Bab 18 - Finally, I Found You

1.2K 189 23
                                    

DARI dulu Liasha bukan orang yang suka menjadi pusat perhatian. Ia lebih suka berada di belakang layar dimana tak ada orang yang menyadari keberadaannya. Gadis itu juga benci berkompetisi, ia termasuk ke dalam jenis manusia yang tidak ambisius pada apa pun. Karena bermain di zona aman membuat perasaannya lebih baik.

Namun...

Kita tidak bisa hidup seperti yang kita mau, bukan? Bahkan meskipun ia sangat ingin menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, realita tidak bisa membiarkan Liasha melakukan itu.

"Acaranya cuma sebentar kok, Sha. Habis potong kue, kamu boleh pulang duluan," kata Arabella sambil mengusap adiknya sebelum mereka masuk ke sebuah ballroom yang menjadi tempat acara pesta ulangtahun perusahaan.

Tidak semua pegawai perusahaan diundang pada ulangtahun PT Diamond Publisher, yang diundang sudah pasti semua leader dan manager dari masing-masing departemen. Sebenarnya Liasha tidak mau datang, namun membayangkan omongan orang-orang yang berspekulasi bahwa ia belum move on dengan kejadian di masa lalu membuat Liasha berubah pikiran.

"Aman pokoknya Kak," balas Liasha menenangkan kakaknya. Satu-satunya orang yang khawatir dengan dirinya hanya kakaknya seorang. Kedua orangtuanya tidak peduli, atau lebih tepatnya mereka mengharapkan Liasha bersikap profesional di mana pun ia berada. Pribadi adalah pribadi, bisnis adalah bisnis.

"Oke kalau gitu, kalau ada apa-apa langsung samperin kakak ya Sha," pinta kakaknya lembut.

Liasha menatap kakaknya dengan senyum lebar. "Siap, Kak," balasnya. Dibalik beratnya perjalanan hidup yang ia jalani, Liasha bersyukur masih ada kakaknya yang selalu mendukung dan menyemangatinya seperti saat ini. Jika bukan karena Arabella, Liasha mungkin tidak akan kuat menjalani hidupnya.

"Yaudah ayo." Arabella merangkul bahu adiknya lalu mengajaknya masuk ke dalam ballroom yang ternyata sudah dipenuhi banyak orang.

Tamu yang diundang sudah pasti orang-orang yang memiliki jabatan di perusahaan yang masih dibawah naungan group. Semua itu terlihat dari pembawaan dan pakaian yang dikenakannya. Terkadang penampilan bisa menentukan posisimu di sebuah lingkungan.

"Oh itu Arabella! Bel sini, Bel." Belum apa-apa, kakaknya sudah dipanggil oleh seorang pria paruh baya yang tak lain ayahnya sendiri.

Arabella langsung menatap adiknya.

"Ke sana aja Kak, aku gak apa-apa kok. Lagian aku juga mau nyari Mariana," ucap Liasha cepat-cepat.

"Tapi—"

"Aduh, aku ini udah gede Kak. Gak mungkin ilang atau nyasar. Ke sana aja buruuu!" Dengan gemas Liasha mendorong punggung kakaknya untuk cepat-cepat menghampiri ayahnya yang sedang berbincang dengan dua orang yang tidak gadis itu kenal.

Arabella meninggalkan Liasha dengan perasaan enggan, sedangkan Liasha melambaikan tangannya penuh semangat. Setelah kakaknya bergabung bersama sang ayah dan rekan kerjanya, Liasha menghela napas berat.

***

"Kenapa sih Vin gue harus ikut?"

"Supaya lo belajar."

"Masalahnya gue gak mau belajar, gue mau santai-santai di rumah."

Gavin Varren menoleh ke arah Elvano Varren dengan tatapan kesal. "Acara kayak gini gak bakal lama Van, kita dateng, setor muka, nyari peluang buat berbisnis, terus pulang," kata Gavin.

"Itu lama anjir!" seru Elvano histeris.

"Ayo!" Gavin menarik paksa Elvano untuk memasuki ballroom yang menjadi tempat di mana dilaksanakannya acara ulangtahun dari PT Diamond Publisher.

Summer We MetWhere stories live. Discover now