Bisakah Kau Diam?

148 11 0
                                    

Setelah pertemuan dengan kaisar
Li Dong pergi terlebih dahulu menuju kediamannya

Hao Lan dan Xiao Lie berjalan menuruni tangga istana
"Hao Lan, apakah aku boleh ikut ke kediamanmu? Sudah lama aku tidak kesana"
"tidak"
"ch! dimana Anliu? tumben sekali kau datang ke istana sendirian"
Hao Lan tidak menjawab
"apa kau tidak tertarik dengan ceritaku yang baru kembali dari perbatasan timur ini?"
"tidak"
"aku belum memberikan salam dan selamat pada istrimu. Aku benar benar penasaran dengan nona Zhang, apakah dia baik? atau dia sama seperti ayahnya yang licik itu? atau jangan jangan nona Zhang malah seperti ibu ratu terdahulu yang manipulatif?"
"bisakah kau diam?"
Hao Lan berjalan mendahului Xiao Lie yang langkahnya terhenti setelah Hao Lan menyuruhnya diam

"kau memaksaku untuk datang sendiri Hao Lan"

Hao Lan berjalan menuju kediaman ratu Lan
"nyonya ada didalam, pangeran" ucap pelayan setia ratu saat Hao Lan berdiri didepan pintu kediaman
Hao Lan mengangguk lalu memasuki kediaman

"anakku sayang.. Hao hao kecilku" ratu Lan bersenandung sembari menepuk nepuk sebuah boneka yang dibaringkan diatas ranjang
"kau pasti akan menjadi pria yang tampan dan hebat dimasa depan"
"tumbuhlah menjadi pria yang penuh kasih dan lembut terhadap rakyat dan orang yang lemah"
"ibu akan selalu mendukung setiap keputusanmu. jangan menjadi pria yang jahat"

Hao Lan melihat ibunya yang berbicara dengan boneka, hal itu sudah biasa ia lihat
tetapi kalimat yang dikatakan oleh Ratu Lan saat itu benar benar membuat Hao Lan merasa sedikit sedih

"Selamat sore, Ratu Lan" sapa Hao Lan
Ratu menoleh
"oh.. kau. Selamat sore, aku ingat kau datang kemari meminta restu untuk pernikahanmu" ucap Ratu Lan ramah
Hao Lan menunduk
"apa kau tidak membawa istrimu?"
Hao Lan tidak menjawab, "apakah anda sedang luang? saya ingin melihat halaman belakang kediaman ratu" ucap Hao Lan mengalihkan pembicaraan
"Jaga bayiku. Aku akan mengantarkan pemuda ini untuk jalan jalan" ucap Ratu Lan pada pelayannya
"Baik ratu"
"mari" Ratu mengajak Hao Lan berjalan

"aku lupa namamu" ucap Ratu disela perjalanan
"A-lan" ucap Hao Lan, ia tidak bisa mengatakan namanya secara benar
"A-lan.. pelayanku mengatakan kau sudah bekerja disini selama 10 tahun. Tetapi aku baru mengenalmu belakangan ini" Ratu berbicara
"sebelumnya saya bekerja di luar kediaman" bohong Hao Lan
"pantas saja, aku awalnya mengira kau adalah seorang jendral atau panglima istana karena perawakanmu seperti mereka. Oh ya, apakah kau bisa mengangkat pedang?" Ratu duduk dikursi yang ada di paviliun belakang kediaman
Hao Lan mengangguk pelan, "semua pekerja laki laki di istana memang harus bisa mengangkat pedang untuk melindungi tuan mereka"
"kau benar.. bagaimana keadaan di luar kediaman?" tanya Ratu
Hao Lan menatap keluar pagar tinggi yang mengelilingi kediaman ibunya
"tidak seindah kediaman anda" jawab Hao Lan

Hao Lan tahu, ibunya sudah 20 tahun tidak diizinkan keluar dari kediaman. Orang dari luar kediaman pun tidak diizinkan masuk oleh Kaisar Li, kecuali dalam kondisi yang penting. Namun Hao Lan melanggar hal ini sejak ia berusia 7 tahun. Ini menjadi salah satu hal yang membuat kaisar kecewa dengan Hao Lan yang masih bersikeras berhubungan dengan wanita gangguan jiwa itu.

"setiap pelayan dan pekerja di kediamanku sudah aku anggap seperti keluarga. Kau tidak perlu sungkan, kau bisa bertemu denganku setiap kau ingin menemui ku. Jangan beri jarak diantara kau dan aku. Anggap saja aku seperti ibu yang bersikap hangat pada anaknya" ucap Ratu Lan
Hao Lan mengangguk
Hanya dengan berperan sebagai seorang pemuda keturunan bangsawan yang terusir dan bekerja di kediaman ratu sebagai penata ruang kediaman lah, Hao Lan bisa menemui ibunya

Hari mulai gelap, Hao Lan berpamitan pergi untuk kembali ke kediamannya, ada beberapa hal yang harus ia diskusikan dengan Anliu.

"dengan perawakan seperti itu, apakah pantas menjadi seorang penata ruang?" gumam Ratu Lan melihat kepergian Hao Lan

The Battles Of Prince's LadyWhere stories live. Discover now