Bab 7// Diusir dari rumah

25 17 7
                                    

Ardan tiba saja, hendak masuk. Namun, ketika melihat anaknya disuruh menjadi sebagai pembantu.

Jadi begini ulah istrinya tiap hari? Saat dirinya tak ada dirumh, malah dengan enaknya dirinya menyuruh anak sendiri dijadikan pembantu.

"Maafkan papa sayang, papa harus kasih pelajaran untuk Tante Tanti yang sudah menyuruh yang tak layak itu."

Siska yang masih makan Snack, melihat Zhena yang sedang menyapu,mengepel, ia sengaja membuang bungkusan plastik berjejeran kesana kemari.

Tidak hanya itu, ia sengaja membuang bungkusan kesana, kemari.

Sangking banyaknya permintaan sebagai seorang ratu, Siska yang tidak terbiasa mengambil air minum sendiri. Ia yang menyuruh Zhena mengambilkannya.

Kepanikan dalam diri Ardan mulai tersulut, dirinya naik emosi karena anaknya sendiri dijadikan seorang babu.

Siapakah anak yang sengaja membuang makanan itu? Kenapa ia layak seperti seorang ratu yang ingin dilayani setiap hari.

"Kurang ajar kamu Tanti, saya kecewa banget sama kamu Tanti."ucap Ardan ia tersulut emosi, dan masuk dalam wajah biasa saja.

Siska yang melongo, lalu memeluk papa Ardan penuh iba.

" Papa, sekarang papa sudah pulang?"

" Mana anak saya Zhena, kamu siapa?" Berani sekali menyebut saya papa,hah?" Mana Zhena anak saya"ucap keras lantang suara Ardan, baginya ia tidak mau tahu jika saat hatinya sedang sedih.

Tanti yang kebingungan, langsung menyuruh Zhena berhenti membersihkan rumah. Sementara Siska masih bergidik, jika papa Ardan seperti seorang monster yang mau menerkam.

" Sudah, kamu sekarang pergi ke kamar, jangan ceritakan kamu setiap hari, seperti ini?" Ingat, jika kamu bilang maka nyawa kamu tidak akan tertolong".

Zhena susah menelan salivanya, ia takut akan mengatakan sebenarnya pada papanya. Namun, Ardan suka mengetahui informasi apa yang terjadi pada anaknya.

" Kemas sekarang barang kalian, dan tolong jangan pernah menginjak rumah ini lagi, kamu mengerti Tanti," ucap Ardan murka, dirinya sudah muak jika Tanti selama ini bersikap kasar terhadap anaknya.

" Mas,apa yang kamu lihat tidak seperti itu?"Zhena sedang tidur di kamarnya".

" Kamu masih aja membohongi diriku. Kamu tahu, Zhena itu anak aku, seharusnya kamu bisa menjaganya dengan cara yang baik, sekarang angkat kaki dari rumah saya".

Ucapan Ardan tak main main, Siska baru saja menikmati Snack makanan milik Zhena. Tapi ia sudah diusir oleh pemilik rumah tersebut.

Bukanya mengakui kesalahannya, malahan mereka membuat suatu rencana.

" Mama, ini bagaimana sih?"pokoknya Siska ga mau hidup miskin, kenapa mama pake acara suruh Zhena jadi pembantu sih" .

"Ini kan demi kebaikan kamu juga sayang, tapi disini kita belum puas. Kita akan mencari solusi supaya Zhena mati.

Ardan mengetuk pintu kamar Zhena, awalnya Zhena menangis karena ia takut.

" Sayang, papa sudah pulang".

" Papa, Zhena takut, Zhena takut papa" ucap Zhena takut dengan kesendirian.

"Papa disini bersama Zhena, maafkan papa. Dan maafkan papa karena membiarkan kamu sering disiksa oleh Tanti."

Hiks,,

Hiks,,

" Terimakasih papa, tapi Zhena juga sudah memaafkan papa,lalu dimanakah mereka?".

" Mereka papa,usir sayang karena papa tidak mau Zhena ikut tersiksa".

Mereka berpelukan,namun Siska iri dan Tanti pergi meninggalkan rumah mewah tersebut.

Rasanya berat, karena mereka sudah menguasai segalanya.

Apakah mereka ada dendam terhadap Ardan juga Zhena?

Silahkan vote+ komen

Happy reading 💕

Penderitaan Qonita Zhena AyundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang