12. When He Looked at Me

347 61 3
                                    

1k+ word ∆!

“Jika nantinya takdir tak berpihak, aku akan memberontak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Jika nantinya takdir tak berpihak, aku akan memberontak. Menentang langit dan segala isinya untuk dirimu."






Zhang Hao terdiam di dekat perapian. Langit menunjukkan gelap tanpa hamparan bintang. Suasana sepi tak lupa udara dingin semakin menjadi-jadi.

Api unggun kecil yang sengaja dibuat semakin mengecil. Padahal Zhang Hao berharap tetap menyala agar menemaninya terjaga sepanjang malam.

Jiwoong dan Gyuvin sudah menasehatinya untuk segera tidur bersama yang lain, namun Zhang Hao menolaknya dengan halus. Alpha itu juga tertidur di luar tenda– karena para Alpha ditugaskan untuk berjaga di luar.

Tangan kecil Zhang Hao memainkan perapian. Melamun sudah menjadi kebiasaan sejak datang kemari. Zhang Hao sadar dirinya memang lebih banyak diam akhir-akhir ini.

Besok adalah hari pertama uji coba. Regu sudah membahas rencana untuk misi pertama. Zhang Hao tidak mendapat tugas apa-apa. Jiwoong memberitahunya agar istirahat lebih dulu padahal jelas ia tidak sakit.

Omega di regunya juga langsung bertugas. Hanya dirinya yang dibiarkan dengan dalih masih belum pulih. Sejak kapan ia sakit? Zhang Hao merasa itu hanya pengalihan saja.

Ekor mata Zhang Hao melihat pengawas berkeliling menjaga keamanan. Setidaknya satu atau dua pengawas yang sedari tadi mondar-mandir.

Saat itu juga Gyuvin terbangun, mengucek matanya agak kencang sampai mengaduh sakit. Mata anak itu langsung tertuju pada Zhang Hao.

"Masuklah." titah Gyuvin dengan suara serak.

"Aku masih ingin disini."

"Jangan seperti bocah, cepat masuk."

Gyuvin terbangun untuk membuka tenda. Mempersilahkan Zhang Hao yang bergeming malas.

"Jangan paksa." suara Zhang Hao menurun di akhir. Hampir tidak terdengar.

Dilihatnya Gyuvin menghela pasrah. Pada akhirnya Alpha sang pemilik kekuatan es terduduk lagi ditempatnya. Mencoba menahan matanya yang ingin tertutup.

Tak selang tenda terbuka menampilkan seorang Omega blasteran menguap dalam. Zhang Hao yang terduduk menggeser agar lebih leluasa.

"Hei, belum tidur ya?" tebak omega itu.

Zhang Hao mengangguk. "Tidur lagi saja, Jake."

Just - binhao Where stories live. Discover now