ep. 31 curhat

1 1 0
                                    

Yakk selamat datang kembali ke cerita ini dan part ini , nulis sesuai mood gue huhuhuhu , nambah personil keknya geysss ..

Lele tadi udah panik tau gk kenapa , karena lele pikir ini part ke hapus sama lele eh ternyata muncul lagi dongg , terbuang sudah air mataku ini huhuhu...

_____________^^____________

" nduh capek banget gue " ucap vea setelah berjalan jauh dari rumah megah itu dengan jalan kaki wwkkwkw.

" aduh kaki gue , emang gk ada otak juga si vriel ni , dia yg ajak dan jemput gue , dia juga yang ninggalin gue" ucap vea dengan memegang pinggangnya yg terasa encok.

Ceklek

Vea pun membuka kunci pintu rumahnya dan langsung masuk ke dalam dan menguncinya kembali dari dalam, ( ah apasih yg gue ketik wkkw) .

Sebelum kembali ke kamar dia mandi terlebih dahulu , beberapa menit kemudian vea sudah selesai dengan acara mandinya dan langsung merebahkan dirinya ke kasur empuknya .

Drtt drttt drtt

Vea yg ingin memejamkan matanya pun tak jadi karena dering ponselnya , itu adalah fanya , ah tumben sekali kni anak telpon gue malam malam ,pikir vea .

Vea pun mengangkat telponnya dan suara pertama yg ia dengar adalah sebuah isakan .

" eh , napa nih weh fanya " ucap vea .

" hiks hiks , ve" panggil fanya .

" ya ada apa tumben lo telpon gue malem malem gini " ucap vea .

" ve , gue gk bisa kek gini ve ,gue gk mau pisah sama karl ve hiks hiks " ucap fanya dengan tersisak .

" bentar bentar, ini gimana ni , coba ceritakan dulu fan yang jelas jan setengah setengah " ucap vea langsung mendudukan dirinya dan bersandar pada senderan kasurnya .

" gue dijodohin " ucap fanya yg membuat vea ngelag .

" ha apa lo dijodohin , sama siapa , kok bisa " tanya vea pada fanya .

" jadi gue dijodohin sama mama papa karena alesan gk tau asal usul karl pacar gue hiks hiks , gue gk mau ve kalau harus pisah sama karl, gue cinta sama dia , gue sayang sama dia , gue- gue rela ngelakuin hal apapun biar bisa sama karl terus " ucap fanya panjang lebar .

" terus gimana ,lo udah bicara sama karl ? " tanya vea.

" udah " jawab fanya

" terus reaksi dia gimana ?" Tanya vea kembali

" kemarin saat dia ke rumah dan bertepatan dengan gue bertengakar sama mama lalu dia datang dan ya dia mendengar kalau gue dijodohin sama orang pilihan mama papa, dan karl ngomong gini ke gue yg intinya tu dia tu udah rela ngelepas gue buat orang lain dan memilih kebahagiaan gue sendiri mungkin masa dia sama gue udah selesai gitu , hiks hiks gue gk mau ve tolongin gue "ucap fanya menceritakan semua pada vea .

" huftt " vea pun menghela nafasnya .

" fan dengerin gue , gue gk tau ya karl udah bener bener rela lu sama yg lain atau gimana yg pasti gue pernah ketemu sama karl dan gue lihat dia tu tulus sama lo gue lihat dari matanya hanya natap lo, tapi ya gimana takdir , karl bakalan kalah sama pilihan mama dan papah yg notabenenya tu lebih bisa ngehidupin lo , lo boleh mencintai karl , lo boleh sayang sama karl karena itu hakmu tapi gimana kalau mama dan papa sudah menetapkan orang lain yang akan menggantikan tugas karl untuk menjagamu , gue tau kok perasaan lo gimana , gue tau gimana resahnya hati lo , tapi coba lo juga relakan dan ikhasin karl buat memilih jalanya sendiri "

Vea menjeda ucapanya sebentar untuk bernafas

" lo juga tau sendiri kan gimana dia rela ngelepasin lo , dan lo juga harus begitu , walaupun ya sulit untuk melupakan dia yg sudah menetap dihati , dengerin gue , lo tu cintanya emang ke dia tapi masanya aja yang udah habis , lo nikah itu cuma ngelanjutin aja ,tapi untuk perasaan dan cinta , lo tu udah habis di dia, semuanya ada dia , cinta, perasaan , kasih dan sayang lo itu semuanya sudah menetap di hati dia , udah ya lupain dia , kalau lo bahagia dia juga bakalan bahagia ngelihat lo udah di bahagiain walau bukan dia yg sama lo , tapi gue yakin karl itu orang baik dia juga bakalan dapat yang bisa bahagiain dia juga , lo tenang aja " ucap vea setelah memberi tau semua pada fanya .

" ya gue tau , tapi apa mungkin gue bisa ngelupain karl secara dia yg ngisi hati gue selama gue kesepian selama ini , dia selalu ada disaat gue sedih , dia juga lah yg mampu buat gue nyaman dan tertawa sama dia , 3 tahun , lo bayangin ve 3 tahun gue sama dia hidup bersama, dan sekarang hiks sekarang gue harus pisah sama dia " ucap fanya .

" ya gue tau lo sama dia udah dari lama bahkan dari lo menetap di negara orang dan kuliah disana ,dia lah yang nemenin lo tapi bagaimana jika itu yang meminta adalah orang tuamu , aku tidak mau terlalu mencampuri urusanmu fan walaupun lo udah nganggep gue saudara lo dan keluarga lo tapi gue tetep orang lain yang cuma hadir dikeluarga lo , gue juga kasih pengertian dan saran ke lo itu sebagai sahabat sekaligus saudara " ucap vea .

" ya sebelumnya tanks lo udah kasih gue pengertian ve, gue tu bingung ya sama jalan pikir ortu gue , kek mereka tu apa gk ngerti perasaan gue , gue anaknya lo harusnya mereka jauh lebih ngerti apa yg gue sukai apa yang gk gue sukai " kesal fanya .

" terkadang orang tua itu nggk selalu mengerti apa yang diinginkan anaknya , orang tua tu nggk selalu tau perasaan anaknya gimana , mereka seolah olah tau kebahagiaan anaknya , padahal aslinya mereka lah yang menjadi luka terbesar bagi anak " ucap vea dengan menatap depan kamarnya seolah olah mengingat kejadian yang di alaminya dahulu.

Fanya yang mendengarnya pun menjadi terdiam seolah olah ikut merasakan apa yang dikatakan oleh vea , ya emang benar orang tua itu terkadang sebuah luka besar yang hinggap di dalam diri anak dan juga orang tua tu nggk selalu ngerti tentang  kepribadian anaknya sendiri .

" terus sekarang apa yang harus gue lakuin buat semua ini " ucap fanya seolah bertanya pada vea .

Vea yang mendengarnya kembali menghela nafasnya  sebelum menjawab perkataan ah lebih tepatnya pertanyaan dari fanya .

" sekarang itu tergantung sama hati lo , memilih apa hati lo , meneruskan perjodohan dan melepas karl atau memutuskan bersama karl dan menolak perjodohan itu , itu sekarang tergantung sama hati lo , dengarkan isi hati lo dan lo akan tau jawabanya " ucap vea memberi penjelasan pada fanya .

" baiklah terima kasih ve karena mendengarkan curhatan gue , gue akan pilih sesuai hati gue , gue tutup telfonya bye " ucap fanya .

" ya byee , gue tau lo bisa menentukan apa yang terbaik buat lo , gue harap lo gk salah pilih dan menjadi kesedihan itu sendiri buat lo oke"

" oke "

Akhirnya sambungan pun diputus oleh fanya , kini kembali pada vea yang terdiam setelah mendengar cerita dari fanya sahabatnya itu .

" gue tau kok fan apa yang lo rasain , ketika pilihan lo gk dihargai sama orang tua lo , karena gue juga pernah ngalamin itu sendiri , dan rasanya itu sangat sakit sekali , seperti terasingkan oleh orang tua sendiri " ucap vea menatap kedepan dengan sorot  mata teduh dan tatapan kosong .

" gue percaya lo bisa pilih yang terbaik buat diri lo sendiri " ucap vea lalu menghapus air matanya .

Di sisi lain .

Di sebuah ruangan ,terdapat seseorang yang sedang menatap sebuah foto yang menggantung di dinding ruangan itu .

" aku akan bunuh lo , vandra hahahahahaha" ucap seseorang dengan menancapkan pisau tajam dan menusukkan tepat pada wajah vandra , diselingi tawa yang sangat menggema memnuhi ruangan itu .

" setelah bulan purnama tiba , aku akan membunuhmu ,tunggu kematianmu ,aku yang akan menjemputmu vandra hahahahaha " lanjut orang tersebut.

Srett prangg

Tak sengaja vea menyenggol sebuah gelas yang berada di atas meja yang berada di sampingnya

Degg

" vandra" ucap vea spontan

Entah kenapa vea merasa kalau akan ada hal besar  yang akan terjadi kepada vandra .

Namun vea menepis pikiranya itu tak peduli , lalu ia pun berjongkok guna membersihkan serpihan gelas itu namun

" aw, shh"

Tak sengaja tanganya tergores oleh pecahan gelas yang tengah ia ambil , darah pun menetes di atas lantai kamarnya , namun dengan cepat vea membersihkan darahnya itu dan melanjutkan untuk membuang pecahan gelas yang jatuh itu .

Wah sehati sejodoh ya si vea bisa merasakan hal buruk pada vandra , apakah kalian juga begitu pada pasangan kalian , jangan lupa komen dan vote cerita ini terima kasih ❤❤❤❤😊😊

NAYANIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang