perburuan

83 12 0
                                    

"yang pertama jendral Zhang, kemudian menteri Yao, lalu raja Hui dan yang terakhir ibu ratu terdahulu" Li Dong melihat papan caturnya
"baiklah.." Li Dong menarik nafasnya

Hari perburuan
"kak, apa kau yakin akan ikut kompetisi berburu? apa lenganmu sudah sembuh?" tanya Yuan Wei
"tenang saja, luka ku kemarin hanya sebuah goresan kecil. ini lihatlah, bahkan ususku pernah hampir keluar dan aku masih tetap berkuda sampai ke camp tentara" Zhang Fei Ran membuka baju nya dan memperlihatkan bekas luka panjang yang ada di perutnya
"ihh.. serius?" Yuan Wei tidak percaya
"tanyakan pada suami mu, aku yang selalu memasang badan saat tentara musuh mulai menembus pertahanan. luka ini aku dapatkan karena menghalang sebuah pedang dari pasukan musuh yang akan menebas leher suamimu saat ia sedang terjatuh"
"wah.. berarti kemampuan bertarungmu jauh lebih hebat dari Hao Lan, ya?" Yuan Wei kagum
Zhang Fei Ran tersenyum sombong, "tentu saja.. keturunan Zhang pasti lebih hebat dan unggul dari siapapun"
"ch.." Yuan Wei berdecih
"ternyata apa yang ditulis di novel itu bener, Zhang Fei Ran emang suka flexing"
"ayo berangkat" ajak Zhang Fei Ran
"eh.. sebentar, aku lupa sesuatu" Yuan Wei kembali masuk kedalam kamarnya, ia menunduk melihat sebuah tas kulit besar yang ia letakkan dibawah dipan kasurnya
"ini untukmu" ucap Yuan Wei memberikan tas kulit itu
"apa ini?" tanya Zhang Fei Ran
"bukalah"
Zhang Fei Ran membuka tas itu, "wah.. kau memberikanku sebuah busur panah?"
Yuan Wei mengangguk, "aku tahu kau andal dalam memanah, jadi saat kompetisi nanti berlangsung kau bisa menggunakan busur ini dan juga pedangmu"
"Feifei.. kau tau, aku sangat menyayangimu. Kau adikku yang paling ku sayangi di dunia ini"
Zhang Fei Ran mencoba busur barunya
Yuan Wei tersenyum, "andai aja dijaman modern gue bukan anak tunggal pasti gue juga bisa dapet kakak yang mirip Zhang Fei Ran"

"usahakan saat melakukan serangan lakukan dengan baik. jangan sampai terlihat dan harus memiliki kambing hitam" ucap seorang pria yang mengenakan penutup muka. ia bersama beberapa orang lainnya bersembunyi dibalik semak dan pepohonan, bahkan ada yang bersembunyi diatas pohon
"jika kita berhasil, raja pasti akan segera melakukan serangannya"
"baik, kami mengerti"

"kau memiliki target berburu apa?" tanya Yuan Wei diperjalanan bersama dengan Zhang Fei Ran yang menyetir kereta kuda
"hmm.. kau ingin aku mendapatkan hewan apa?" tanya Zhang Fei Ran
"aku ingin kau mendapatkan rusa, karena itu mudah jadi kau tidak perlu bersusah payah" ucap Yuan Wei
"aiya.. rusa? aku bahkan tidak usah mengikuti kompetisi berburu jika menjadikan rusa sebagai targetku"
"kau tadi yang menanyakan keinginanku, bukan?" Yuan Wei kesal
"aku ingin menangkap rubah putih dan macan kumbang"
"rubah putih? memangnya ada?" tanya Yuan Wei
"ada, rubah putih adalah maskot festival berburu tahun ini dan hanya ada satu di wilayah ini. Aku bisa langsung mendapatkan hadiah jika berhasil memburunya"
"wah.. aku ingin melihatnya, jika kau nanti berhasil perlihatkan rubahnya padaku"
"tentu saja"

di wilayah perburuan
Hao Lan celingukan, ia seperti tidak tenang saat duduk menunggu para ksatria hadir
"pangeran, apa anda menunggu nona Zhang?" tanya Anliu
Hao Lan diam, "apa aku terlihat sedang menantikannya?"
Tak lama kemudian
"tuan, kereta kuda dari kediaman Zhang sudah datang" bisik Anliu

