Bab 15

14 6 0
                                    

Dokter cantik itu bernama AISYAH AYU AZHARI, seorang wanita cantik,pintar memasak, dan ia suka mengingat anak perempuannya.

Dr. Aisyah berkata kepada pasiennya. Walaupun Zhena tak bisa melihat, tapi Dr. Aisyah sekedar ingin menanyakan perihal nama aslinya .

" Bolehkah Dr. Aisyah mengetahui nama aslimu?" Ucap Dr. Aisyah yang ingin memperkenalkan diri padanya.

"Tentu boleh Dr. Aisyah" jawab Zhena tersenyum kepadanya walaupun ia tidak bisa melihat wajah dokter itu seperti apa!.

"Senyuman kamu sangat cantik, sepertinya orangnya begitu cantik, bukan begitu nak Surya"

Siapa Surya! Mengapa ada seorang lelaki disini, apakah ia yang membawaku kesini. Lalu dimana Revan berada" tegasnya Zhena ia hanya mengingat papanya juga Revan.

Zhena merasa bengong, dikiranya ada papanya ternyata oranglain. Bagaimana tidak, dirinya juga tak ingin kesepian di RS ini.

" Cantik, kamu kenapa?" Ada yang merasa ganjal dipikiran mu. Ceritakan, apa yang terjadi denganmu cantik".

" Hmm, ingin papaku ada disini Dr. Aisyah. Papaku orang yang pertama kali sangat mencintaiku, hanya papa Ardan yang selalu sayang kepadaku"ujar Zhena ia mengerti dirinya juga butuh kasih sayang.

Surya yang sedang ngantuk, baru saja ia melek dan melihat betapa cantiknya wajah Zhena. Walaupun, saat ini Zhena sedang mengalami kebutaan pada kedua bola matanya.

Surya juga salut dengan pengakuan Zhena, tak menyangka jika Revan sangat senang bila bertemu Zhena.

" Apakah kamu tidak ingin penglihatan kembali?" Tanya Dr. Aisyah merasa sedih .

" Ini sudah takdirku dokter, bagaimana pun caranya harusnya ikhlas, dan jika ada yang mendonorkan penglihatan ku maka saya akan menolak" ucap Zhena.

" Mengapa menolak?" Seharusnya kamu senang bisa melihat kembali."

" Tidak dokter, saya hanya merasa kasihan pada orang yang mendonorkan mata. Bagi saya, tidak ingin membuat orang kecewa, biarlah saya seperti ini. Bagi saya, ini kehidupan saya, tidak ada yang tahu selain Allah pemberi penglihatan mata untuk saya".

" Maa syaa Allah, kamu kuat sekali pendiriannya. Dr. Aisyah bangga dengan ketegasan kamu, oh ya kita belum kenalan?"

" Namaku Qonita Zhena Ayunda dr. Aisyah, Dr. Aisyah boleh panggil Zhena. Senang berkenalan dengan Dr. Aisyah, bolehkah Zhena memeluk Dr. Aisyah?"

" Tentu boleh Zhena," jawab Dr. Aisyah yang terkejut dengan namanya.

Zhena memeluk, ia pun meraba wajahnya. Tapi, Zhena mendapatkan jika Dr. Aisyah sedang sedih. Apakah Dr. Aisyah merindukan anaknya?

" Kenapa Dr. Aisyah menangis. Apakah Dr. Aisyah sedang merindukan anak perempuan dokter?" Tanya Zhena ia bisa merasakan walaupun ia tidak mengetahui wajahnya.

Ini tidak harus diucapkan, maafkan mama Zhena. Kamulah anakku, tapi ku paksa, agar tidak memberitahu jika sebagai dokter adalah mamanya.

Antara sedih, juga bimbang. Dr. Aisyah ialah ibu kandung Zhena. Bagaimanapun, Aisyah begitu terpukul, selama 5 tahun ia baru bisa bertemu dengan anaknya sekarang.

" Tetap semangat sayang, mama juga tak akan membiarkan dirimu disakiti orang lain, tapi mama akan selalu mengawasi mu dari orang orang yang ingin mencelakai mu." Batin Aisyah ia menahan tangisannya, agar tidak ketahuan oleh Zhena.

Segera pergi, Aisyah tidak mau bertemu dengan keluarganya. Ia sangat tahu, baginya tak mudah, tapi ini sebuah takdir harus bisa menerima kenyataan.

" Dr. Aisyah pergi dulu Zhena, dimakan ya buahnya, jangan cemberut terus, disini juga anak nak Surya" ucap Dr. Aisyah pamit, tapi tangannya dicekal oleh Zhena.

Surya bingung, mengapa Dr. Aisyah menangis seperti itu. Apakah benar, jika Dr. Aisyah adalah ibu kandung aslinya.

" Tapi Dok, saya tak kenal dengan cowok tersebut?"

" Yasudah, tapi Dr. Aisyah sedang banyak menangani pasien yang lainya. Segera sembuh ya cantik" ucap Dr. Aisyah yang memuji anaknya .

" Baiklah, hati hati Dr. Aisyah, "

Tak berapa lama, saat Dr. Aisyah keluar. Tiba lah Ardan dengan Revan. Ardan, yang mengetahui anaknya, dan mengalami kebutaan pada kedua matanya.

Ia terpukul, melihat anaknya seperti ini. Begitu kasihan pada kondisi Zhena saat ini, Ardan yang sudah mengetahui kejadiannya dari Revan, langsung memeluk putrinya.

Ia menangis, tanpa berkata apa-apa. Tapi hanya kata " sayangnya papa" itulah yang keluar dari mulut Ardan.

Zhena terus memegangi wajah papanya, apakah benar jika itu papanya?

" Papa, Zhena ga mau tinggal disini, Zhena takut papa. Izinkan Zhena pulang bersama papa. "

" Iya ini papa sayang, tenanglah. Maafkan papa, yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan sampai tidak tahu, kamu seperti ini. Sayang,maafkan papa." Ucap Ardan hanya bisa sedih, ia tidak ingin kehilangan anaknya.

" Papa, Zhena tidak apa-apa. Tapi, papa jangan sedih. Jangan tinggalkan Zhena. Zhena hanya butuh papa, bukan orang lain lagi, Zhena ingin tinggal di apartemen papa saja, tidak mau tinggal dirumah papa"

" Kenapa sayang, apakah ada orang yang menyakitimu selain Tante Tanti, juga Siska?" Jawablah sayang, papa akan selalu menuruti perintah kamu sayang" ucap Ardan yang tak ingin menyebutkan perempuan di mulutnya.

Degh,,

Mama? Kenapa mama, bisa ada hubungan dengan om Ardan.

" Apakah benar, mama ada hubungan dengan om Ardan. Kenapa kak Siska,tak pernah cerita denganku" batin Revan yang baru menyadari jika mamanya pernah ada hubungan dengan papa Zhena.

Apa reaksi selanjutnya? Apakah Revan akan berontak dengan Siska,jika Revan baru menyadari hal tersebut.

Jangan lupa tinggalkan komen juga vote

Happy reading💕

Penderitaan Qonita Zhena AyundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang