Bab 20 : Pertemuan Nyonya

1.4K 245 77
                                    

Setelah tiga hari seharusnya Zhu Yinan kembali ke rumahnya untuk mengunjungi orang tua dan menunjukkan bahwa ia hidup dengan baik di rumah suaminya. Tetapi Zhu Yinan tidak memiliki siapapun, sehingga bagian ini dihilangkan. Sebagai gantinya Zhu Yinan harus menghadiri pertemuan para Nyonya keluarga besar Gu. 

Adik dari mendiang Tuan Tua Gu memiliki cicit yang baru lahir satu minggu yang lalu. Seperti kebiasaan, para Nyonya akan datang untuk menjenguk bayi sekaligus melakukan pertemuan rutin. 

Zhu Yinan walau bukan wanita, tetapi ia menikah pada Keluarga Gu dan merupakan menantu dari Gu Qiang. Jadi mau tidak mau Zhu Yinan harus menunjukkan wajahnya. 

Mencapai kediaman Tuan Kedua Gu, Zhu Yinan melihat suasana yang ramai. Bagaimanapun keluarga Gu adalah keluarga yang besar dan memiliki cabang keluarga dimana-mana. 

Saat Zhu Yinan muncul, para Nyonya seketika terdiam dan memusatkan perhatian pada Zhu Yinan. Mereka memandangi Zhu Yinan dari atas sampai bawah. 

Zhu Yinan memakai pakaian yang bagus meski tidak berlebihan, wajahnya yang rupawan paling menonjol dengan aroma wangi yang menjadi acuan tren ibukota belakangan ini. Secara penampilan mereka tidak menemukan celah untuk mengejek Zhu Yinan, justru mereka merasa rendah diri. 

Disisi lain Zhu Yinan memang menjaga penampilannya untuk pertemuan ini. Ini bukan soal dirinya saja, tetapi juga soal Gu Shangjun. Jika Zhu Yinan menjadi bahan ejekan, maka Gu Shangjun juga akan terseret di dalamnya. 

Yang-shi yang lebih dahulu datang hanya melirik tak acuh menantunya itu. Ia mengobrol dengan Nyonya lain menganggap Zhu Yinan seperti angin. 

Zhu Yinan menghela nafas pelan, dia satu-satunya lelaki di tempat ini. Rasanya sangat canggung. 

Pertama-tama Zhu Yinan pergi untuk menemui ibu dan bayi yang baru lahir. Untungnya Zhu Yinan membawa Lu Zhi bersamanya sehingga situasinya tidak terlalu canggung, bagaimanapun jika Zhu Yinan datang sendirian dan ia menemui seorang wanita di ruangan tertutup maka tidak peduli apa tujuannya kata-kata negatif dari orang luar akan terdengar. 

Wanita muda ini melahirkan anak kedua. Ia masih terlihat agak pucat pasca melahirkan, tetapi tangannya dengan tangkas menggendong bayi mungilnya. 

“Menteri Zhu.” Gadis itu bernama Sun Pingan. Usianya tidak jauh berbeda dengan Gu Qiuyue. Gadis yang penuh semangat masa muda. 

Zhu Yinan mengucapkan selamat atas kelahiran anak laki-laki ini. Sun Pingan dengan semangat menunjukkan bayinya pada Zhu Yinan. 

“Dia benar-benar tampan, kan?”

Zhu Yinan memperhatikan bayi itu dan membenarkan. Bayi yang terlihat sehat dengan bibir kecil beraroma susu. Bayi itu membuka matanya, ketika dihadapkan wajah yang rupawan ia tersenyum kecil. 

“Aiya, dia sangat tahu mana orang yang menawan!” Sun Pingan terkekeh melihat putranya ini. “Tuan Menteri bisakah anda memberi nama untuk bayi ini?”

Zhu Yinan terkejut. “Aku?”

“Ya. Suami dan mertuaku berkata jika aku berhasil melahirkan anak laki-laki kali ini maka aku bebas memberinya nama.” Sun Pingan mengusap pipi putranya. Sebelumnya ia pernah hamil beberapa kali tetapi anaknya selalu gagal dilahirkan dan semuanya berjenis kelamin perempuan. 

Zhu Yinan meski melihat Gu Pingan tersenyum namun nada getirnya tidak dapat dihindari. Sebagai wanita, melahirkan bayi laki-laki dengan selamat adalah satu-satunya cara agar hidup tenang. 

“Saya banyak mendengar tentang anda. Perjalanan hidup Tuan Menteri membuat saya kagum. Harapan saya jika bayi ini diberi nama oleh anda, dia akan memiliki kebajikan seperti Tuan Menteri!” Sun Pingan kembali berbicara takut jika ditolak oleh Zhu Yinan. 

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiWhere stories live. Discover now