10. Keluarga Baru

232 56 5
                                    

Lubang bawahnya nyeri, sangat.

Sayang sekali dunia ini tidak memiliki obat apotek pain killer. Meskipun punggung dan selangkangannya dipertaruhkan, tapi harus Yvaine akui teknik dan kemampuan Kieran dalam bercinta memang yang terbaik. Rasanya masih menyenangkan mengingat apa yang terjadi semalam.

Berjalan pelan seraya membiasakan kakinya untuk mengurangi rasa sakit, ia menyusuri hutan dan sesekali berhenti untuk istirahat. Yvaine akhirnya tiba di ibukota saat matahari mulai condong tenggelam. Dia mampir ke sebuah penginapan terlebih dahulu untuk menyimpan sisa uang dan hanya membawa uang pas. Tak lupa ia menutupi semua bekas gigitan "serangga" di tubuhnya.

Kieran benar-benar sangat berniat untuk menutupi tubuhnya dengan cupang.

Keluar dari penginapan, Yvaine menantang beberapa preman pasar dan berakhir digebuki oleh mereka. Dengan luka lebam dan penampilan acak-acakan, ia berusaha mengurangi sebanyak mungkin kecurigaan petugas keamanan terhadapnya.

Mendapatkan uang sepuluh ribu emas hanya dalam waktu dua Minggu adalah hal yang hampir mustahil dilakukan oleh bandit sekelas Yvaine.

Hari menjelang senja, Yvaine sampai di depan pusat keamanan ibukota.

Dia langsung bergegas menemui Hagan. Hagan yang melihat penampilan acak-acakan Yvaine pun tidak bisa untuk tidak terkejut. Ia mengantarkan perempuan itu untuk menemui ketua pemimpin pusat keamanan dan melakukan negosiasi.

Melalui beberapa prosedur dan sesi tanya jawab yang runyam, akhirnya permintaan Yvaine disetujui. Dia akan menjadi wali sah pemilik hak asuh anak terhadap tujuh anak-anak pencuri tersebut. Dia akan bertanggung jawab atas terhadap segala tindakan dan kebutuhan mereka nantinya.

Secarik kertas diberikan, berisi nama-nama mereka juga syarat dan ketentuan. Yvaine membaca satu persatu nama mereka dan rasanya ia ingin merutuki dirinya sendiri karena memberikan nama yang sangat.... Jelek sekali!

Entah apa yang dipikirkan Ive dulu saat memberi mereka nama! Dia menamai ketujuh anak itu dengan nama-nama bulan saking tidak mau repot-repot memberi nama yang baik!

Janus, Februa, March, Aperire, Maia, June, dan Octo.

Sial, selera namanya buruk sekali.

Tapi ya sudahlah, percuma berkomentar sementara dia sudah terlanjur memanggil mereka dengan sebutan itu. Tangannya pun melesat, menggores tinta pada lembaran kertas sebagai tanda persetujuan.

Anak-anak itu, tujuh anak yang ia pungut dari sisa buangan pasar gelap, yang dulunya dia ambil karena tidak memiliki uang untuk membeli yang lebih baik, sekarang telah resmi berpindah status menjadi keluarga untuknya.

Ya, keluarga.

Yvaine menyerahkan kantong uang tersebut. Saat diberi pertanyaan dimana ia mendapatkan uang sebanyak ini, Yvaine menjawab bahwa ia telah bertarung tanpa henti demi mengeluarkan anak-anaknya dari jeruji. Tentu saja pernyataannya tersebut berhasil memberi ia kesan bahwa sebenarnya dia sangat menyayangi anak-anak pencuri tersebut.

Tidak menunggu waktu lama, ketujuh anak-anaknya keluar dari tahanan. Pakaian mereka tetap sama, lusuh, tak terawat, dan tampak sangat kurus kerempeng. Wajah mereka sayu, tak ada satupun semangat, dan tatapan mata layu.

"Ikutlah denganku."

Dalam diam mereka mengekor. Diam yang artinya mereka sudah lelah. Tidak punya tenaga lagi untuk berbicara.

Yvaine membawa mereka pergi, mengabaikan Hagan yang ingin sekali bertanya mengenai keadaannya. Mengabaikan itu semua, dia membawa anak-anak itu menuju penginapan yang ia pesan. Beruntung penginapan yang Yvaine pilih adalah penginapan bobrok yang tidak begitu bagus.

Forever YourSWhere stories live. Discover now