Jatuh Untukmu

105 10 0
                                    

di penjara bawah tanah yang lembab
"apakah tidak baik jika kau mati saja?" ucap menteri Yao yang masuk kedalam penjara tanpa sepengetahuan Li Dong
"huh? mati? aku tidak semudah itu menyerah dengan keadaan" jawab Ling Zhi
"hidupmu sudah benar benar hancur, sekalipun kau keluar dari penjara ini kau tidak lagi menjadi istri pangeran mahkota bahkan menjadi pewaris keturunan Ling lagi" jelas menteri Yao
Ling Zhi menggigit bibir bawahnya ia cemas
"aku menawarkan hal baik untukmu, akhiri hidupmu sehingga bebanmu juga akan berakhir" menteri Yao meletakkan sebuah cangkir kecil berisi racun persik
Ling Zhi melihat kepergian Menteri Yao yang berjalan meninggalkannya di penjara

"kini tinggal satu pion saja, tetapi zhang xin yang bodoh itu tidak bisa mengendalikan putrinya. maka aku sendiri yang akan melakukannya" ucap menteri Yao

"berani sekali keturunan Ling itu ingin membunuh putriku! dendam apa yang dimilikinya pada putriku?!" geram jendral Zhang Xin
"lingkungan kekaisaran saat ini sedang bahaya bagi Feifei, benar jika ia ingin segera kembali kemari. Aku tidak akan melarangnya, asalkan.. pria itu tidak ikut kemari"
"aku akan meminta penjaga untuk menjemput Feifei esok pagi"

sementara itu Yuan Wei berjalan kesana kemari melihat segala benda yang dijual di pasar malam itu
sedangkan Hao Lan terdiam di tempatnya mengamati langkah Yuan Wei
"tuan, belilah kantong wewangian ini. saya bersusah payah membuatnya tetapi tidak ada yang mau membelinya" seorang anak kecil laki laki membuyarkan pandangan Hao Lan
Hao Lan mengambil kantong wewangian dari tangan anak itu
"aku membuatnya dengan wangi bunga mawar yang masih kuncup dan juga bunga sedap malam" jelas anak itu
Hao Lan merogoh kantungnya mengambil beberapa koin untuk diberikan pada anak itu
"ini banyak sekali, terimakasih tuan" ucap anak itu senang setelah menerima koin yang diberikan oleh Hao Lan
Hao Lan mengangguk
"semerbak mawar sangat menggambarkan kepribadiannya"

"kompetisi berburu kan bentar lagi, di novel Zhang Fei Fei takut buat ngasih hadiah ke Hao Lan" batin Yuan Wei saat melihat sebuah toko pandai besi
Yuan Wei masuk kedalam toko itu saat Hao Lan masih berbincang dengan penjual wewangian
"pak, tolong perlihatkan pedang yang tajam dan ringan, apakah ada?" tanya Yuan Wei
"ada nona, sebentar saya ambilkan" penjual itu mengambil sebuah pedang
"wah" ucap Yuan Wei melihat pedang yang dibawa oleh penjual

"berapa harganya?" tanya Yuan Wei sambil memegang pedang itu
"delapan keping uang emas" ucap penjual
"hah..?" Yuan Wei menganga
"terdapat permata ruby pada pedang ini juga mutiara asli yang berkilau bila tersorot cahaya matahari" ucap penjual
"wajar sih.. ehm, pak apakah bisa jika mutiaranya di lepas? suami saya orang yang monoton, ia tidak terlalu menyukai pernak pernik seperti ini" ucap Yuan Wei
"oh ternyata anda seorang nyonya, bisa.. saya bisa melepaskan mutiaranya, harganya juga akan turun"
Yuan Wei tersenyum, "berapa?"
"lima setengah keping uang emas"
"masih mahal juga, tapi gapapa lah Hao Lan kan kaya"
"baiklah, saya akan membeli pedang ini" ucap Yuan Wei
"baik nyonya"
"oh ya, aku akan membayar dua keping emas dulu sisanya akan aku bayar jika pedangnya sudah selesai"
"baiklah nyonya" ucap penjual

Yuan Wei keluar dari toko, ia berpapasan dengan Hao Lan yang nampak bingung
Hao Lan menghela nafasnya, "kau darimana saja?!" tanya Hao Lan
"oh, aku melihat barang barang di toko ini. kenapa kau terlihat bingung?" tanya Yuan Wei
Hao Lan diam
"kau mengkhawatirkan aku?" gurau Yuan Wei
"setelah kejadian tadi siapa yang tidak semakin was was?" ucap Hao Lan dingin
Yuan Wei tersenyum
"eoh, disana ada pertunjukan ayo kita lihat" Yuan Wei berjalan mendahului
Hao Lan mengikuti Yuan Wei

"pertunjukan api!" Yuan Wei baru kali ini melihat secara langsung atraksi menyemburkan api
"jangan terlalu dekat" ucap Hao Lan
Yuan Wei terlanjur bersemangat

"lebih besar!!" ucap Yuan Wei bersama dengan para penonton yang menikmati pertunjukanbenar saja api yang keluar begitu besar hingga wajah Yuan Wei hampir terkena panasnya api"yak!!" Yuan Wei memundurkan badannya dan hampir terjatuh"hati hati" Hao ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"lebih besar!!" ucap Yuan Wei bersama dengan para penonton yang menikmati pertunjukan
benar saja api yang keluar begitu besar hingga wajah Yuan Wei hampir terkena panasnya api
"yak!!" Yuan Wei memundurkan badannya dan hampir terjatuh
"hati hati" Hao Lan memegang tubuh Yuan Wei yang hampir jatuh
"terimakasih" ucap Yuan Wei yang kembali bersemangat melihat pertunjukan
sementara Hao Lan bersiaga menjaga keselamatan Zhang Fei Fei dengan tangannya yang bersiap menangkap istrinya jika terjadi sesuatu
"aih mereka juga bermain dengan ular?" Yuan Wei memundurkan dirinya
"apa kau takut?" tanya Hao Lan
Yuan Wei mengangguk
Hao Lan mendampingi Yuan Wei, tangannya yang ragu untuk menggenggam Yuan Wei kini telah memegang jari jemari Yuan Wei erat
Yuan Wei melihat Hao Lan
"jangan takut" ucap Hao Lan pelan
Yuan Wei ikut mengeratkan tangannya digenggaman tangan Hao Lan

beberapa saat kemudian
"aku merasa sedikit lapar, apakah kita bisa membeli makanan dulu sebelum pulang?" tanya Yuan Wei
Hao Lan mengangguk, "boleh"
"baiklah, ayo" Yuan Wei menggeret Hao Lan keluar dari kerumunan penonton pertunjukan
"aku ingin membeli beberapa kue yang tadi sudah aku lihat" ucap Yuan Wei sambil berjalan
ia berhenti pada sebuah toko kue yang menjual kue stroberi serta camilan lainnya
"tolong bungkuskan dua ya" ucap Yuan Wei
"kau tidak ingin membeli makanan yang mengenyangkan?" tanya Hao Lan
"aku ingin membeli ini" ucap Yuan Wei
"tambahkan 10 kue lagi" ucap Hao Lan
"banyak sekali" ucap Yuan Wei
"kau tidak akan kenyang dengan satu kue saja"
"Hao Lan, aku merasa kau lebih ramah padaku. aku menyukai perubahan ini" celetuk Yuan Wei tanpa sadar
telinga Hao Lan memerah

 aku menyukai perubahan ini" celetuk Yuan Wei tanpa sadartelinga Hao Lan memerah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"setelah ini mari segera pulang" ucap Hao Lan
Yuan Wei mengangguk

di dalam kereta kuda suasana menjadi canggung, entah apa yang membuat hal ini terjadi
"apakah kau akan benar benar pergi kembali ke rumah ayahmu?" Hao Lan membuyarkan sepi
Yuan Wei mengiyakan, "iya, aku sudah lama tidak bertemu ayahku" ucap Yuan Wei
"kapan kau akan pergi?"
"entah, tetapi dalam waktu dekat aku akan pergi"
"tapi kau akan kembali, bukan?" Hao Lan memberanikan dirinya bertanya
"kembali kemana?"
Hao Lan diam sejenak, "kediamanku" ucapnya lirih
Yuan Wei tersenyum, "entahlah, aku tidak tau pasti" ucapnya bergurau
Hao Lan terdiam tidak ada kalimat yang keluar lagi sampai mereka tiba di kediaman
Yuan Wei berjalan langsung ke dalam kamarnya
sementara Hao Lan masih berdiri dibalik gerbang kediamannya
"aku tidak mau mengatakannya, tetapi sepertinya aku sudah jatuh hati padanya"

Yuan Wei bersiap untuk tidur tetapi tiba tiba seorang pria masuk kedalam kamarnya
"Hao Lan?!?"

The Battles Of Prince's LadyWhere stories live. Discover now