Bab 6

24 18 5
                                    

Zhena sudah pulang dari sekolahnya, karena ia diantarkan oleh Zefri teman sekelasnya.

Ketika Zhena mengetuk pintu, ada sepatu pink yang tidak asing bagi Zhena.

Ia mengingat jika itu adalah Siska Amelia, sekaligus teman, juga musuh bagi Zhena.

Mulainya mengetuk, maka ia urungkan niatnya agar tidak terjadi keributan diantara mereka.

Namun, untuk apa Siska kemari? Ada hubungan apa, diantara mereka.apakah mereka saudara, atau Tante Tanti memiliki anak.

Sangat membingungkan? Dirinya hanya sekedar cuek, dan melanjutkan duduk ditaman samping.

Taman yang indah, terdapat ada batu berjejeran, ada juga kolam ikan, dan bunga berjejer disekitarnya.

Saat ia asyik menikmati duduk ditaman, Tante Tanti sengaja melihat wajah Zhena kembali senang. Dirinya, tak menampakkan rasa sedih juga khawatir pada dirinya.

Bukanya ia tersenyum, malah ia mendapatkan pukulan bertubi tubi pada mama tirinya.

"ENAK SEKALI KAMU YA, SIANG BOLONG MALAH ENAKAN DUDUK DITAMAN" Ucap lantang Tante Tanti ingin memarahinya karena Zhena sudah mampu membuatnya anaknya dipermalukan didepan semua murid.

Dengan entengnya,Tanti  mencubit pinggang sampai kuat. Bahkan, Tanti tidak memiliki rasa kepedulian terhadap Zhena. Baginya Zhena disebut anak pembawa sial dalam hidup Tanti.

" Ampun Tante, kenapa Tante tega sekali menghukum Zhena seperti ini" ucap zhena,ia menangis saat dirinya tak mampu melawan.

"KARENA KAMU SUDAH MEMBUAT SISKA, ANAK KANDUNG SAYA CELAKA. KAMU MENGERTI KAN, HAL INI, SUDAH SAATNYA KAMU SAYA HUKUM, KAMU PANTAS DAPAT KARMA ZHENA"Jawab Tanti yang pergi begitu saja.

Degh

Ucapan Tanti membuat Zhena bergidik. Ia tak menyangka, jika Siska adalah anak kandung Tante Tanti.

Ia yang tidak percaya, jika Revan juga saudara dari Siska Amelia.

"Arghhhh,, kenapa Zhena punya saudara tiri, kenapa Zhena punya musuh, kenapa Zhena diperlakukan seperti ini, sakit rasanya. Papa cepat pulang, Zhena butuh pelukan papa" ucap Zhena ia duduk tak menyangka, jika kehadiran Siska membuat kacau semua.

Hatinya begitu remuk, papanya telah dibohongin oleh Tanti. Dikiranya, papa Ardan selalu percaya. Jika Tanti tak memiliki seorang anak.

Untuk apa mereka  membohongi papa, untuk apa? Apakah Tante Tanti menikah dengan papanya hanya sekedar harta, jabatan tinggi.

Hiks,,

Hiks,,

Sakit sekali rasanya dibohongin oleh orang yang sudah diberi janji, tapi mengingkari janjinya.

Zhena segera pergi, ia masuk dari pintu samping. Namun, sudah ada Siska yang terlalu manja dengan
Mamanya.

Siska dengan sengaja, menyiramkan air yang ada di kolam ikan. Tak habisnya, Siska terus menerus menyiramkan ke seragam sekolah Zhena.

Kali ini Zhena tidak tinggal diam, Zhena seperti kesetanan yang tidak mau ditindas. Dengan upaya, ia kembali mengulang dengan hal yang sama.

Ia juga mengambil air di dalam kolam, dan menjatuhkan air itu di seragamnya Siska cukup banyak.

Hal ini, dilihat Oleh  Tanti yang geram karena ulah Zhena yang berani melawan.

" Hey, anak pembantu kamu kenapa mencelakai Siska, Hah?" Dasar tidak tahu diuntung. Kamu sama papa kamu, sama saja, tidak ini, itu selalu diberikan kepadamu. Kamu itu, harusnya jadi pembantu dirumah saya" .

" Entah itu ma, disekolah suka cari masalah, disini lagi cari keributan." Ujar Siska, yang tidak suka jika dirinya mendapatkan seorang saudara yang lemah .

"Kamu dengarkan itu Zhena, ayo berdiri kamu, bersihkan semua halaman rumah, dan jangan lupa kamu jangan kebiasaan memanggil saya, kalau kerjaan belum siap".

Rasa ingin melawan, tapi sangat susah. Tidak ada, orang yang membela dirinya. Bahkan, papanya sudah terlalu sayang kepada mama tirinya.

Ia mengerjakan apa yang disuruh oleh mama tirinya. Tak satupun, dirinya mengeluh. Merengek saja pun, ia tahan tahan agar tidak menjadi keributan diantara mereka.

Tiba-tiba saja,perut Zhena mulas. Ia lapar, karena belum makan siang. Tidak biasanya, ada Revan yang baik hati, selalu memberikan makanan berbagi kepada Zhena.

Sementara Siska merasakan asyik dengan hiburannya, ia mengokang kaki. Menikmati makanan Snack yang merupakan Snack Zhena.

Siska tidak perduli, pada Zhena yang dihukum berat oleh mamanya.

Ia sengaja membuang sampah dilantai, membuat Zhena tersulut marah.

Sementara papa Ardan, tiba dirumah. Ia tidak sengaja, melihat jika anaknya disuruh menjadi pembantu rumahnya.

Lantas apa yang terjadi selanjutnya? Ardan sudah mengetahui, jika Zhena dibiarkan bersih bersih rumah. Apakah Ardan akan menyuruh Tanti angkat dari rumah itu.

Silahkan vote+ komen guys

Happy reading 💕

Penderitaan Qonita Zhena AyundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang