Aku Jujur

110 16 0
                                    

Raja Gong membaca dekret dari kaisar yang dibawa oleh Hao Lan
"jadi kaisar Li meminta negara Gong agar berdiri bersama Sian jika terjadi pemberontakan, tetapi jika perang terjadi apakah mungkin bisa mengalahkan Hui?" tanya Raja Gong
"pangeran mahkota pun turut mengusahakan agar suku barat bisa membantu Hui" ucap Hao Lan
"suku barat memiliki pasukan dan alat perang yang cukup baik. apakah kau tidak menjalin hubungan baik dengan negara persia?" tanya Raja Gong
Hao Lan terdiam

"setidaknya dengan bantuan bangsa persia kita bisa merasa aman karena mereka lebih maju dalam peralatan dan taktik perang" tambah raja"anda benar paman, aku akan mendiskusikan ini terlebih dahulu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"setidaknya dengan bantuan bangsa persia kita bisa merasa aman karena mereka lebih maju dalam peralatan dan taktik perang" tambah raja
"anda benar paman, aku akan mendiskusikan ini terlebih dahulu"

sementara itu
Tabib pergi setelah memeriksa Yuan Wei
"Nona Lan itu benar benar keterlaluan, dia melukai anda seperti ini" ucap Abei sembari mengoleskan salep pada wajah Yuan Wei
"tak apa Abei, tapi aku sudah puas membalasnya" Yuan Wei terkekeh
"untung saja Nona sekarang sudah berubah menjadi pemberani. Jika nona tetap saja diam seperti dulu, luka anda pasti sudah jauh lebih parah dari ada ini" ucap Abei
"benar, Zhang Fei Fei yang lemah dulu sudah tiada sekarang tinggal aku yang berani melawan" ucap Yuan Wei bangga

Hao Lan tiba setelah selesai melanjutkan perbincangannya dengan Raja Gong
Abei menyingkir dari Yuan Wei memberikan ruang bagi Hao Lan
"Nona saya permisi" Abei pergi dari ruangan itu
"ada apa?" tanya Yuan Wei
Hao Lan duduk disamping Yuan Wei, "raja Gong meminta kita untuk menginap dulu disini. awan gelap dari utara sedang berjalan kemari aku juga takut kita kehujanan di jalan nanti" ucap Hao Lan panjang
"oh jadi kita menginap dulu semalam disini? oke" ucap Yuan Wei
"tapi.. disini hanya ada satu kamar saja untuk tidur" ucap Hao Lan
Yuan Wei diam
"kau mau mengatakan jika kita harus tidur bersama?" tanya Yuan Wei
kini Hao Lan yang diam
"dijaman ini tidur bersama masih jadi hal yang memalukan ya? padahal gue sama Jiang Di dari kecil udah tidur bareng dan ga ada masalah"
"tak masalah" ucap Yuan Wei
Hao Lan melihat wajah Yuan Wei
"jangan melihatku seperti itu, wajahku sedang tidak baik baik saja"
Hao Lan mengangguk, "aku akan menyiapkan kamarnya"
"minta Abei saj-" kalimat Yuan Wei tidak selesai karena Hao Lan sudah pergi menyiapkan kamarnya
"padahal Abei bisa bersihin kamarnya, dia malah capek capek bersihin sendiri"

Malam harinya
"Hao Lan belum kesini? aih gue udah ngantuk banget belum ada sebulan disini badan gue udah remuk gini gara gara bajunya berat berat banget" Yuan Wei merebahkan dirinya
ia memejamkan matanya untuk tidur

selang beberapa saat Hao Lan masuk
"pantas saja aku tidak melihatnya berkeliaran ternyata dia sudah tertidur"
Hao Lan duduk ditepi ranjang, ia melepas sepatu dan lapisan luar bajunya
"hari ini memang melelahkan untuknya"
Hao Lan pun berbaring disebelah Yuan Wei

