7D1A | 18

443 27 0
                                    

Pertama kali dia menjejakkan kaki di rumah sebesar ini. Ini rumah ke istana? Besar betul. Mata coklatnya yang bulat liar meneroka segala harta benda yang ada di dalam rumah itu.

" Rumah abang ke? " Gadis kecil itu mendongak memandang lelaki yang memimpin tangan kecilnya.

Lelaki itu mengangguk.

" You love it? "

" So much! "

Lelaki itu ketawa kecil mendengar kata-kata yang keluar dari bibir gadis comel itu.

Dia mula melutut di hadapan gadis yang berumur lapan tahun dihadapannya.

" Helena. "

Gadis itu mengangkat kedua kening.

" Let's change our nickname. " Lelaki itu bercadang.

Helena menyengetkan kepalanya. " Nick what? " Dia tak sempat tangkap.

" Nickname. Okey, apa abang-abang you, panggil you? "

" Lena! " Jawabnya.

" Oh, then I'm going to call you... hm, la mia fecilita. " Lelaki itu senyum manis.

" Tapi nama Lena bukan Mia. " Helena juih bibir. Tak nak! Dia tak suka nama itu...

" It's la. Mia. Fecilita, darling. " Lelaki itu menyebut satu persatu agar gadis itu dapat menangkap setiap bait perkataan.

Tak mahu melawan, Helena mengangguk saja.

" And you? " Helena pula bertanya. Apa pula nama panggilan lelaki itu?

" Call me Lorenzo Vitale. "

" Lorio Bitaye? "

" No, it's Lorenzo. "

" Lorenjio? " Helena mencuba lagi. Susah betul nama lelaki itu.

Lorenzo keluh kecil dan senyum nipis.

" Nah, you can call Lubaid Wathiq. "

Sebelah kening Helena terangkat. Ini lagi susah. Tak pernah-pernah dia dengar nama seunik itu.

" Okey, apa kata you aje bagi nickname untuk I? " Ujar Lorenzo dengan nada mengalah. Mungkin nama dia unik sangat kut, itu yang susah nak sebut.

" Em... " Helena ketuk dagu. Nama panggilan? Sebentar, dia cuba fikir.

" Abang? "

" No! You've called that to every boys you've met... "

" Adik? "

" Excuse me? "

" Ish susah lah! " Helena sudah mula merungut. Tangan disilang ke dada. Otaknya sudah malas berfikir. Jangan contohi Helena ya, kecil-kecil sudah malas.

" Hm, panggil I Amar. "

Helena diam. Kemudian dia angguk kepala kecil. Yang ini senanglah dia nak sebut!

Tapi kenapa macam jauh sangat beza dengan nama sebenar lelaki itu?

" Amar! " Jerit Helena kuat memanggil Lorenzo.

" Yes, it is! " Lorenzo mengangkat Helena tinggi dan memusingkannya di udara. Wajahnya menampakkan betapa gembiranya dia sekarang ini.

Helena ketawa mengekek.

Aldo yang memerhati dari jauh bersama Leo dan Lucas hanya senyum nipis. Akhirnya Lorenzo sudah mampu tersenyum...


" Ha! Mengelamun eh?! " Sergahan Saleema membuat Helena kembali dari mengimbau masa lalu.

7 DEMONS 1 ANGELWhere stories live. Discover now