Bab 9 : Lonceng Angin

1.6K 251 27
                                    

Lu Zhi segera melaporkan apa yang ia tahu. “Tuan Jenderal semalam mabuk dan sepertinya minumannya dicampur oleh bubuk afrodisiak sehingga ia berada dalam situasi sulit. Saat seperti itu pelayan muncul untuk mengantar Tuan Jenderal menuju kamar yang sudah disiapkan. Memang benar bahwa Tuan Jenderal masuk, tetapi itu tidak berlangsung lama. Tuan Jenderal segera kembali ke kamar pribadinya dan baru pergi ke kamar pengantin ketika hari menjelang pagi.” Lu Zhi menambahkan dengan suara yang penuh oleh kelegaan. “Apakah ini tandanya Tuan Jenderal tidak menyentuh wanita itu?”

“Jika dilihat dari waktunya, mungkin memang tidak.”

Siapa lagi di rumah ini yang bisa melakukan hal ini kecuali Yang-shi? 

“Apakah Tuan Jenderal memanggil seseorang masuk ke kamarnya?” Tanya Zhu Yinan. 

Lu Zhi menggeleng. “Tidak. Tidak ada siapapun yang masuk.”

Sepertinya Gu Shangjun menyadari bahwa ia diberi bubuk aneh itu dan mengunci diri di kamar pribadinya untuk menahan gejolak panasnya. Tetapi mungkin afrodisiak sangat kuat, Gu Shangjun pergi mencarinya untuk menuntaskan hasratnya. 

Zhu Yinan menghela nafas. Rencana Yang-shi gagal total. Yang-shi mungkin bermaksud untuk mempermalukannya karena tidak disentuh Gu Shangjun saat malam pertama, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Pantas saja Yang-shi seperti ingin mencabiknya dan merendamnya ke larutan garam. 

“Lalu, Tuan apa yang harus kita lakukan?”

Zhu Yinan menggeleng kecil. “Tidak perlu lakukan apa-apa. Lihat situasi terlebih dahulu.”

Pelayan di luar mengumumkan bahwa Gu Qiuyue dan Gu Haoran datang berkunjung. 

Sebagai adik iparnya dan berada di generasi yang lebih muda, mereka tetap harus menjalankan salam formal untuk menyambut Zhu Yinan. 

Zhu Yinan merapikan penampilannya. “Persilahkan mereka masuk.”

Gu Qiuyue dan Gu Haoran masuk. Meskipun perempuan Gu Qiuyue memiliki langkah yang tegas, dia benar-benar Gu Shangjun versi perempuan. Sementara Gu Haoran masih memiliki jejak kekanakan dan cemberut ketika sejak menginjakkan kakinya masuk. 

“Salam kepada Kakak Ipar.” 

Zhu Yinan mempersilahkan kedua adik iparnya ini untuk duduk. Ia menyuruh Lu Zhi menyiapkan teh dan hidangan ringan. 

“Kakak Ipar tidak perlu repot.” Gu Qiuyue memiliki senyum tipis di wajahnya. 

Gu Haoran justru fokus pada leher Zhu Yinan yang memiliki bekas hisapan merah. Wajah Gu Haoran berubah dari merah menjadi hijau. 

“Kau melakukannya dengan kakak?!” Lantas ia mendengus jijik. “Kau pasti yang menggoda kakak!”

“Gu Haoran!” Gu Qiuyue menegur adik bungsunya ini. Ia melirik Zhu Yinan dengan canggung. 

Zhu Yinan sudah mempersiapkan diri dengan reaksi semacam ini. Jadi ia tidak terlalu memikirkannya. 

“Adik ipar dengan tanda seperti ini, bagaimana bisa aku menjadi kelinci yang memburu serigala?” Zhu Yinan segera membalas Gu Haoran. 

“K-k-kau…” Gu Haoran bukan anak yang pintar berdebat. Sekali mendapat konfrontasi seperti itu ia hanya bisa membuka tutup mulutnya seperti ikan hampir mati. 

Gu Qiuyue memiliki penilaian baru soal kakak ipar barunya ini. Ia sudah beberapa kali mendengar tentang Menteri Zhu yang terkenal selalu menyembunyikan wajahnya dan sangat sombong. Ia juga pada awalnya menganggap kakaknya gila karena ingin menikahi laki-laki. 

Namun setelah mendengar bahwa Zhu Yinan berhasil membalik kata-kata ibunya, Gu Qiuyue mengurangi sentimen dalam hatinya. Di rumah ini siapa yang bisa menentang ibunya seberani Menteri Zhu ini? 

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiWhere stories live. Discover now