Kubalaskan

108 14 0
                                    

Yuan Wei turun dari kereta kuda bersama dengan Hao Lan
"kita harus bersandiwara seperti suami istri yang rukun bukan?" tanya Yuan Wei
Hao Lan mengulurkan tangannya
"baiklah" Yuan Wei menggandeng tangan Hao Lan
mereka berjalan masuk menuju ruang pertemuan kerajaan Gong

"pangeran kedua kekaisaran Li?" ucap ratu Gong saat melihat kedaangan Hao Lan
"suamiku, putra dari Lan Ning datang" ucap ratu pada suaminya
"benarkah? dimana dia?"

Hao Lan masuk kedalam ruangan
"salam paman dan bibi Lan" ucap Hao Lan
"Hao Lan.. lama tidak berjumpa denganmu, bagaimana kabarmu?" tanya raja Gong
"kabar saya baik, bagaimana dengan anda?"
"ya beginilah paman mu sudah tidak muda lagi tapi energiku masih bisa untuk bertarung pedang denganmu seperti dulu" Raja Gong bergurau
Hao Lan menunduk
"siapa perempuan cantik ini?" tanya Ratu Gong
"saya Zhang Fei Fei, istri pangeran kedua" ucap Yuan Wei sopan
"istri? kau sudah menikah? kenapa tidak mengundang kami?" tanya raja
"maaf kan Hao Lan, semua terjadi secara mendadak" ucap Hao Lan
"tak apa, setidaknya kau datang kemari untuk melakukan ritual setelah menikah. kau akan melihat nisan para leluhur bukan?" tanya raja Gong pada Hao Lan
Hao Lan mengangguk
"penjaga! antar pangeran kedua dan istrinya ke tempat damai, mereka ingin melihat nisan leluhur Lan" ucap raja pada pelayannya
"baik raja, mari pangeran kedua"
Hao Lan dan Yuan Wei mengikuti langkah penjaga itu

diperjalanan menuju tempat damai untuk melihat nisan leluhur, Yuan Wei melihat beberapa putri dari raja Lan yang melihatnya dengan sinis
"kenapa setiap wanita dizaman ini gak ada yang punya sifat baik? belum kenal juga udah sinis banget"
"kau kenapa?" tanya Hao Lan pelan
Yuan Wei menggeleng
"setelah ini aku akan berbicara dengan raja Gong secara pribadi"
"lalu bagaimana denganku?" tanya Yuan Wei
"aku akan meminta Anliu dan Abei untuk menemanimu duduk di paviliun yang ada di istana"
Yuan Wei mengangguk asal dia aman, dia akan menurut
"baiklah"

"semua ini nisan leluhurmu?" tanya Yuan Wei saat masuk kedalam tempat damai
Hao Lan mengangguk
Yuan Wei melihat satu persatu nisan yang ada di tempat itu
"jangan menyentuh sembarangan" Hao Lan memperingatkan
"iya, aku hanya melihat lihat saja" Yuan Wei berjalan pelan, hingga ia berhenti pada sebuah nisan
"Lan Ning?"
"ini ibunya Hao Lan, bukan? padahal dia masih hidup tapi kenapa ada nisan ditulis pake namanya?"
Hao Lan mendekat, "ada apa?" tanya Hao Lan
"bukankah ini nama ibumu?" tanya Yuan Wei menujukkan sebuah nisan
Hao Lan menghela nafasnya panjang, "ini ulah kaisar Li" ia meletakkan nisan itu kembali ke tempatnya
"ibumi masih hidup bukan? kenapa kau tidak memberi penjelasan pada keluargamu disini? mereka menganggap ibumu sudah tiada karena nisan ini" ucap Yuan Wei
"diamlah! jangan ikut campur" bentak Hao Lan
Yuan Wei tersentak kaget, ia terdiam

Hao Lan meninggalkan Yuan Wei sendirian untuk menemui raja setelah selesai menyalakan dupa untuk para leluhurnya
Yuan Wei menunggu Abei datang dengan duduk disebuah paviliun
"eoh? siapa ini? berani sekali duduk ditempat favoritku" ucap seorang wanita muda pada Yuan Wei
"hadeh.. ini yang bakal bikin masalah"
Yuan Wei berdiri hendak pergi
"lebih baik kau minta maaf dulu padaku karena sudah duduk di tempatku ini"
"maaf" ucap Yuan Wei tidak ikhlas
"plak!!" Yuan Wei ditampar oleh wanita itu
"apa maksudmu meminta maaf seperti itu? apa kau tidak pernah belajar sopan santun?"
Yuan Wei menatap tajam wajah wanita dihadapannya
"meskipun kau istri dari pangeran kedua kekaisaran Li, aku tidak takut. Hao Lan adalah pangeran yang terbuang dia tidak bisa memerintah orang untuk membalasku" ucap wanita itu
"Bugh!!" Yuan Wei bukan lagi menampar melainkan menghantam pipi sebelah kiri wanita itu
"Lan Yuer, apa kau pikir aku harus menunggu Hao Lan untuk memukulmu?" ucap Yuan Wei berani

Lan Yuer merupakan anak dari adik ibu Hao Lan. Lan Yuer selalu dimanja dan memang suka berperilaku seenaknya dengan menindas dan melukai orang yang tidak ia suka tanpa sebab

The Battles Of Prince's LadyWhere stories live. Discover now