Rayuan Maut

19.3K 1.9K 220
                                    

Happy Reading







  Rayanza

"Ayolah Dad, masa adek gak dibolehin sekolah. Nanti kalo adek jadi generasi micin gimana? bodoh dong," rayu Rayanza pada sang daddy yang duduk santai disofa.

"Kata Adek, Adek pinter kaya Hyunbin SNU, harusnya kalo gak belajar tetep pinter dong," sahut Arfa yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari Rayanza.

"Apasih! Abang itu gak diajak," kesalnya.

"Jangan luluh Dad!" peringat Arga yang tambah membuat Rayanza kesal.

"Ayoklah Dad, bolehin adek sekolah lagi." Kedua tangan Rayanza mengayunkan tangan kanan sang daddy kekanan kekiri, layaknya anak kecil yang meminta dibelikan permen.

"Enggak Adek! sekali enggak ya enggak pokoknya," tolak daddynya namun Rayanza tidak akan kehabisan akal.

Rayanza tampak berfikir sejenak sampai akhirnya mengubah ekspresinya menjadi datar, sok cool.

"Yaudah kalo Daddy sama Abang gak ngijinin adek sekolah lagi, adek bakalan tantrum nih ya!" Ancamnya, Rayanza yakin pasti langsung diizinkan sekolah lagi nanti.

Muka sok cool, ngancemnya tantrum hadeh...

Namun realita tak sesuai ekspetasi karena nyatanya mereka tampak biasa saja dengan ancaman Rayanza. Membuat Rayanza tambah kesal sekarang.

Sepertinya ancaman tidak cukup, harus yang lebih gila ini!

"Yaudah kalo gak diijinin sekolah, adek pastiin seluruh mansion bakalan adek buat stres se setres setresnya."

Setelah mengatakan itu Rayanza pergi menuju lantai dua untuk mencari mangsa kegilaannya demi mewujudkan kemauannya.

Rayanza tampa mengetuk pintu langsung masuk keruangan kerja kakeknya. "Kakek izinin adek sekolah!"

"Adek kenapa dateng-dateng minta sekolah?" sahut Demon yang heran dengan tingkah aneh adik sepupunya itu.

"Enggak bisa!" tolak sang kakek.

"Ko gitu, pokoknya Kakek sama Bang Dem harus setuju dan bilang sama seluruh mansion kalo adek itu mau sekolah, titik gak pake koma. Kalo gak adek ngambek ini." Ancamnya yang hanya dibalas senyuman manis oleh Demon serta kakeknya.

Lagi dan lagi Rayanza dibuat geram dengan respon mereka yang tidak sesuai harapan Rayanza. Membuat Rayanza mendengus kesal dan keluar dari ruangan kerja sang kakek.

"Liat aja, setelah ini lo pada masih mau ngijinin gue sekolah atau enggak!"

_______

Saat ini Rayanza tengah berada diatas pohon, setelah sebelumnya berhasil kabur dari mansion ke taman belakang. Rayanza dengan santai menikmati setiap gigitan mangga didalam mulutnya. Matanya sedikit terpejam saat menikmati sensasi asam dilidahnya.

"Jadi kangen tiga setan, biasanya dulu suka nyolong mangga terus makan bareng-bareng, sekarang gue cuman sendirian."

Wajah Rayanza sedikit murung saat mengenang masa lalunya bersama ketiga sahabatnya. Rayanza benar-benar rindu dengan kehidupan bebasnya dulu.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang