Chapter 5 - Binar yang Lain

23 3 3
                                    

"Ciee, udah penasaran aja, nih."

~ Dhara Yurika ~

Dengan posisi  tengkurap di atas tempat tidur, di depannya ada laptop yang menyala. Dhara sedang mengerjakan tugas kuliahnya. Sudah sejak tadi ia berfokus pada laptop, tetapi tidak kunjung selesai. Beberapa kali ia memainkan ponselnya, merebahkan kepalanya, dan memakan camilannya. Lalu, Dhara memiliki ide. Ia tersenyum jahil, bangkit, kemudian melangkah keluar kamar. Ia menuju ke kamar saudaranya.

"Mas Baskara?" suara Dhara menyapa sambil sedikit memasukkan kepalanya dari sela-sela pintu. Laki-laki itu ada di dalam sambil menatap laptopnya.

Dhara masuk, duduk di tepi tempat tidur. "Ngapain, Mas?"

"Kamu nggak lihat ini lagi apa?" kata Baskara yang sedikit pun tidak menoleh ke adiknya. Lalu, ia memutar tubuhnya menghadap Dhara. "Ada apa?"

"Mas, tahu Tarunika, kan?"

"Mantannya mantan kamu itu?" sahutnya. "Kenapa? Dia buat masalah?"

Dhara menggeleng gemas. "Enggak."

"Lagian kamu itu kenapa, sih, ketemu dia terus? Kalo dia orang jahat gimana?"

"Jahat dari mana? Dia orang baik, kok. Dia selalu merespon dengan baik, pendengar yang baik." Dhara menggerutu. "Dia cantik, nggak, Mas?" Ia menaikkan alisya, menunggu respon Baskara.

"Nggak tahu. Ketemu atau lihat wajahnya aja enggak"

"Loh," sergah Dhara. "Yang kemarin di café Joy Day itu, lho. Kan, Mas jemput aku, masa nggak lihat, sih?"

"Enggak."

Dhara hanya menghela napasnya. "Mas sama dia aja, Mas."

"Ngawur kamu. Aneh-aneh ngomongnya. Udah sana keluar, Mas mau belajar," usir Baskara.

"Besok anterin aku buat ketemu dia, ya, Mas?" tanya Dhara cengar-cengir.

Baskara menautkan alisnya. "Ngapain? Biasanya juga sendiri."

"Duh, Mas. Aku ini males. Kan kalo sama Mas aku tinggal duduk, terus sampai." Dhara tersenyum. Berdiri mendekati saudaranya, meraih lenggan Baskara. "Mau, ya, Mas?"

Baskara hanya diam. Lalu, mengangguk.

"Nah, gitu, dong. Makasih, ya, Mas."

***

Keesokan harinya, Baskara menepati janjinya untuk mengantar Dhara bertemu dengan Tarunika. Masih di café yang sama. Setelah sampai, Dhara mengajak Baskara untuk duduk bersama. Namun, laki-laki itu menolak. Baskara ingin duduk di meja yang lain.

"Kok gitu, sih, Mas?" Dhara tidak suka. "Duduk bareng aja sekalian kenalan."

"Enggak." Tetap saja Baskara menolak. "Mas di sini aja." Ia sudah duduk di salah stau tempat duduk.

"Astaga," kesal Dhara. "Padahal Tarunika ada di sebelah sana, tuh. Tinggal jalan dikit."

"Enggak, Dek."

"Okay. " Akhirnya ia mengalah. "Lihatin dia dari sini aja, ya," kata Dhara sambil tertawa.

Dhara berjalan mendekati Tarunika yang sudah datang lebih dulu. "Hai, Mbak!" sapanya sambil duduk. "Nunggu lama?"

"Enggak, baru aja," jawab Tarunika. "Lo ada masalah sama Mas lo? Gue lihat tadi di sana agak ribut."

"Biasalah dia." Dhara mengibaskan tangannya. "Gimana setelah lo lihat dia, Mbak?"

"Apa?"

"Foto yang gue kirim kemarin, lho."

Tarunika tersenyum. "Mas lo?"

Mari Saling BerterimaWhere stories live. Discover now