Bab 7 : Hari Pernikahan

1.7K 255 45
                                    

Udara masih terasa dingin, matahari mulai bersinar dengan cahaya keemasannya. Ayam-ayam berkokok bersahutan menyambut dengan semangat pagi yang mulai datang. 

Hari ini adalah pernikahan Zhu Yinan dan Gu Shangjun. Kediaman Menteri Zhu dihias dengan warna cerah yang melambangkan keberuntungan. Karena Zhu Yinan tidak memiliki keluarga, hanya beberapa pejabat dan pelayan lah yang meramaikan kediaman seluas ini. 

Zhu Yinan duduk tenang membiarkan wanita tua memasang hiasan kepalanya. Wanita yang sangat telaten dan memperhatikan detail dengan sungguh-sungguh. 

Sesuai kesepakatan, Zhu Yinan memakai pakaian pengantin pria walaupun tetap harus memakai hiasan kepalanya. Jubah pengantinnya berwarna merah dengan sulaman dari benang berwarna emas yang cukup rumit, pakaian ini disiapkan dan dipilih langsung oleh Gu Shangjun. Diam-diam Zhu Yinan memuji karena Gu Shangjun memilih bahan kain berkualitas tinggi yang nyaman di kulitnya. 

Lu Zhi memasuki kamar Zhu Yinan dengan langkah tergesa-gesa. Gadis muda itu berbisik penuh urgensi. “Tuan, salah satu bebek mandarinnya mati!” 

Itu adalah bagian dari mahar yang diberikan oleh Gu Shangjun. 

“Tidak apa-apa. Mungkin dia stress.” Zhu Yinan menjawab dengan tenang. Tetapi jelas Lu Zhi yang hampir hilang kewarasan, jika bebek mandarin ini mati apakah tandanya akan banyak hal-hal buruk yang terjadi di masa depan dalam rumah tangga tuannya ini? 

Terdengar dari arah luar rombongan Gu Shangjun datang untuk menjemput Zhu Yinan. Beberapa pejabat muda tampak menahan Gu Shangjun dengan memberi beberapa pertanyaan di depan pintu, Gu Shangjun cukup lama berada dalam permainan ini karena semua pertanyaan yang diajukan benar-benar sulit! 

“Kipas anda.” Wanita tua itu menyerahkan kipas berwarna merah pada Zhu Yinan. Dengan mata tuanya ia memandangi lekat pengantin pria ini. Dalam hatinya berpikir betapa malangnya Zhu Yinan karena tidak memiliki satupun anggota keluarga yang mendampinginya menikah. Jadi ia berkata dengan suara yang hangat. “Semoga pernikahanmu bahagia dan bertahan hingga akhir.”

Zhu Yinan meski hanya baru sekali bertemu dengan wanita ini, tetapi hangat dan tulusnya kata-katanya mampu meluluhkan hati Zhu Yinan. 

“Terima kasih.”

Upacara pernikahan dimulai. Lu Zhi mendampingi Zhu Yinan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju aula depan dimana Gu Shangjun sudah menantinya. Zhu Yinan mengintip sedikit pakaian pengantin wanita yang dikenakan Gu Shangjun, ia hampir tertawa melihat betapa tidak cocoknya Gu Shangjun dengan pakaian itu. 

Keduanya memberikan hormat pada papan bernama Zhu Mian. 

Seharusnya Zhu Yinan memberi hormat pada mendiang orangtuanya. Tetapi Zhu Yinan hanya menjawab pendek dia tidak tahu nama orang tuanya dan ia bersikeras hanya mau memberi hormat pada mendiang kakaknya. 

Iring-iringan ini akhirnya pergi menuju Mansion Marquis Yun. Warga kota alaminya sangat menyukai perayaan, mereka berbondong-bondong menonton rombongan pernikahan ini. Beberapa menertawakan Jenderal Gu dalam balutan pakaian pengantin wanita tengah menunggang kuda dengan gagah berani. Tetapi Jenderal Gu terlihat tidak terganggu dengan hal itu. 

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka mencapai mansion dengan selamat. Gu Shangjun dan Zhu Yinan berjalan memasuki aula utama yang sudah ramai oleh sanak keluarga Marquis Yun. 

Diam-diam Zhu Yinan memperhatikan situasinya dan orang-orang yang ada. 

Paling utama Zhu Yinan melihat kedua orangtua Gu Shangjun duduk dengan sikap sempurna menyambut putra dan menantunya. Yang-shi hanya memasang wajah datar seolah tidak tertarik dengan perayaan meriah ini, lalu Zhu Yinan melihat Tuan Kedua Gu yang memiliki sebuah senyuman di wajahnya. Tuan Kedua Gu mirip dengan Gu Shangjun tetapi dalam versi lebih bersahaja. 

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang