• 19. Liovando •

80 6 0
                                    

Maaf malam lagi up-nya😭🙏🏻

Semoga tidak bosan nunggunya ya😔

Happy reading~

Happy reading~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Liovando berjalan tergesa, ia melihat seseorang yang tak asing baginya. Entah mengapa ia merasa penasaran dengan orang itu. Apalagi orang itu kini berbelok ke arah tangga menuju rooftop.

Laki-laki itu mengernyit, "Kenapa Anetta ke rooftop?"

Ia mengikuti pelan-pelan dari belakang, berusaha tak menimbulkan suara sekecil apa pun. Kaki jenjangnya meniti tiap anak tangga yang ia lewati dengan tangan yang berpegangan pada besi pembatas.

Begitu sampai di rooftop, ia mengambil tempat di balik tembok yang tak jauh dari pintu. Ia melongokkan kepalanya setengah, memperhatikan Anetta dan Diyara yang sedang mengobrol.

"Kenapa kalian gak ngasih tau Anetta Fatiniantri tentang hal ini? Kalian gak pernah tau kan gimana sakitnya tau dari orang lain? Kalian pernah mikir gak sih?"

Liovando mengernyit, ia tak paham maksud Anetta. Seolah Anetta tengah menyebutkan nama orang lain, bukan dirinya.

"Lo harusnya gak mikirin segitunya, Net. Terus sekarang gue tanya, setelah lo tau hal ini, apa lo inget siapa keluarga lo?"

"Maksud lo?"

Liovando semakin bingung dengan pernyataan Diyara. Ia pun semakin memasang telinga, mendengarkan penjelasan dari Diyara.

"Netta ditemuin di rumah sakit waktu umur tujuh tahun, gue gak tau cerita detailnya, tapi mami bilang waktu itu Netta habis kecelakaan. Netta kehilangan ingatannya, entah gue gak tau gimana Netta bisa inget namanya. Tapi yang pasti Netta setelah dipastikan gak ada keluarga yang nyariin, Netta dibawa pulang. Dan lo tau gimana reaksi satu keluarga? Mereka bilang Netta cocok jadi penerus, ada hal yang berbeda yang mereka lihat dari Netta."

Liovando terbelalak, ia sama terkejutnya dengan Anetta yang terdiam. Ia tak menyangka Anetta memiliki rahasia sebesar ini, rahasia yang mungkin juga tidak diketahui pasti oleh gadis itu.

Laki-laki itu menggeleng pelan, memandangi ekspresi Anetta yang masih sama seperti tadi. Apa ini yang buat kamu menjauh, Ta? Karena kamu gak mau diketahui sebagai anak angkat om Hermanio?

Ia dapat menduga bahwa Anetta pasti tengah merasa bersalah. Sehingga beberapa waktu ini, gadis itu tak lagi membuat ulah seperti biasanya. Namun daripada itu, apa Anetta merasa bahagia sebelum mengetahui itu?

"Lo boleh milih, Net, antara tetap di keluarga kami atau balik ke keluarga lo kalo suatu saat mereka nyariin lo. Itu keputusan lo sebagai pemilik tubuh itu sekarang. Gue gak bakal nyalahin apa pun keputusan lo, karena lo berharga di hidup gue, Net."

Liovando kembali dibuat bingung dengan apa yang ia dengar. Apa maksudnya 'pemilik tubuh'? Apakah itu hanya sebagai perumpaan dari Diyara untuk Anetta yang anak angkat?

"Makasih, Ra, lo udah nerima gue sebagai Netta sepupu lo. Itu udah lebih dari cukup, tapi gue pengen nemuin keluarga asli Netta. Mungkin hanya untuk sekedar tau? Karena jujur, gue gak tau kenapa Netta bilang kayak gini."

Liovando segera keluar begitu Anetta berdiri dari duduknya. Ia tak bisa mendengarkan lebih lanjut percakapan dua gadis itu, karena posisinya yang dekat dengan pintu. Bisa-bisa ia ketahuan sedang menguping seperti demikian. Sehingga ia sama tak taunya dengan Anetta bahwa Diyara ternyata mengetahui semuanya.

***

Liovando mondar-mandir di koridor menuju kelas Anetta. Jam pelajaran seperti ini memang biasanya sepi, tetapi ia memilih membolos karena ingin berbicara dengan Anetta. Ia bisa saja tidak peduli dengan gadis itu, tetapi entah kenapa hatinya terus menolak. Bahkan pikirannya kini dipenuhi dengan Anetta.

"Lio?"

***

Diketik : 532 kata

Vote dan komen ya guys, maklumin kalo up-nya larut malam😔🙏🏻

Transmigrasi : Anetta's Journey Where stories live. Discover now