Zhou Yuan Wei mengalami transmigrasi ke masa lalu yang membuatnya memiliki identitas baru sebagai seorang anak dari jendral istana yang kejam dengan nama Zhang Fei Fei. Di masa itu ia harus melakukan pernikahan politik dengan pangeran kedua kerajaan...
"jangan.." ucap Yuan Wei dengan suara lirih Hao Lan menoleh perlahan lagi lagi, Yuan Wei menangis saat tidur karena mimpi itu yang terus menerus menghantuinya Hao Lan mendekat ia berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya diucapkan oleh Yuan Wei tiba tiba Yuan Wei meraih tangan Hao Lan, "maaf.." lirihnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"tangannya dingin sekali, ada apa dengannya" batin Hao Lan wajah Yuan Wei bercucuran keringat dingin. ini biasa terjadi bagi Yuan Wei saat tidur dan bermimpi. Tetapi bagi Hao Lan yang baru pertama kali melihatnya, pasti ia khawatir Hao Lan menyeka lembut dahi Yuan Wei dengan lengan bajunya "maaf Hao Lan.." suara lirih Yuan Wei lagi lagi keluar "apa ucapanku tadi menyakitinya?" Hao Lan tidak melepaskan pegangan tangan Yuan Wei, ia membiarkannya dan sesekali mengusap kening Yuan Wei "maaf" lirih Hao Lan
Esok paginya, masih sekitar jam setengah 6 pagi. Para pelayan masih sibuk menyiapkan diri mereka untuk melayani tuannya Namun ada seorang pria bernama Zhang Fei Ran yang sudah mandi dan terlihat rapi berjalan menuju kamar Yuan Wei Zhang Fei Ran membuka pintu kamar adiknya "eoh?" ucapnya lirih ia melihat Hao Lan tertidur dibawah dengan kepala bersandar pada ranjang. Sementara tangannya menggenggam tangan Yuan Wei yang tertidur diranjang "aku mengganggu mereka" lirihnya lalu ia keluar dan menutup pintu
Hao Lan membuka matanya, matahari sudah akan memunculkan dirinya dari ujung timur "bisa bisanya aku tertidur disini" batin Hao Lan. Ia langsung berdiri dan hendak beranjak keluar namun "aih!!" suara Abei saat Hao Lan hendak menjatuhkan piring berisi kue yang kemsrin dibuat oleh Yuam Wei ditangannya saat Abei hendak masuk kedalam kamar Yuan Wei terbangun "p-pangeran kedua?" ucap Abei heran "Hao Lan?" Yuan Wei mengedipkan matanya karena masih mengantuk "ada apa?" tanya Yuan dengan suara bangun tidurnya Hao Lan terdiam, ia tidak tau harus mengatakan apa. "Xiao Lie memintaku untuk mengambil kue ini" bohong Hao Lan ia langsung pergi sambil membawa dua buah kue di tangannya Yuan Wei tak memperpanjang percakapannya itu. Ia kembali membaringkan tubuhnya "padahal tuan Xiao belum datang, malah tuan muda Zhang Fei Ran yang menunggu anda" celetuk Abei Yuan Wei kembali terbangun "Zhang Fei Ran?!" "kakak laki lakinya Zhang Fei Fei yang menyeramkan itu? astaga, gue belum siap kalo ketemu orang nyeremin" Yuan Wei menelan ludahnya "nona, segeralah mandi dan bersiap untuk menemui tuan muda di paviliun kediaman" ucap Abei "apa dia menungguku dari tadi?" tanya Yuan Wei "dari kemarin nona" Yuan Wei membelalakkan matanya, "tenang Yuan Wei, Zhang Fei Ran kan sayang banget sama adiknya jangan khawatir, dia ga bakal jahat" "oke" Yuan Wei segera bangkit dari ranjangnya dan bersiap untuk menemui kakaknya itu
setelah selesai bersiap, Yuan Wei mengintip dari belakang bangunan yang ada didekat paviliun. Ia harus menyiapkan ekspresi yang baik saat bertemu dengan kakaknya. Yuan Wei beranggapan bahwa Zhang Fei Ran adalah sosok yang menyeramkan dan penuh dengan luka karena ia ditempatkan didaerah yang selalu berkonflik