Suara berisik para siswa memenuhi lapangan sekolah. Mereka semua asik berbincang sembari tertawa. Menunggu guru pengajar tiba disana.
Kemudian tidak lama dari itu suara nyaring lonceng berbunyi. Sebagian siswa terlonjak mendengarnya. Mata mereka tidak lepas dari para pengajar yang berjalan beriringan dengan tegak. Sungguh memukau.
Pengajar yang sudah profesional didatangkan untuk membantu proses ujian percobaan. Sebagian dari pengajar adalah lulusan sekolah ini. Di masing-masing jubah yang mereka pakai terdapat logo kekuatan yang mereka punya.
Suara sepatu bertemu dengan lantai membuat semuanya menegang. Ini baru ujian percobaan, bagaimana jika betulan? tidak terbayang.
Siswa kelas dua belas seluruhnya mengikuti ujian ini. Kelompok terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan variasi kekuatan berbeda. Semua kelas di acak sehingga tidak ada yang pilih-pilih.
Zhang Hao dapat melihat Han Yujin menyemangatinya dari lantai tiga. Anak itu melambai padanya. Mulutnya berkata namun tidak terdengar, tapi Zhang Hao yakin itu kata-kata penyemangat.
Name tag yang ia pakai berwarna biru. Menandakan bahwa ia seorang Water Power.
Salah satu pengajar berdiri paling depan. Wajahnya tak terlihat sebab ia masih memakai tudung jubahnya. Ketika terlepas semua siswa memekik. Tampan tapi begitu angkuh.
"Saya Kim Mingyu, lulusan BlowGic. Fire Power saya tingkat atas. Sungguh sebuah kehormatan bagi saya dipanggil untuk mengajar kalian semua disini."
*Blowgic atau Blower Magic adalah salah satu sekolah favorit di bawah SMA Seoul. ( masih satu naungan. seperti SMK-nya kita. Yang berfokus pada penguatan kekuatan bukan materi. )
Kim Mingyu membungkuk sebagai tanda hormat. Tepukan tangan terdengar begitu kencang di seluruh penjuru sekolah.
"Silahkan lihat di mading untuk pembagian regu. 20 menit dari sekarang, persiapkan semuanya dengan baik." suara Mingyu kembali membuat jantung semua siswa berdebar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suara aliran air sungai menenangkan siapa saja yang mendengarnya. Suara burung berkicau bagai lagu pengantar bagi para siswa. Tidak banyak yang bergumam kagum melihat luasnya hutan.
Uji coba dilakukan di tengah hutan. Berbagai rintangan dan hambatan sudah dipersiapkan petinggi sekolah. Ratusan siswa berbaris sesuai dengan anggota kelompok mereka.
Zhang Hao berdiri paling belakang, agak memisah dengan yang lain. Di depannya ada Gyuvin– secara kebetulan satu regu.
Hutan ini indah. Hijau dan menyegarkan mata. Konon katanya hutan ini pernah hampir hilang dari muka bumi. Seseorang pernah membakarnya habis kemudian ada orang lain berhasil menggagalkan rencananya tersebut. Sebuah dongeng klasik pasti semua orang tahu.
