Tantrum

26.1K 1.9K 177
                                    

Langkah kaki jenjangnya membawa Rayanza masuk kedalam gedung RX Hunter. Saat masuk dirinya langsung menuju tempat bengkel untuk mencari dimana mobil kesayangannya berada.

Ditempat ini terlihat sepi dan seperti tidak ada tanda-tanda manusia hidup. Kemana mereka semua ya?

"Ahh... kangen banget gue sama lo," ucap Rayanza saat melihat mobilnya yang berada diujung ruangan.

Rayanza bagaikan cicak yang menempel didinding sekarang, karena dirinya memeluk erat bagian depan kap mobil sampai-sampai menciuminya seperti orang gila.

"Siapa?" tanya seseorang yang baru saja datang, membuat Rayanza segera turu dari kap mobil dan menoleh kearah pemuda dibelakangnya.

"Gue Rayanza," jawabnya.

"Gue gak butuh nama lo, sekarang lo pergi dari sini. Ini bukan tempat anak kecil," tukas pemuda itu. Membuat Rayanza memicingkan matanya tidak suka.

"Pertama lo nanya siapa kan? gue jawab dong, gue Rayanza. Terus ngapain gue pergi dari sini, lo pikir gampang buat gue dateng kesini. Dan lagi, gue bukan anak kecil ya njing!" kesalnya dengan mengumpati pemuda itu.

Jika dilihat-lihat sepertinya usia pemuda songong didepan Rayanza ini, usianya tidak jauh dari Rayanza. Mungkin lebih tua pemuda itu sedikit lah.,

"Gue gak peduli siapa lo atau apalah itu, intinya sekarang pergi dari sini!" perintahnya seenak jidat. Membuat Rayanza geram sendiri.

"Ngapain juga gue harus pergi, mobil gue aja ada disini.'

" Mobil? mobil lo yang mana, gak usah ngaco lo!" Sewot pemuda itu kembali.

"Ini mobil gue bego, gue ini Rayanza King balapan dari Makkasar. Dan lo, gak usah buang-buang waktu gue buat latihan. Karena gue sibuk orangnya!" Rayanza mengeluarkan kunci cadangan mobilnya dari saku celana abu-abunya. Dan masuk kedalam mobilnya yang sudah semingguan ini tidak ia kendarai.

"Gue tantang lo buat by one sama gue. Kalo lo kalah, lo harus angkat kaki dari RX Hunter!" Tantang pemuda itu dengan penuh percaya diri.

Rayanza mengeluarkan smirknya, "Ok! siapa takut."

Saat ini Rayanza bersama pemuda tadi sudah berada di arena balapan keduanya sudah bersiap untuk balapan sekarang.

Jika dilihat dari arenanya, arena balap disini tidak berbeda jauh dari arena yang berada di RX Hunter Makkasar. Hanya saja disini lebih luas dan lebih panjang jalur arenanya.

"Gue pastiin lo bakalan angkat kaki dari RX Hunter!" ucap pemuda itu penuh percaya diri dan memandang Rayanza remeh melalui kaca mobil yang terbukan.

"Ouhhh... gue takut nich,hahaha..." ejeknya membuat musuhnya itu kesal bukan kepalang.

Hingga akhirnya pertandingan dimulai . Rayanza sama sekali tidak memberi celah pada lawannya, bahkan Rayanza sesekali akan membalas kecurangan lawanya dengan lebih brutal. Bahkan menyerempet body mobil hinggal lecet parah. Membuat lawannya mati-matin menahan kesal. Dan mengumpati Rayanza tanpa henti.

Sampai akhirnya Rayanza tiba di garis final dan menjadi pemenangnya. Belum sempat menikmati kemenangannya barusan, tubuh Rayanza sudah dipaksa keluar dari mobil. dan tanpa aba-aba wajah mulusnya langsung terkena bogeman dari lawannya itu.

"Heh! lo gila ya," Rayanza meringis pelan dan mengusap sudut bibirnya yang berdarah dan terasa nyeri.

"Lo yang gila! kenapa harus lo yang menang anjing, sialan lo, lo curangkan mainnya," tuduhannya tanpa sebab. Membuat Rayanza balik membalas pukulan pemuda itu tadi.

"Sialan lo, bajingan kurang aja! lo kalo lemah ya lemah aja, gak bisa balapan itu ngomong tolol! gak usah nyalahin skil orang lain yang lebih jago dan hebat dari lo. Plis deh, tolot itu jangan dipeliharan," balas Rayanza dengan nada keras.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora