Bab 3

36 25 8
                                    

Revano berhasil membuat zhena terlindungi, karena baginya zhena adalah orang yang membuat dirinya jatuh hati padanya.

Revano tahu rencana busuk saudaranya,karena dari dulu tidak suka dan tidak ingin mencari musuh diantaranya.

Selepas itu,ia menyiram sedikit oli yang masih ada di ember tersebut.

Ia menumpahkan oli kepermukaan seragam saudaranya itu, dengan satu tangan membuat seragam bau dan kedua temanya mundur dan meninggalkan Siska seorang diri.

Siska memberontak, dan ia ingin membalas dendam nya malah ia terpeleset, karena oli itu sangat licin.

Siska kesakitan pada bagian bokongnya, ia malu untuk berdiri karena tidak jadi membalas dendam nya.

Namun begitu banyaknya siswa maupun siswi pada tertawa kearah Siska.

Ia berlari kecil, namun dicegat Oleh Revano agar ia juga malu karena sudah melakukan rencana jahat kepada zhena.

" Kamu kenapa sih selalu bela anak anak manja ini, udah gaya kampungan masih aja sekolah disini".

" Kak,sudah dong. Jangan buat malu, sudah sepantasnya kaka dihukum seperti ini" ucap Revano yang geram karena bagi saudaranya tidak berhenti menghina zhena dimuka umum.

" Eh anak kecil, loh ga usah ikut campur. Awas aja loh, kuadukin mama biar loh ga dikasih uang jajan".

" Terserah loh"ucap Revano yang pergi meninggalkan saudaranya, ia meraih tangan zhena agar ia bisa Menganti seragamnya yang terkena oli sedikit.

" Ihh, dasar cewek manja. Semua orang kau rebut, besok apa lagi, hah?" Ini belum berakhir, isshh,,bau lagi ini oli apa kotoran sapi sih" ucap Siska yang mual akibat oli disiram dipermukaan wajah Siska.

Murid yang lainya ikut, memperhatikan, dan mempertontonkan, Siska dengan wajah yang seram juga tidak ingin berteman dengannya.

Sekaligus, Wahyu adalah mantan pacar Siska kini sungguh malu melihat asli sifat Siska yang penuh pertanyaan.

" Apa loh lihat gua, loh senang semua kan, liat gua penuh oli kayak gini. Apa loh senang kan, jika zhena pemenangnya" ujar Siska,yang tidak suka dengan memperhatikan kondisi saat ini.

Mereka hanya pergi,dan meninggalkan Siska yang kerasukan setan dibawah meja miliknya. Ingin ketoilet membersihkan wajahnya serta pakaiannya,tapi ia sudah mempermalukan dirinya didepan umum.

Revano membawa zhena, baginya ia yang tetap setia selalu kepada zhena.

Zhena adalah teman yang baik, setia intinya Revano mulai menyukainya. Namun, zhena tidak berharap kepada Revano akan hal seperti ini.

" Terimakasih sudah membantuku Revan, tapi maaf kalau zhena tidak bisa mengungkapkan perasaan itu kepadamu".

" Tidak mengapa, aku tahu rasa itu akan tumbuh sendiri bila kita sama-sama ada rasa menghargai dan menghormati ".

" Hmm,,entahlah .

" Kamu sudah makan belum Zhen, ini aku bawa bekal untukmu".

" Ta_pi kamu apakah tidak makan?" Bagi dua aja, segini zhena tidak habis".

" Aku sudah sarapan tadi dirumah, kamu makan yang banyak ya, jangan lupa berdoa untuk kesehatan dirimu sendiri".

" Hmm,, zhena tidak sakit. Tapi zhena ingin curhat denganmu boleh?" .

" Curhat tentang apa?" Itu nanti saja tapi makan dulu , Revan ga mau dirimu sakit ".

"Okay, ".

Akhirnya mereka makan bersama, hal itu diintip oleh kedua teman Siska yang suka mencari perhitungan.

Mereka akan melaporkan hal ini kepada siska, sebagai jaminan agar besok mamanya tidak akan membagi jatah uang.

Penderitaan Qonita Zhena AyundaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant