Bab 4

34 23 8
                                    

Kedua teman Siska yang mengetahui jika Revano terlalu baik terhadap zhena. Tak masuk akal, ada apa diantara  mereka? Mempunyai hubungan saudara atau bagaimana.

Salah satu dari teman Siska ialah Mawar Dwi Putri, umur 16 tahun, sifatnya kadang baik, kadang jahat tapi memiliki sisi baik, namun karena ajakan temannya ia ingin banyak menghasutnya.

Sedangkan Abelia fatmawati, umur 15 tahun. Sifatnya suka menjaili baginya ia yang merusak hubungan orang lain menjadi kacau.

Mereka dengan sengaja merekam Vidio, agar diserahkan oleh Siska dan beralih kepada mamanya.

" Buset, zhena anak manja itu kenapa sih dapat perlakuan baik terus dari Revan, loh rekam terus put" ucap Abel yang ingin memuaskan rasa bencinya pada zhena.

" Ta_pi a__ku takut bel, loh aja nah"papar putri yang menyerahkan ponsel kepada Abel.

"Kamu kenapa sih put, atau loh udah ga ada mau untuk disuruh" tegas Abel yang mempelototi dengan tajam bahkan putri tidak berani melihat matanya itu.

" Hmm,,e_ iya. Tapi kan kasihan zhena, kenapa sih kita selalu jahat sama zhena".

" Loh kenapa sih put, kalau loh merasakan kasihan, loh mundur aja dari geng kita, gampang kan" ujar Abel merasa aneh dengan sikap putri yang sekarang.

"Tapi, kalau mundur aku ga punya kawan lagi bel,jangan dong tinggalkan putri".

" Itu terserah loh, mau ga ada, mau ada. Tapi ingat, loh harus siap kalau disuruh yang seperti ini. Loh lemah jadi cewek tau ga put" gumam Abel yang tidak suka  teman lemah.

Tak lama kemudian, mereka sudah merekam video dengan resolusi tinggi. Dan saatnya mereka mengirim pada Siska, ketua geng nya.

Abel dan putri juga tak sengaja melihat Revano,  membawa sebuah minuman untuk zhena.

Kedua Mata Abel ingin merasakan sesuatu, yang baginya ia jijik dengan zhena.

" Issh, baik banget sih Revan. Seandainya Revan itu hanya untuk Abel seseorang" pikir Abel memikirkan hanya untuk Abel seseorang saja.

"Loh kenapa bel, kesambet loh!ck
Udah ah, yuk kita samperin Siska" tanya putri yang kebingungan melihat Abel dengan tatapan yang aneh.

" Gua gpp lah, biasanya dapat rezeki nomplok. Yuk ah, udah mau pelajaran pak Kosim ni".

" Hmm,, ya ".

Merasa ada yang aneh pada Abel, namun firasat putri hanya sekedar saja.

Tak lama, sudah masuk pak kosim guru olahraga yang suka emosi, dan galak bagi siswa yang terlambat masuk kelas.

" Kalian dari mana saja, silahkan baris didepan menghadap murid. Ayo Abel juga putri " ucap tegas pak Kosim, karena mereka adalah murid paling bandel,juga tidak naik peringkat kelas.

" Eh, bapak. Kami dari UKS pak".

" UKS?" Alasan saja, mau cari siapa di UKS, hah?" Cepat katakan mau cari siapa", tegur pak Kosim yang lagi naik pitam, ia tersulut emosi karena zhena tidak ada ditempat .

" Elu sih kenapa berbohong . Bilang saja mau rekamin video orang".

" Video apa, udah berani kotor pikiran kalian" jawab pak Kosim yang terdengar hal tak wajar.

" Putri jelaskan, kalau tidak bapak akan menghukum kalian sampai pulang, ayo jawab apa yang kalian video kan" ucap pak Kosim, ia tidak percaya ulah anak didiknya bisa menjadi orang bodoh.

"Elu sih bel, gimana nih?"pekik putri ia sudah keringatan dingin,dengan wajah pucat dan rasanya ingin panggil mama.

" Kan elu yang ngomong duluan, kok gua disalahin. Udah bilang aja lagi video makan mukbang" celoteh Abel mencari alasan agar tidak dihukum selama pelajaran berlangsung.

" hmm,, maaf pak tadi video mukbang".

Sontak membuat seluruh kelas pada tertawa terpingkal, khususnya ketus kelas bernama Alex  Rubianto yang tidak habis ingin tertawa terpingkal.

Sementara zhena, hanya sedikit terkejut dengan pengakuan Abel juga putri.

Revan yang dibelakang zhena, tidak tahan dengan kelakuan Putri juga Abel. Sungguh geli, rasanya ingin memuntahkan semua isi makanan.

Zefri yang didepan dibuat terkekeh, oleh pengakuan Putri yang sangat polos.

" Eh, kocak kali kau put. Mana ada perlombaan pagi menjelang siang, buat lucu aja kelen" ucap zefri ia tidak tahan. Ia permisi untuk membuang hajat .

" Haha, mukbang?" Kelen kalau mukbang jangan lupa bagi bagi kawan, jangan makan sendiri"tukas Wahyu yang merupakan mantan Siska karena miskin.

Putri terasa malu, tapi karena itu merupakan bisikan dari Abel yang tidak tahu, mencari alasan lain.

Namun Revan sedikit aneh, dengan tingkah raut wajah mereka yang menyembunyikan sesuatu darinya.

Pak Kosim yang kewalahan, tak segan untuk menghukum mereka. Akhirnya Abel juga putri kembali duduk di bangkunya masing-masing.

Pelajaran dimulai, tapi ada satu murid yang belum masuk juga.

Kemanakah Siska? Apakah Siska, masih berada di toilet membersihkan seragam ulah sendirinya.

*****

" Menjengkelkan banget sih, bisanya kamu zhena selalu mendapatkan perlakuan baik oleh semua orang, awas aja kamu zhena, ini belum semuanya dan besok kamu akan dapat perhitungan dari gua" pekik Siska yang jengkel karena selalu zhena mendapatkan keberuntungan dalam hidupnya.

Pak Kosim yang  keluar, karena tidak tahan melihat kedua anak muridnya bercakap tentang " mukbang " makanya, ia sejenak pergi ke toilet.

Tapi ada suara tangisan begitu kuat, saat melihat ada Siska yang duduk selonjaran membersihkan seragam sekolahnya yang terkena noda oli.

Bukanya kaget, malah Siska mendapatkan teguran, pak Kosim lagi lagi emosi yang membuat Siska ingin kabur,namun langsung dicegat oleh pak Kosim.

" SISKA,, SISKA,, "teriak pak Kosim yang terdengar lantang, namun Siska malah ingin kabur tak bisa.

" Eh bapak Kosim, bapak ngapain kesini," jawab Siska hanya cengar-cengir ia berusaha agar tidak melihat kearah pak Kosim.

" Kamu malah banyak tanya , saya kesini lagi ingin tertawa. Gara gara teman kamu, saya jadi pipis di celana."

" Haha, bapak udah besar kenapa pipis sih, issh bau ompol pak" sindir halus Siska .

" Diam kamu, gara gara kamu, hari ini kamu harus jemur diri didepan tiang bendera".

" Tapi pak, saya kan baru kena azab. Malah bapak suruh sekeji itu,"

" Keji?" Emang bapak buat apa sama kamu, Hah?."

" Iya bapak udah buat Siska jemur di tengah lapangan, liat kondisi diri Siska pak, bapak kenapa tega sama Siska?"ucap tangis Siska, yang tidak bisa berkata apa-apa hanya airmata yang mengalir dipelupuk matanya.

Apakah bapak Kosim merasa kasihan terhadap Siska. Lalu apa yang terjadi selanjutnya?

Penderitaan Qonita Zhena AyundaWhere stories live. Discover now