Perasaan Aneh

119 14 0
                                    

Yuan Wei dan Xiao Lie berjalan melihat lihat perayaan yang sedang berjalan

"nona" suara Abei memanggil
"Abei? akhirnya kau datang, ini tolong bawakan belanjaanku" Yuan Wei memberikan beberapa kemasan makanan pada Abei
"baik Nona"
"kau kemari sendirian?" tanya Yuan Wei
"tidak, Anliu datang bersamaku" ucap Abei
"baiklah jadi aku tidak perlu menyewa kereta kuda untuk mengantar kita pulang"
"tapi nona, Anliu tidak membawa kereta kuda" ucap Abei pelan
"hah? lalu bagaimana kau dan Anliu datang kesini?" tanya Yuan Wei
Abei malu untuk mengatakan yang sebenarnya pada Yuan Wei, sementara Yuan Wei masih menunggu jawaban dari Abei
Xiao Lie menggeleng sambil tersenyum, "kau bisa pulang dengan kereta kudaku. aku akan mengantarmu" ucapnya pada Yuan Wei
"haish, untuk saja ada kau jika tidak uangku bisa habis untuk menyewa kereta kuda"
"tenang saja, aku selalu ada saat dibutuhkan" Xiao Lie tersenyum

"rupanya mereka berdua ada hubungan" ucap Yuan Wei didalam kereta kuda bersama Xiao Lie saat melihat Anliu dan Abei menaiki kuda bersama
"tampaknya belum lama ini mereka saling mengenal, ternyata Anliu cepat juga dalam menaruh hati" Xiao Lie turut mengomentari
Yuan Wei menguap ia lelah seharian ini berada diluar kediaman dan belum merebahkan dirinya
"istirahatlah, saat sampai kediaman nanti aku akan membangunkanmu" ucap Xiao Lie
Yuan Wei pun sudah memejamkan matanya

"rupanya mereka berdua ada hubungan" ucap Yuan Wei didalam kereta kuda bersama Xiao Lie saat melihat Anliu dan Abei menaiki kuda bersama"tampaknya belum lama ini mereka saling mengenal, ternyata Anliu cepat juga dalam menaruh hati" Xiao Lie turut ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sesampainya di kediaman
"Nona Zhang, kita sudah sampai" ucap Xiao Lie
Yuan Wei membuka matanya, "ehm? oh sudah sampai ya" ia langsung turun dari kereta kuda
"hati hati" Hao Lan menangkap tubuh Yuan Wei saat akan terjatuh karena kakinya tidak menginjak tangga kereta dengan baik
"oh.. ya, terimakasih" Yuan Wei masih sangat mengantuk ia bahkan tidak membuka matanya melihat Hao Lan
"bawa dia ke kamarnya" ucap Hao Lan pada Abei
"baik pangeran" ucap Abei membantu Yuan Wei berjalan menuju kamar
Xiao Lie turun
"Hao Lan" panggil Xiao Lie
Hao Lan menoleh
"aku dengar dari pangeran mahkota kau akan pergi ke negara Gong besok, benarkah?" tanya Xiao Lie
Hao Lan mengangguk, "ini sudah larut kembalilah" ucap nya dingin
Xiao Lie menghela nafasnya, "benar juga, aku belum pulang setelah dari ujung barat. Kirimkan kabarmu padaku setelah kau kembali dari negara Gong" ucap Xiao Lie
Hao Lan mengangguk
Xiao Lie kembali menaiki keretanya dan menuju kediamannya
"apa dia bersama Xiao Lie diperayaan itu?"

pagi harinya
Hao Lan berdiri didepan kamar Yuan Wei
"pangeran, anda ingin bertemu dengan Nona Zhang?" tanya Abei yang baru keluar dari dalam kamar
Hao Lan menunduk mengiyakan
"Nona Zhang masih tidur, apa perlu saya bangunkan?" tawar Abei
"tidak perlu" ucap Hao Lan singkat
"baiklah, saya permisi dulu" Abei keluar dari ruangan itu sementara Hao Lan masuk menemui Yuan Wei

pagi harinyaHao Lan berdiri didepan kamar Yuan Wei"pangeran, anda ingin bertemu dengan Nona Zhang?" tanya Abei yang baru keluar dari dalam kamarHao Lan menunduk mengiyakan"Nona Zhang masih tidur, apa perlu saya bangunkan?" tawar Abei"tidak perlu" ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"benar benar masih tertidur"
Hari ini adalah hari keberangkatan Yuan Wei dan Hao Lan ke negara Gong
Hao Lan membangunkan Yuan Wei dengan lembut. Ia menepuk pundak Yuan Wei pelan

Yuan Wei membuka matanya"mimpi apa gue bisa lihat wajah ganteng pas buka mata dipagi hari kaya gini" ucap Yuan Wei melantur ia kembali terpejamHao Lan tidak mengerti apa yang diucapkan oleh wanita dihadapannya ini"bangunlah, kita harus segera perg...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuan Wei membuka matanya
"mimpi apa gue bisa lihat wajah ganteng pas buka mata dipagi hari kaya gini" ucap Yuan Wei melantur ia kembali terpejam
Hao Lan tidak mengerti apa yang diucapkan oleh wanita dihadapannya ini
"bangunlah, kita harus segera pergi ke negara Gong" ucap Hao Lan pelan
Yuan Wei kembali membuka matanya
"Hah?!" kaget Yuan Wei
"ken, kenapa kau disini? bukannya tadi Abei yang ada dikamar?" ucap Yuan Wei
Hao Lan berdiri sedikit mengambil jarak diantara ia dan Yuan Wei
"cepatlah bersiap, kita akan segera pergi" Hao Lan keluar dari kamar
"aishh.. gue lupa hari ini harus ke negara itu"

"kita pergi ke negara Gong cuma berempat?" tanya Yuan Wei
"cuma?" Hao Lan tidak mengerti
"kau tidak mengajak prajuritmu untuk pergi ke negara Gong?"
"kita pergi hanya untuk bertemu keluarga bukan untuk berperang" ucap Hao Lan
"naiklah" tambahnya menyuruh Yuan Wei untuk segera masuk kedalam kereta kuda
Yuan Wei mematuhi
disusul Hao Lan ikut masuk kedalam kereta kuda itu
"kau tidak membawa kuda sendiri?" tanya Yuan Wei
"tidak" jawab Hao Lan dingin
"kenapa? bukannya kau bilang lebih suka naik kuda sendiri?"
"bukan urusanmu" jawab Hao Lan
sementara itu Anliu menjadi kusir dan Abei duduk didepan kereta kuda menemani Anliu
"jalan sekarang" ucap Hao Lan pada Anliu
Anliu memecut kudanya agar segera berjalan menuju negara Gong

"kesalahan besar gue ga bawa Zhang Fei Ran ke negara Gong. perasaan gue udah ga enak"
"di novel itu beberapa minggu lagi festival berburu para pangeran. pas itu Zhang Fei Fei tiba tiba sakit. Dia juga sempat diancam sama bokapnya waktu acara itu"
"tapi gue bingung apa yang harus gue lakuin? misi apa yang harusnya gue jalanin sampe gue kudu nikah sama cowok ini? aihh ingatan gue jelek banget"

"kenapa?" suara Hao Lan membuyarkan lamunan Yuan Wei
Yuan Wei menggeleng, "tidak apa apa"
"kau kemarin kenapa bisa bertemu dengan Xiao Lie?" tanya Hao Lan langsung
"ooh.. kemarin Xiao Lie melewati perayaan itu dan melihatku disana. ia menemaniku sampai Abei datang" ucap Yuan Wei jujur
"apa kau menikmati perayaannya?"
"hmm cukup menikmati, oh ya apakah kau bisa memberiku uang? aku harus mengganti uang milik Anliu yang aku pinjam kemarin. Nanti jika aku sudah punya uang aku akan menggantinya padamu" Yuan Wei ragu
Hao Lan menghela nafasnya, "jika kau membutuhkan uang beritahu aku, aku akan memberimu uang. lebih baik kau menjaga jarak kedekatanmu dengan pria yang ada di sekitarmu" ucap Hao Lan
"ternyata dia bisa banyak omong juga ya"
"aku memang menjaga jarak pada semua orang disini. aku juga tidak bisa mempercayai mereka" ucap Yuan Wei
"kau bisa mempercayaiku"
Yuan Wei membelalakkan matanya mendengar apa yang diucapkan Hao Lan padanya
"tidak ada orang yang bisa ku percayai di dunia ini. semua orang tampak seperti ingin membunuhku" ucap Yuan Wei sambil mengalihkan pandanganya ke arah luar jendela kereta kuda
"dia benar, semua orang melihatnya dengan tatapan kasihan bahkan jahat. aku tidak bisa memaksanya mempercayaiku karena aku juga melakukan hal yang sama dengan orang lain"

"Tuan Zhang, maaf mengganggu waktumu" ucap Li Dong saat Zhang Fei Ran datang ke kediamannya
"tak apa, katakan ada apa? kau tau kan, aku tidak suka berada di istana"
"aku memintamu untuk datang ke negara Hui dengan menyamar" ucap Li Dong
Zhang Fei Ran mengangkat alisnya sebelah, ia meletakkan pedangnya di meja
"Hui ya? baiklah aku akan segera berangkat kesana"
"beritahu mengenai segala hal yang terjadi di negara itu padaku. berhati hatilah di negara Hui banyak orang yang bekerja untuk ibu ratu terdahulu. mereka bisa saja mengenalimu"
"aku tahu itu. Hanya itu saja?" tanya Zhang Fei Ran
Li Dong mengangguk
"baiklah kalau begitu, besok aku akan menuju negara Hui" ucap Zhang Fei Ran
"terimakasih tuan muda Zhang sudah mau saya repotkan"
Zhang Fei Ran tak menjawab ia beranjak pergi begitu saja

3 hari perjalanan melelahkan itu
akhirnya mereka telah tiba

"pangeran kita sudah tiba di negara Gong"

The Battles Of Prince's LadyWhere stories live. Discover now