"hentikan.." suara lirih Yuan Wei ditengah tidurnya
"hentikan Hao Lan.." suara Yuan Wei sedih
Hao Lan terbangun dari tidurnya
"dia menyebut namaku?"
"bukan aku" lanjut Yuan Wei
mata Yuan Wei kembali mengeluarkan air mata ditengah tidurnya
Hao Lan mencoba membangunkan Yuan Wei dengan menepuk pelan pundaknya, "bangunlah" ucap Hao Lan pelan
Yuan Wei merasa ada yang mengganggu tidurnya, ia pun terbangun
"eoh? ada apa?" tanya Yuan Wei setelah bangun dari tidurnya
"kau kenapa?" tanya Hao Lan
"aku? aku tidak kenapa kenapa. ah.. apa aku mengganggu tidurmu? aishh.. aku memang sering mengigau saat tidur" ucap Yuan Wei
Hao Lan tiba tiba saja menyeka air mata Yuan Wei yang masih tertinggal
Yuan Wei terdiam dengan perlakuan lelaki dihadapannya
"kau mimpi buruk?" tanya Hao Lan
"gue aja mimpinya itu itu mulu"
"tidak, aku bahkan selalu bermimpi hal yang sama" ucap Yuan Wei sambil lanjut membaringkan tubuhnya
"sejak kapan kau mengalami mimpi yang sama?" tanya Hao Lan
Yuan Wei mengingat ingat, "sejak kau menemukanku di pinggir jalan waktu itu, kurang lebih 3 mingguan ini" ucap Yuan Wei sambil memejamkan matanya
"selama itu dia mengalami mimpi yang sama dan mimpi itu yang membuatnya menangis disaat tidur"
"oh ya sebentar lagi festival berburu bukan?" tanya Yuan Wei ia teringat mengenai cerita di novel yang ia baca di perpustakaan

 aku memang sering mengigau saat tidur" ucap Yuan WeiHao Lan tiba tiba saja menyeka air mata Yuan Wei yang masih tertinggalYuan Wei terdiam dengan perlakuan lelaki dihadapannya"kau mimpi buruk?" tanya Hao Lan"gue aja mimpinya itu itu mulu" "tidak,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"benar" jawab Hao Lan sambil menyenderkan tubuhnya pada dipan ranjangnya
"apa kau akan ikut di festival itu?"
"kenapa kau bertanya?"
"aihh.. jika kau ikut itu artinya aku juga harus datang" jelas Yuan Wei
"tentu saja aku akan mengikuti festival itu, seluruh pangeran kekaisaran Li juga akan ikut" ucap Hao Lan
"ch" Yuan Wei berdecih
"kau tidak ingin hadir di festival berburu?"
"bukannya aku tidak ingin, aku hanya takut saja"
"takut?"
"jika aku mengatakan bahwa ada manusia dari masa depan yang datang ke masa lalu, apakah kau percaya?" tanya Yuan Wei
"kau habis membaca cerita apa? mana ada manusia bisa melakukan hal itu"
"ada! aku contohnya" ucap Yuan Wei
Hao Lan melihat ke arah Yuan Wei
"aku akan jujur padamu, sebenarnya aku bukan Zhang Fei Fei tapi namaku adalah Zhou Yuan Wei. Aku ini berasal dari zaman yang jauh sekali dimasa depan entah karena apa tetapi aku tiba tiba ada di zaman ini dengan identitas sebagai Zhang Fei Fei" jelas Yuan Wei serius
Hao Lan menggelengkan kepalanya tak percaya, "aku sudah melarangmu untuk minum anggur, inilah akibatnya jika kau mengeyel" ucap Hao Lan
"aih!! sialan! aku mengatakan yang sebenarnya!" Yuan Wei duduk
"jika kau tidak percaya aku bisa menebak masa depan" tambahnya
"tebaklah apakah yang terjadi antara kau dan aku nanti?" tanya Hao Lan
Yuan Wei terdiam sejenak, ia menarik nafasnya, "kau akan membunuhku" ucap Yuan Wei dingin
Hao Lan menegakkan posisi duduknya, "mana mungkin" ucapnya
"aku juga bisa menjelaskan siapa yang tidak benar dalam urusan kekaisaran ini" ucap Yuan Wei serius
Hao Lan menyimak
"ratu terdahulu ingin membunuh kaisar Li dan menghapus jejak dinasti Li. Ayahku hanya sebuah bidak apabila dia tidak menurut dengan perintah ibu ratu terdahulu maka ayahku, aku, zhang fei ran dan seluruh keluargaku akan dihabisi olehnya. Itu kenapa aku tidak bisa menolak menikah denganmu, aku terpaksa melakukan pernikahan ini entah karena apa tetapi pasti ada maksud dari ibu ratu terdahulu"
Hao Lan diam
"tapi percayalah padaku aku tidak akan melakukan hal buruk padamu, aku tidak sejahat itu. jujur saja awal aku menikah denganmu aku memikirkan sebuah misi yang diberikan oleh ayahku tetapi aku tidak mengingatnya sama sekali"
"sudahlah, kau hanya melantur, ibu ratu terdahulu adalah ibu dari kaisar Li. dia tidak akan membunuh anaknya sendiri" ucap Hao Lan
"anak tiri kan? di jaman modern pembunuhan terhadap anak tiri sudah banyak terjadi"
"saat ini kau pasti sangat lelah hingga mengatakan hal yang tidak ada kebenarannya"
"terserah kau, jika tidak percaya ya sudah aku sudah mengatakan hal yang sebenarnya" Yuan Wei menutup matanya ia beranjak tidur

The Battles Of Prince's LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang