14. Legendary Prophecy

347 59 4
                                    

“Manusia serakah akan terkutuk. Tumbuh sebagai kebohongan penuh dendam. Meretas segala kekuatan untuk menyempurnakan dirinya di masa mendatang.”

Dunia ini penuh misteri, dendam dan buta. Berisi kebohongan yang harus selalu dipercaya meski gundah merajalela. Bertahan dari kejamnya sebuah takdir yang mengikat. Menghantui setiap langkahnya, meminta untuk selalu terpuruk dan merasa putus asa.

Dendam menjalar. Buta pada kejahatan dan haus akan keadilan. Menurutnya dunia ini harus adil. Dengan cara apapun.

Suatu saat, akan ia tunjukkan pada dunia apa arti menahan diri.

Suatu saat, akan ia tunjukkan pada dunia apa arti menahan diri

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


"Lalu bagaimana dia menjalani hidup?"

"Menurutmu seseorang yang membunuh orang tuanya sendiri pantas hidup?"

"Tentu saja tidak! tapi kan itu hanya sebuah cerita saja. Aku ingin tahu kelanjutannya."

"Setelah berhasil mengambil kekuatan keluarganya, dia di kutuk oleh Dewi Bulan. Kekuatannya tersegel untuk beberapa saat, namun pada akhirnya segelnya tidak terbuka."

"Aku tidak mengerti, ceritamu itu terlalu bertele-tele."

*Buk!!

"Sakit oi!" Taerae meringis merasakan kepalanya dilempar batu oleh Jake dari jauh.

Jake hanya mencibir, "ini cerita legenda tau. Setiap kelas pasti pernah dijelaskan! jangan-jangan kau sering bolos?!"

"Hei guru mana yang akan menceritakan itu?" Taerae tak ingin kalah, merenggut ke arah omega yang berkacak pinggang.

"Terserah, tapi intinya cerita itu memang luar biasa. Aku sampai tidak percaya ada legenda semacam itu."

Yang lain menyimak peraduan mulut itu, Zhang Hao sendiri tersenyum kecil mendapati keduanya beradu tatapan tajam. "Aku pernah bermimpi seperti itu."

Jake beralih pada Zhang Hao, "uh. Apa isinya?"

Yang lebih tua nampak mengingat-ingat lagi. Terlihat jelas wajahnya menukik menatap langit yang tertutup oleh pohon menjulang.

"Aku lupa."

Membuat yang lain memasang wajah kecewa. Terutama omega cerewet itu, Jake menurunkan bahunya lalu bersandar pada pohon. Mengigit bibirnya sendiri.

"Ceritanya seperti bersambung dengan buku '1 dari 3 penguasa' yang ku baca." Gunwook turut berkomentar.

Jake mengangguk, "benar. Aku pun merasa begitu."

Just - binhao जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें