Roiko

26K 1.8K 243
                                    

Hari ini seperti hari-hari pada umumnya. Rayanza akan bersekolah dengan abangnya Arfa menggunakan mobil. Setelah sampai Rayanza akan diantar oleh Arfa kekelasnya. Setelah memastikan adiknya itu masuk kelas, barulah Arfa akan beranjak pergi kekelasnya sendiri.

Jika hari-hari biasanya Rayanza akan menjadi pendiam dan tidak banyak bicara. Maka sekarang Rayanza berubah drastis menjadi burung Beo yang kelebihan vitamin. Selain banyak tingkah, sekarang dirinya juga kembali kemode awal. Biang onar!

"Adek Kai dianterin sama abangnya ya tadi?" ledek Mahen membuat Rayanza berdecak kesal.

"Bilang aja lo iri, lo kan anak tunggal kismin sekali," balasnya dengan menghina, Mahen tersenyum kecut mendengarnya.

Gundul Rayanza kismin. Mahen ini anak tunggal kaya raya, ya walaupun masih kayaan keluarga Raguel. Tapi keluarga Mahen juga tidak bisa diremehkan. Keluarganya cukup terkenal dikalangan atas, karena memegang beberapa properti berjumlah besar. Dan memiliki beberapa resorts yang tersebar diberbagai kota di Indonesia, mangkanya itu keluarga Mahen bisa pindah kota sesuka hati.

"Ngomong-ngomong soal latihan balapan lo,gimana Ray?" tanya Tama yang nampak memulai pembicaraan serius.

"Gue tetep berusaha latihan Tam, cuman gue juga masih bingung," jawab Rayanza. Wajah yang awalnya tengil kini sudah berubah menjadi serius.

"Bingung? bingung kenapa, bukannya latihan ya tinggal latihan aja," sahut Kai penasaran.

Rayanza membuang nafasnya kasar, lalu menyenderkan punggungnya pada dinding yang berdampingan dengan bangkunya duduk. Menatap bergantian Kai dan Tama yang duduk dibangku depannya.

"Keluarga gue posesif banget cok. Lo gak bisa ngebayangin seberapa posesifnya mereka dibelakang gue. Kalo yang lo liat, gue bebas dan gak terlihat dapet kekangan apapun. Asal lo tau Kai, setiap gerak gerik gue itu selalu dipantau sekarang. Dan percaya gak percaya kalo di sekolah ini banyak banget bodyguard daddy,yang ngawasin gue terus."

"Hidup gue udah gak sebebas dulu yang kemana aja bisa tanpa ada yang ngelarang, dan sekarang kalo gue mau latihan itu harus nunggu kabur dulu, kalo gak gue gak bakalan diijinin buat latihan balapan," lanjut Rayanza menjelaskan situasinya sekarang.

Rayanza tidak sebodoh itu untuk tidak mengetahui kelakuan keluarganya dibelakang Rayanza. Rayanza awalnya tidak begitu yakin jika keluarganya se posesif itu, namun dirinya beberapa kali memergoki beberapa pekerja di sekolah seperti tukang kebun, atau satpam yang terus melihat kearahnya dan terus memperhatikan dirinya, namun saat mata mereka betemu, mereka akan mengalihkan perhatian mereka dan berpura-pura tidak melihat Rayanza.

"Kalo saran gue Ray, mending lo jujur aja sama keluarga lo, soal lo yang ikut lomba balapan tingkat nasional." ucap Mahen memberikan saran.

"Kalo gue jujur Hen, otomatis gue gak bakalan bisa capai impian gue selama ini, gue ngerokok aja bang Ganta marah besar sama gue, apalagi kalo gue ikut balapan nasional, yang ada gue bisa dikurung di mansion selamanya." Jelas Rayanza pada Kai.

Rayanza masih ingat betul dengan ancaman Ganta tentang dirinya yang merokok, bayangkan saja merokok yang bahayanya tidak seberapa saja marah besar, apalagi balapan yang taruhannya nyawa. Positif thinking, Rayanza tidak akan diijinkan.

"Ya kalo lo udah tau seposesif apa keluarga lo, ngapain coba masih nyari masalah, mana pulang sekolah mau tawuran lagi, emang lo gak takut ketauan para abang lo?"  sahut Kai yang kini giliran bertanya pada Rayanza.

"Gue takut sih sebenernya, tapi gue sengaja mau nikmatin masa bebas gue sekarang, karena gue yakin. Sebentar lagi pasti gue gak bakalan bisa bebas lagi!" jawabnya.

Rayanza tidak bohong akan ucapanya, setiap semua kejadian yang akan datang, dirinya selalu memiliki filing kuat akan hal itu, dan semuanya selalu terjadi sesuai filingnya. Seperti saat dirinya pertama kali bertemu dengan keluarganya, dan benar saja dirinya ternyata bagian dari Raguel.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang