Bab 13

16 8 0
                                    

Revan tak ingin menanyakan perihal tentang Zhena kepada Zefri. Jika, hal itu terjadi pasti Zefri akan segera menemuinya.

Revan yang sadar,karena dirinya sedang diikuti oleh Zefri. Zefri yang ingin tahu, dimana Revan melangkah. Rasanya juga berat, jika Zefri akan tahu semuanya.

Mendadak berhenti, dan mundur kebelakang seolah Zefri tak mau kalah terus menerus mengikutinya.

" Loh bisa diam ga sih, dari tadi loh ngikutin gua kan, loh mau kemana sih?"geram Revan yang tak suka, jika ada orang lain yang mengikutinya.

" Apa?" Ngikutin elo. Ngaca kali, jalan itu banyak siapa juga ikutin anak manja kayak elo, Gua mau pulang tapi searah sama jalan elu" ucap Zefri ia berbohong kepadanya.

" Alasan loh aja kan, mau loh ikutin gua kan, loh ga ngaku keluarga loh ga selamat sampai tujuan"

"Ehh, kenapa bawa keluarga gua. Loh kenapa ada yang aneh, enak banget bawain segala keluarga gua. Sorry ye, ngapain juga gua terus ikutin model kayak lu, ga Sudi gue" jawab Zefri ia terus berbohong dan mengomel karena tak suka keluarganya diikutsertakan oleh Revan.

Zefri yang terus berbohong, rasanya penat seharian menunggu Revan pergi. Dirinya yang kepo banget terhadap Revan.

Revan hanya mampu selidiki, apa tujuan dan maksud Zefri bicara diluar nalar. Pikirannya tak masuk akal, dan ia mulai aneh dengan ucapan yang keluar dari mulut Zefri.

Zefri pergi meninggalkan Revan, seolah olah Zefri sekedar menghindari, tetapi Zefri juga ingin tahu bahwa dirinya ingin mengetahui apa maksud tujuan Revan datang menemui om Ardan.

Tak ada nunggu lama, segera Zefri tancap gas untuk mencari hiburan. Ia mulai bosan dengan kehadiran Revan.

Mata Revan melirik kepergian Zefri, Revan juga mengira jika Zefri ingin mengikuti dari belakang. Segera, ia pergi dari rumah om Ardan.

Ternyata Zefri masih menunggu di gang, saat kembali menatap tidak ada lagi wujud Revan berada disana. Zefri menyesal, karena tidak terus terang kepada Revan.

" Bodoh banget gua, terus terang aja susah. Kayak ungkapin perasaan ke cewek aja, dasar payah diriku" ucap Zefri berkata dengan dirinya ia mengatakan jika dirinya terlalu bodoh mengambil tindakan.

Selanjutnya, karena tidak ada hasil  Revan istirahat sejenak di warung Bu Evi, langganan jika bersama Zhena.

Ia mengingat Zhena, rasanya ingin setiap hari ia berjalan dan menemani Zhena. Tapi ia sedih, karena Zhena tengah sakit di RS .

Tak ada lagi pilihan, ia merasa capek karena tidak menemukan om Ardan dirumah kompleknya. Dengan berat hati, Revan ingin kembali memutar arah untuk mencari rumah sewa untuk tempat tinggal Revan.

iPhone Revan, tiba tiba mati . Ia harus bagaimana menghubungi om Ardan juga Zhena.

Saat ia memutar motornya, sudah ada 3 orang penjahat yang umumnya Revan kenal. Dengan sengaja, Revan memutar motor untuk mencari jalan pintasnya. Saat ia memutar, ada polisi 2 orang sedang menjaga peraturan lalu lintas, ia langsung intrograsi kepada polisi 2 orang tersebut.

Revan yang paham, karena 3 penjahat itu pesuruh mamanya yang sengaja untuk menangkap Revan agar tidak dapat memberitahu kepada om Ardan.

Mampukah Revan dengan segera menyampaikan bahwa ada 3 orang ingin menculiknya. Dan bagaimana sikap para 3 penjahat itu ?

Penderitaan Qonita Zhena AyundaWhere stories live. Discover now