran dulu.”

Shabiya mengisi formulir pendaftaran. Airin di samping Shabiya ikut menemani Shabiya.

Setelah selesai, Petra meminta nomor Shabiya agar nanti dimasukkan ke dalam grup teater.

“Selamat bergabung ya, Shabiya. Nanti kita ketemu lagi hari sabtu, ya!” ujar Petra menyambut Shabiya sebagai anggota barunya. Shabiya mengangguk.

“Yaudah Kak, aku mau langsung pulang ya. Bye!” Airin segera keluar gedung bersama Shabiya. Asya pun segera bangkit dari duduknya setelah mereka datang.

“Gimana, Biya?”

“Alhamdulillah aku udah gabung, Sya.”

[NUG's 7] The Perfect SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang