Mental Aman?

19K 1.9K 148
                                    

Happy Reading




Rayanza


Rayanza menatap puas pada barisan mobil balapan yang tersusun rapih ditempat khusus mobil.
Dirinya menelusuri satu persatu mobil dengan berbagai warna itu, hingga Rayanza mendapatkan keinginannya. Rayanza memilih mobil berwarna hitam metallic yang begitu mengkilap menyilaukan mata.

"Pak! boleh minta kuncinya," tanya Rayanza pada salah satu seseorang yang Rayanza yakini pekerja dirumah kakeknya ini.

"Kalau boleh tau anda siapa? dan apakah sudah meminta izin pada tuan besar," balasnya bertanya.

Membuat Rayanza mengulum bibir bawahnya, berfikir untuk mencari cara mengelabuhi orang di depannya.

"Gue Rayanza, Pak. Gue udah minta izin tadi sama Demon, dan diijinkan." Bohongnya, namun orang itu nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk setuju dan memberikan kunci pada Rayanza.

Rayanza tersenyum senang dan berjalan kearah mobil incarannya. Rayanza masuk kemobil, menghidupkannya dan menacap gas dengan normal untuk menuju kearah start.

"Arhgg...sial rasanya anjim banget gue bisa balapan lagi, itung-itung latihan balapan lah."

Setelahnya Rayanza menancap gasnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Membawa mobil hitamnya mengelilingi arena balapan dengan kencang namun stabil.

Semua pegawai yang ada disana langsung bergerumun untuk menontonnya. Mereka menatap takjub pada mobil yang dikendarai Rayanza. Sedangkan Rayanza tersenyum bangga, dan menikmati balapnya.

Sedangkan dimansion Rama tengah berlari menuruni tangga menuju ruang keluarga dimana semua keluarganya berkumpul. Dirinya berhenti dengan nafas memburu membuat semua keluarganya menatapnya bingung.

"Ada apa Son?" tanya papahnya.

"Pah! anakku hilang, dia kabur lagi," jawabnya cepat.

Ganta dan Arga langsung berdiri dari tempat duduknya dan menatap sang daddy penuh tanya. Rama yang mengerti maksud anak-anaknya segera menjelaskan kronologinya.

"Tadi daddy menemani adikmu tidur, setelah adikmu tertidur, daddy pergi keruang kerja daddy yang ada disebelah. Namun saat kembali, daddy sudah tidak menemukan adikmu lagi, daddy sudah mencarinya kemana-mana, tetapi tidak ada. Dan satu lagi, jendela kamar daddy terbuka. Kemungkinan adik kalian kabur lewat jendela," jelasnya.

"Kamu tidak perlu sepanik itu Son, anakmu itu anak yang polos, mungkin Anza sedang jalan-jalan berkeliling mansion, kamu terlalu berlebihan," sahut papah Rama yang kelewat santai.

"Aku setuju denganmu Pah, mungkin keponakan polosku itu sedang berjalan-jalan dan bermain ditaman," timpal Remon yang diangguki setuju oleh Arman dan kedua anaknya, serta Demon.

"Kalian tidak tau saja, setiap adikku kabur. Pasti akan ada hal gila yang sedang ia lakukan," ucap Arga yang kesal dengan mereka. Mereka belum tau saja tingkah adiknya yang satu ini.

"Dad, ayo cepat kita cari, jangan banyak berdebat disini. Karena aku tau dimana tujuan adikku itu sekarang."

Ganta berjalan cepat dengan disusul oleh semua anggota keluarganya. Bola matanya membola saat melihat salah satu mobil balap yang melaju kencang, lalu berputar-putar diarea finish.

"Wow keren sekali mobil itu, kira-kira siapa yang mengendarainya Bang?" tanya Leo pada Neo.

"Tidak mungkinkah aku mengatakan itu adikku Rayanza, mustahil! adikku itu hanya bisa tantrum," jawab Neo cepat.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang