Perayaan

108 10 0
                                    

"bisa bisanya kau menipu kaisar sepert ini" ucap Hao Lan yang tengah menggendong Yuan Wei menuju kereta kuda
"aih, aku hanya ingin menyelamatkan diriku" ucap Yuan Wei jujur
"kau bahkan menyeretku untuk ikut menipu mereka"
"sekali saja, kau juga belum pernah menipu kaisar kan? lakukan dengan tenang jangan terlalu kaku"
"jika kaisar tau kau menipunya aku tidak bisa menyelamatkanmu"
"kalau begitu jangan sampai dia tau, menurutmu kau menggendongku seperti ini apakah aku tidak berat? selama di kediamanmu aku makan terlalu banyak, berat badanku pasti naik. aku tidak bisa menahan nafsu untuk tidak makan makanan enak enak itu" Yuan Wei cerewet
Hao Lan melepaskan tangan kirinya yang menggendong Yuan Wei
"aku bahkan bisa mengangkatmu hanya dengan satu tangan. Berat dari mananya"
Yuan Wei memegang erat tubuh Hao Lan ia takut terjatuh saat Hao Lan menggendongnya dengan satu tangan
"kau kuat sekali" ucap Yuan Wei

"pangeran? nona Zhang? apa yang terjadi?" ucap Anliu pada Hao Lan saat tiba di kereta kuda dengan memggendong Yuan Wei
"tidak ada" ucap Yuan Wei
Hao Lan menurunkan Yuan Wei
"Anliu segera ke kediaman, aku akan mampir sebentar" ucap Hao Lan
Anliu tau, Hao Lan akan pergi menemui Ratu Lan
"baik pangeran, mari nona Zhang"
Yuan Wei naik kedalam kereta kuda
Anliu pun memacu kudanya meninggalkan Hao Lan dibelakang

"pangeran? nona Zhang? apa yang terjadi?" ucap Anliu pada Hao Lan saat tiba di kereta kuda dengan memggendong Yuan Wei"tidak ada" ucap Yuan WeiHao Lan menurunkan Yuan Wei"Anliu segera ke kediaman, aku akan mampir sebentar" ucap Hao LanAnliu tau, H...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Anliu, kemana Hao Lan pergi?" tanya Yuan Wei
"pangeran sepertinya akan pergi menemui Ratu Lan"
"oh, menemui ibunya" gumam Yuan Wei

diperjalanan pulang, Yuan Wei melewati sebuah pasar yang ramai, ternyata sedang ada perayaan musim semi
"Anliu, berhenti sebentar" ucap Yuan Wei
Anliu menghentikan kudanya
"aku ingin melihat acara perayaan ini" ucap Yuan Wei
"tapi nona sebentar lagi akan larut malam"
"kau pulang lah dulu, katakan pada Abei untuk menjemputku disini" ucap Yuan Wei sambil turun dari kereta kuda
"ah berikan aku uangmu dulu, nanti aku akan minta pada Abei untuk mengembalikannya" Yuan Wei menengadahkan tangannya meminta
Anliu membelalakkan matanya tak percaya, istri pangeran yang ia layani kini tengah meminjam uangnya
Anliu merogoh sakunya, ia memberikan beberapa logam uang koin untuk Yuan Wei
Yuan Wei menghitung koin yang diberikan oleh Anliu
"ini cukup, baik terimakasih Anliu!" Yuan Wei pergi dari hadapan pelayan pribadi Hao Lan itu
"pangeran Hao Lan harus tahu hal ini. istrinya meminjam uang dari pelayan sepertiku" Anliu masih terheran

"wah! rame banget, ini mah kaya pasar malem" gumam Yuan Wei
ia melihat barang barang dan makanan yang dijual di perayaan itu.
"kalo ada pasar malam gini gue jadi pengen beli martabak, tapi disini jelas gaada yang jual"
"tanghulu nona" ucap penjual yang menawarkan dagangannya pada Yuan Wei
"boleh, aku mau satu ya pak" ucap Yuan Wei sambil memberikan satu koinnya
"terimakasih nona"
"nona kemari! ini kue bulan istimewa, kami membuatnya dengan campuran buah berry" ucap seorang ibu yang menjual kue di perayaan itu
"wah, aku mau tiga ya Bu" Yuan Wei menghitung uangnya
"eh tidak.. aku mau lima saja" ia merasa uang milik Anliu masih cukup untuk membeli beberapa barang dan makanan lagi
"ini nona, terimakasih" ucap penjual itu
Tanpa Yuan Wei sadari ada sepasang mata yang melihatnya dengan kagum dari kejauhan

 aku mau lima saja" ia merasa uang milik Anliu masih cukup untuk membeli beberapa barang dan makanan lagi"ini nona, terimakasih" ucap penjual ituTanpa Yuan Wei sadari ada sepasang mata yang melihatnya dengan kagum dari kejauhan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pak, aku mau beli kantung wewangian ini" ucap Yuan Wei
"nona seleramu benar benar tinggi, wewangian ini khas dari suku utara dataran cina. saya akan memberikan harga yang murah untuk anda" ucap penjual
"berapa pak?"
"dua puluh koin saja. saya biasanya menjualnya dengan dua puluh delapan koin. tetapi khusus anda, saya akan memberikan potongan delapan koin"
"hah? mahal banget" gumam Yuan Wei. Ia menghitung jumlah koin yang ia punya
"ini pak, berikan wewangiannya" ucap pria disamping Yuan Wei secara tiba tiba
"Xiao Lie?" ucap Yuan Wei
Xiao Lie tersenyum
"ah, ini tuan kalian berdua apakah pasangan kekasih? jika iya semoga yang kuasa memberikan kebahagiaan dalam hubungan kalian" ucap penjual sembari memberikan kantung wewangian pada Xiao Lie
"bukan bukan, aku bahkan tidak dekat dengannya" ucap Yuan Wei mengelak
"dia istri dari temanku" ucap Xiao Lie memperjelas
"oh.. mataku yang salah menilai. maafkan aku" ucap penjual
Yuan Wei segera pergi diikuti Xiao Lie
"ini kantung wewangianmu" ucap Xiao Lie
Yuan Wei menerimanya, "terimakasih, kau datanglah ke kediaman aku akan mengganti uangmu"
"tidak perlu, untuk teman tidak ada kata hutang"
"kalau begitu terimakasih" Yuan Wei senang, karena dijaman ini semua orang loyal padanya karena statusnya yang merupakan istri dari pangeran
"pasang wewangiannya dikantung bajumu" ucap Xiao Lie
Yuan Wei menuruti, ia mengikat kantung wewangian itu disaku bajunya
"apakah kau disini sendirian?" tanya Xiao Lie
"tadi aku bersama Anliu, tapi aku menyuruhnya pulang dan meminta Abei kemari untuk menemaniku" ucap Yuan Wei sambil memakan kue bulan yang ia beli
"enak banget" gumamnya
"kau sangat suka makan kue ya, nona" tanya Xiao Lie
Yuan Wei mengangguk, "saat kecil ayahku sering membelikanku kue seperti ini, makanya aku suka"
"saat anda beranjak dewasa apakah anda jarang makan kue lagi?"
"aku terlalu miskin untuk membuang buang uangku membeli kue seperti ini. uang bulananku bahkan hanya cukup untuk kebutuhan makan dan listrik"
Yuan Wei fokus dengan kuenya, ia tak sadar sudah bercerita mengenai kehidupannya sebagai Yuan Wei bukan Zhang Fei Fei
"Nona, kau tunggu disini" Xiao Lie bergegas pergi
"eoh? kemana kau?" tanya Yuan Wei
Xiao Lie sudah kepalang jauh langkahnya
Yuan Wei pun duduk didepan sebuah toko yang ada di dekatnya menunggu Xiao Lie
beberapa saat kemudian
"nona Zhang" panggil Xiao Lie
"kau darimana? kenapa kau membawa lampu lampion?"  Yuan Wei mendekat
"kemarilah aku menunjukkan mu sesuatu" ajak Xiao Lie

 uang bulananku bahkan hanya cukup untuk kebutuhan makan dan listrik"Yuan Wei fokus dengan kuenya, ia tak sadar sudah bercerita mengenai kehidupannya sebagai Yuan Wei bukan Zhang Fei Fei"Nona, kau tunggu disini" Xiao Lie bergegas pergi"eoh? kemana...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuan Wei mengikuti ajakan itu

"wah! lampionnya indah sekali" ucap Yuan Wei saat melalui pedagang lampion yang ramai
"tapi aku pikir punyamu ini lebih mahal dari yang dijual mereka" ucap Yuan Wei

mereka tiba disebuah kolam yang luas
"waah.. lampionnya mengapung, cahayanya menghiasi kolam"
"ini, giliranmu tulislah harapanmu dibalik lampion ini, konon jika lampionnya bisa mengapung maka harapanmu akan terkabul" ucap Xiao Lie
"jaman ini takhayul masih sangat dipercayai, apa salahnya gue coba juga siapa tau harapan gue bener bener terkabul"
"baiklah" Yuan Wei mengambil kuas dan lampion yang Xiao Lie berikan
ia menuliskan harapannya begitu juga dengan Xiao Lie yang juga menuliskan harapannya
"semoga masalah disini cepet kelar supaya gue bisa kembali ke masa depan" tulis Yuan Wei pada balik lampion
"aku akan memasukkannya kedalam kolam" ucap Xiao Lie
Yuan Wei mengangguk
dan benar saja lampion itu mengapung dan bergerak menuju tengah kolam
Yuan Wei tersenyum saat lampionnya berhasil mengapung
"lihatlah, harapan kita sepertinya akan terkabul" ucap Xiao Lie
Yuan Wei masih kagum melihat indahnya danau yang penuh dengan lampion
"kau menulis harapan apa?" tanya Xiao Lie
"semoga masalah yang terjadi bisa segera selesai, kau menulis apa?" tanya Yuan Wei
"aku menulis semoga aku bisa segera menikah" gurau Xiao Lie
Yuan Wei tertawa
"aku berharap agar semua kesulitanmu segera hilang dan semoga harapanmu terkabulkan"

The Battles Of Prince's LadyWhere stories live. Discover now