"Selamat datang tuan muda Zhang" ucap para ksatria menyambut kedatangan Zhang Fei Ran
Zhang Fei Ran mengangguk
"aku harus menunggu dimana?" bisik Yuan Wei bertanya pada Zhang Fei Ran
"harusnya kau duduk bersama suamimu, dimana dia?" balas Zhang Fei Ran berbisik
"aku tidak tau"
Zhang Fei Ran celingukan mengingat tinggi adiknya yang tidak mungkin bisa mencari dimana Hao Lan duduk
"ah, dia ada disana" ucap Zhang Fei Ran

"kenapa kau memilih duduk di ujung seperti ini? apa kaisar tidak mengizinkanmu duduk dekat dengannya?" gurau Zhang Fei Ran pada Hao Lan
Hao Lan diam
"Feifei, aku akan melihat kudaku terlebih dahulu. kau bisa menunggu ku disini" ucap Zhang Fei Ran
Yuan Wei mengangguk
"nona Zhang, pangeran kedua sudah menunggumu dari tadi" ucap Anliu terus terang
Hao Lan menyiku perut Anliu memintanya untuk diam
"m-maaf pangeran" ucap Anliu yang kemudian menyingkir dari tempat itu
"duduklah" ucap Hao Lan
Yuan Wei menuruti
"kau tidak datang bersama Abei?" tanya Hao Lan
"tidak, saat dikediaman Zhang pekerjaan Abei jauh lebih banyak daripada saat di kediamanmu"
Hao Lan mengangguk angguk
Yuan Wei melihat bawah mejanya, "eoh, kau membawa pedang ini?" tanya Yuan Wei
"tentu, kau yang memberikannya padaku. aku harus selalu membawanya" ucap Hao Lan sambil tersenyum

Yuan Wei menunduk, "apa menurutmu pedang ini tajam? maksudku aku tidak bisa memilih pedang dengan baik, aku asal membelinya karena menurutku ini pantas untumu" ucapnya"justru ini pedang paling baik yang aku miliki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuan Wei menunduk, "apa menurutmu pedang ini tajam? maksudku aku tidak bisa memilih pedang dengan baik, aku asal membelinya karena menurutku ini pantas untumu" ucapnya
"justru ini pedang paling baik yang aku miliki. aku akan selalu menggunakannya"
Yuan Wei menahan senyumnya
"gue salting banget sialann"

"jendral Zhang" seorang prajurit istana datang ke kediaman Zhang
"ada apa?" tanya jendral Zhang
"ada kondisi gawat, anda diminta oleh kaisar Li agar segera mengatasi masalah ini"
"masalah apa?" tanya jendral Zhang
"negara Hui, mereka mulai masuk ke perbatasan Sian" ucap prajurit itu
"sampaikan pada kaisar, aku siap memimpin prajurit mengatasi masalah ini"

kompetisi akan segera dimulai
Hao Lan, Zhang Fei Ran, Li Dong dan puluhan ksatria lainnya sudah berbaris dengan kuda mereka yang siap berpacu mencari buruan yang ada dihutan
beberapa putri dan istri dari ksatria yang ikut dalam kompetisi saling berbincang
"menurutmu siapa yang akan memenangkan kompetisi ini dengan membawa rubah putih langka itu?"
"aku rasa antara pangeran mahkota dan pangeran kedua"
"aku malah merasa tidak ada yang bisa membunuh rubah putih itu, karena memang tidak ada rubah putih dalam kompetisi kali ini"
"mana mungkin, kaisar yang mengatakan bahwa ada seekor rubah putih didalam hutan sana"
"seorang ksatria sejati tentu bisa menemukannya"
sementara itu Yuan Wei melamun ia melihat ke arah jajaran lelaki menunggangi kuda
ditengah lamunannya Zhang Fei Ran terjatuh lemas dari kudanya. Yuan Wei tiba tiba berdiri
"nona Zhang? ada apa?" Anliu membuat Yuan Wei sadar, ia segera melihat Zhang Fei Ran yang berjajar diantara para ksatria
"tidak.. tidak apa apa" ucap Yuan Wei
"kenapa perasaan gue ga enak gini?"

The Battles Of Prince's LadyWhere stories live. Discover now