Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"A-pa? menemukan batu mana?" Jake si omega cerewet memandang Jiwoong penasaran.
Pagi sudah dimulai bersama cahaya yang masuk diantara celah pepohonan. Zhang Hao dan teman-temannya berkumpul kembali di dekat tenda setelah pengajar mengumumkan misi pertama.
Salah satu anak berkacamata disana mengangguk mengerti. "Ah, jadi ini ya alasan clue-nya berbentuk sebuah batu."
"Batu mana?" Zhang Hao bergumam namun yang lain mendengar.
Taerae- laki-laki berkacamata itu memandang aneh ke arah Zhang Hao. Hendak melayangkan ketidaksukaan namun di tahan oleh orang di sebelahnya.
Gunwook memberi kode untuk diam saja. Membiarkan Jake mendekati Zhang Hao dengan cara berpindah duduk di sebelah omega itu.
"Batu penambah kekuatan." kata Jake kemudian.
"Aku tidak sebodoh itu." Zhang Hao berucap hati-hati.
Jake merasa bersalah kini. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal, cepat-cepat meminta maaf telah berbuat seperti itu.
"Kira-kira mengapa kita harus menemukan batu mana?" Gyuvin memperhatikan kertas catatan mereka dengan teliti.
Jiwoong segera menjawab. "Akan ada hal besar terjadi. Firasatku mengarah itu untuk misi terakhir."
"Bukankah itu cukup kejam? mengapa harus ada uji coba sih?"
Jake memilih berdiri untuk menghirup udara segar. Banyak para siswa berlalu-lalang yang entah ingin melakukan apa. Lalu netra Jake tak sengaja melihat Sung Hanbin dan teman satu regunya berjalan.
"Ei? mereka terlalu rajin." Jake menggeleng tak percaya.
Zhang Hao diam-diam juga melihat regu Hanbin melewati tendanya. Yang lebih terkejut ada Lee Heeseung disana.
Ah... Jadi mereka satu regu.
"Kapan kita berangkat?" Gunwook bertanya setelah pembicaraan mereka berakhir.
Omong-omong para pengajar memang membebaskan regu. Selagi batas waktu yang ditentukan belum terlewat, mereka bebas bersantai. Sebelum matahari terbenam, setidaknya satu regu harus punya satu mana. Regu yang tidak berhasil membawa mana mendapat pengurangan poin.
Karena ini masih uji coba, pengurangan poin tidak begitu berpengaruh untuk akademik mereka. Hanya mendapat evaluasi nanti dari para pengajar.
"Kita sarapan setelah itu kita berangkat." kata Jiwoong setelah itu minta yang lain membantunya membuat makanan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
